Sejarah Berdirinya MTs Miftahul Amal

61 pertama pada hari sabtu tanggal 10 Juni 2000 M 07 Rabbiul Awal 1421 H, dan alhadulillah dengan bantuan masyarakat muslim serta jamaah Masjid Jami An-nur dan Bapak H. ardiman, SE sebagai donatur pembangunan Masjid dapat selesai dan diresmikan penggunaanya olh Bapak Akhmad Zurfaih selaku Wali Kota Bekasi disaksikan alim ulama setempat pada tanggal 24 Oktober 2003 M 1424 H berlantai tiga dengan angaran + Rp 1.150.000.000.- Satu Milyar Seratus Lima Puluh Juta Rupiah. Dalam perjalanan pendidikan lewat sekolah Madrasah Diniyah semakin lama semakin banyak diminati, dan timbul pemikiran agar siswa-siswi Madrasah dapat memahami ilmu –ilmu umum, maka pada tahun 1980 pelajaran umum mulai diajarkan dengan guru-guru antara lain : Bapak Djumaedi, Bapak Syarif Hidayat, Bapak Eli Chandra dan Bapak Asmawi. Maka pada tahun 1982 Madrasah Ibtidaiyah meluluskan yang pertama alumni berijazah Negeri dan diakui keberadaanya oleh Departemen Agama dan Departemen Pendidikan. Untuk jabatan Kepala Kepala Madrasah Ibtidaiyah di jabat oleh Abuyya K.H. Hamdani sampai dengan tahun 1995, tahun 1995-2001 di jabat oleh Ust Madani AJ, dan tahun 2002 sampai 2008 di jabat oleh Ust. Moch Yasin S.Pd.I dan sekarang dijabat oleh Ust. Madani, S.Pd.I PERIODE – III Atas dukungan masyarakat para ulama agar keberadaan Madrasah Ibtidaiyah miftahul Amal lebih maju dan berkembang, dan tingkatan pendidikan tidak hanya Ibtidaiyah maka : a. Pada tahun 1984 berbarengan dengan adanya bantuan subsidi bangunan, dicobalah didirikan Madrasah ingkat Tsanawiyah MTs Miftahul Amal yang bertujuang agar siswa-siswi yang lulus Ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan pendidikan ke MTs. Untuk pertama kali Kepala MTs di jabat oleh Abuyya K.H Hamdani dari tahun 1984 – 1990, tahun 1990 – 1996 di jabat oleh Bapak Djumaedi, BcHk, tahun 1996 – 2010 Bapak H.A 62 Mahfudzi, S.Ag. M.Pd dan tahun 2010 sampai dengan sekarang dijabat oleh Bapak Sarbinih, S.Pd.I b. Juga dibangun RA TK pada tahun 1988 melengkapi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak pra sekolah c. Dibangun Madrasah Aliyah MA Miftahul Amal pada tahun 1993 yang bertujuan memberikan kesempatan belajar bagi siswa-siswi lulusan Tsanawiyah SMP yang tidak ada kesempatan belajar ketempat-tempat lain yang mungkin lebih besar lagi pengeluaran danaongkos. Adapun kepala-kepala Madrasah Aliyah untuk periode 1993-1996 Ibu Rosyidah, BA, tahun 1996-1997 Bapak Mahmudin + 1 tahun beliau wafat, tahun 1997 – 1999 Ibu Dra. Maria Ulfah, tahun 2000 - 2009 Bapak H. A. Mahfudzi dan dari Tahun 2009 sampai dengan sekarang dijabat oleh Ust. Moch. Yasin, S.Pd.I d. Pada akhir tahun 2003 tepatnya hari ahad, tanggal 28 Desember 2003 Yayasan miftahul amal mulai menerima santri berjumlah 3 orang dari kecamatan Babelan 1 orang Purtri 2 orang putra setelah sebelumnya mendapat SK dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tanggal 03 Juni 2003 Nomor : 062394PRKS2003 dengan nama “Darul Aitam Wa Dhuafa Miftahul Amal” PSAA Miftahul Amal. Pada saat ini santri yang mukim berdatangan dari Kec Babelan, Purwakarta, Cibarusa, Bogor, dan dari Bekasi sekitarnya e. Tahun 2004 dibangun TKATPA Taman Pendidikan Al-Quran untuk memberi kesempatan anak-anak muslim yang belajar disekolah umum SDSMP mempelajari agama dengan dikepalai oleh Ibu Khoirunnisa, SH dan tenaga pengajar lainnya. f. Pada tahun 2005 tepatnya bulan Juli 2005 Yayasan Miftahul Amal mendirikan Pendidikan Kejuruan dengan nama SMK BHAKTI PERSADA, guna memenuhi kebutuhan umat yang ingin putra putrinya belajar dan mendalami ilmu kejuruan Ekonomi Manajemen, untuk pertama kalinya kepala SMK di jabat oleh Bapak Syarif Hidayat, S.Pd, M.MPd 63

2. Tujuan Pendidikan di MTs Miftahul Amal

Dalam lembaga pendidikan terdapat tujuan yang ingin dicapai, adapun tujuan pendidikan di MTs Miftahul Amal adalah sebagai berikut: a. Terciptanya pendidikan yang dapat melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa dengan kemampuan kompetitif sehingga terwujudnya generasi Robbany yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan sosial. b. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi sehingga lahirlah peserta didik yang berakhlakul karimah serta mampu menghadapi perkembangan dunia.

3. Sarana dan Prasarana

Untuk mengetahui sarana dan prasarana MTs Miftahul Amal, berikut ini dicantumkan daftar sarana prasarana yang penulis susun dalam bentuk tabel

a. Jumlah Bangunan dan Ruangan

Salah satu penunjang proses kegiatan belajar mengajar adalah bangunan dan ruangan. Bangunan dan ruangan yang memadai sangat dibutuhkan agar kegiatan instruksional berjalan lancar. Madrasah Tsanawiyah Miftahul Amal memiliki bangunan dan ruangan yang tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 4.1 Daftar bangunan dan ruangan di MTs Miftahul Amal NO RuanganBangunan Jumlah Luas meter persegi 1 2 3 4 Ruang Kelas Ruang Kepala Madrasah Ruang Guru Ruang Tata Usaha 10 1 1 1 750 35 75 75 64 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Laboratorium  Komputer  IPA  Bahasa Perpustakaan Ruang Kesenian OSIS Ruang UKS Aula Masjid Musholla Kantin Toilet Guru Toilet Siswa 1 1 1 1 1 1 1 1 3 6 8 75 75 75 150 35 35 150 375 81 151 308 Kelengkapan bangunan dan ruangan yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah Miftahul Amal sudah cukup mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Setiap kelas sudah memiliki ruang tersendiri. Sebuah masjid juga sudah di bangun, yang dapat menampung para peserta didik yang akan beribadah.

b. Jumlah Perlengkapan Administrasi TU

Keadaan pegawai Mts Miftahul Amal dapat diketahui dalam tabel berikut: Tabel 4.2 Keadaan Tata Usaha TU dan Pegawai Mts Miftahul Amal No Bidang Pekerjaan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan 1 Tenaga Administrasi 5 2 7 2 Staf Keamanan 2 2 3 Pramubakti 1 1 2 Jumlah Total 8 3 11 65

4. Keadaan Peserta didik

Peserta didik di MTs Miftahul Amal berjumlah 348. Masing-masing kelas terdiri dari 3 dan 4 rombongan belajar. Untuk lebih jelas lagi penulis susun datanya dalam bentuk tabel berikut: No Kelas dan Jenis kelamin A B C D Jumlah Jumlah laki- laki dan perempuan 1 Kelas VII LK 20 18 21 59 105 PR 16 16 14 46 2 Kelas VIII LK 17 20 14 18 69 136 PR 18 15 17 17 67 3 Kelas IX LK 19 19 20 58 107 PR 17 16 16 49 JUMLAH TOTAL 348 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah peserta didik di MTs Miftahul Amal Tahun Pelajaran 2013-2014 berjumlah 348 peserta didik dengan rincian kelas VII berjumlah 105, kelas VIII berjumlah 136, sedangkan kelas IX berjumlah 107 peserta didik.

B. Pembahasan

Dalam skripsi ini penulis mengambil judul “Pentingnya Interaksi Edukatif Pendidik Guru Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik di Sekolah. Study Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Miftahul Amal ”. Interaksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik yang berlangsung di sekolah. Untuk memudajkan penulis dalam melakukan penelitian ini maka penulis lebih memfokuskan penelitian ini hanya pada salah satu bidang studi yang terdapat di sekolah yang menjadi objek penelitian penulis, yaitu hanya pada bidang studi aqidah akhlak. Dengan demikian berarti guru yang dimaksud adalah guru aqidah akhlak. 66 Interaksi edukatif dalam hal ini hanya terbatas dalam lingkungan sekolah, yaitu interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas maupun diluar jam belajar mengajar tapi masih di lingkungan sekolah. Proses interaksi ini dilihat saat pembelajaran bidang studi aqidah akhlak berlangsung, dan interaksi antara guru dan peserta didik di sekolah, yang mana interaksi ini mengandung nilai edukatif pendidikan dari tenaga pengajar dalam hal ini adalah guru aqidah akhlak yang melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik yang mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik pada akhlak yang baik di satu pihak, dengan warga belajar peserta didik yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Dengan demikian yang menjadi inti pembahasan dalam skripsi ini adalah seputar masalah interaksi edukatif yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam upaya pembentukan karakter peserta didik agar dapat berprilaku islami berakhlakul karimah. Sedangkan bidang studi aqidah akhlak hanya ditujukan agar penulis lebih focus dalam melakukan penelitian. Berdasarkan teori-teori yang ada interaksi edukatif atau interaksi dalam belajar di sekolah itu ada hubungannya dengan proses pembentukan akhlak peserta didik. Karena dalam interaksi belajar mengajar itu terdpat proses pemberian pengetahuan, penanaman nilai-nilai atau norma-norma ke dalam diri peserta didik seperti pemberian contoh atau teladan yang diberikan oleh seorang guru. Dengan kata lain guru tidak hanya mengajar mentransfer ilmu tapi juga mendidik sehingga akan membentuk peserta didik yang berakhlak mulia. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan peserta didik adalah guru, terutama guru akidah akhlak karena bidang studi inilah yang membahas dan mengajarkan bagaimana seorang pelajar atau hamba Allah harus bersikap dalam kehidupan sehari-hari baik dimata Allah SWT maupun dimata sesama manusia.