79
dalam melakukan evaluasi di akhir pembelajaran, hal tersebut dikarenakan jam pelajarannya yang sangat singkat sehingga tidak cukup untuk melaksanakan
evaluasi. Oleh karena itu, biasanya evaluasi diberikan pada pertemuan berikutnya.
6
1. Pembukaan Pembelajaran
Pembukaan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang hendaknya ditempuh guru dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan kegiatan ini untuk mengarahkan peserta didik pada pokok permasalahan agar peserta didik siap, baik secara mental, emosional, maupun
fisik. Berdasarkan hasil pengamatan di MTs Miftahul Amal, pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak dilaksanakan cukup variatif tergantung pada kondisi yang ada. Adapun beberapa kondisi dari pertemuan satu sampai dengan pertemuan
berikutnya secara rinci dijabarkan sebagai berikut: a.
Menciptakan suasana kondusif sebelum belajar Untuk menumbuhkan suasana yang kreatif di dalam kelas yang
memungkinkan peserta didik untuk membuka dirinya, merasa bebas dan aman untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, Bapak Ahmad
warming up. Hal ini merupakan salah satu indikator dalam mencapai kondisi awal pembelajaran yang kreatif.
Hal ini dapat dilihat pada hari pertama penulis melakukan pengamatan di kelas. Pada pelajaran Aqidah Akhlak yang disampaikan Bapak Ahmad
Syatori, S.Pd.I sebagai berikut: Guru meminta peserta didik untuk memungut sampah yang ada di lantai kelas sebelum belajar dimulai.
Demikian juga pada pertemuan berikutnya, pada awal pembelajaran: Guru meminta peserta didik yang masih di belakang untuk maju dan mengisi
tempat duduk yang masih kosong. Dan begitu pula pada pertemuan
6
Hasil observasi dengan Bapak Ahmad Syatori, pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, pada tanggal 3 maret 2014
80
berikutnya disampaikan oleh Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I sebagai berikut: Guru mengatur posisi duduk peserta didik yang duduknya belum rapi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru Aqidah Akhlak menciptakan suasana kondusif sebelum pembelajaran dimulai dengan cara
yang cukup variatif sesuai dengan kondisi yang ada pada saat itu.
b. Apersepsi
Apersepsi adalah upaya yang dilakukan oleh guru Aqidah Akhlak untuk menghubungkan materi-materi yang akan dipelajari dengan
pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. Apersepsi yang dilakukan oleh Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I yaitu
dengan mengingatkan penjelasan guru pada pertemuan sebelumnya dengan membuat peta konsep yang dituliskan di papan tulis, berbeda pada
pertemuan berikutnya guru bertanya kepada peserta didik akan tugas yang sudah dibuat minggu lalu dan menghubungkannya dengan materi yang akan
diajarkan pada hari itu. Kesimpulan penulis, guru Aqidah Akhlak sudah melakukan apersepsi
dengan cara mengingatkan materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.
c. Memotivasi peserta didik
Guru Aqidah Akhlak dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki tugas membangkitkan motivasi peserta didik. Adapun upaya guru Aqidah Akhlak
di MTs Miftahul Amal, Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I dalam memotivasi belajar peserta didik dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
“Kalau saya biasanya memakai Story Telling, saya bercerita tentang kisah- kisah nyata yang pernah saya alami, atau yang dialami oleh teman-teman
saya, atau murid-murid saya sebelumnya, yaitu kakak kelas mereka. Saya juga terkadang memberikan kisah-kisah Nabi, para sahabat dan sebagainya.
Karena saya guru agama, maka saya masukkan juga ayat-ayat yang berhubungan dengan hal tersebut agar peserta didik dapat mengambil
hikmah atau pelajaran dari kisah-kisah yang sudah saya ceritakan tadi. Itulah cara saya untuk memotivasi peserta didik, jadi kita sebagai guru jangan
langsung menganggap mereka anak malas, tidak bersyukur atau apapun yang
81
akhirnya justru membuat mereka jadi tidak semangat. Kita munculkan yang baik-baik dan meyakinkan mereka bahwa mereka pasti dapat meneladani
dan mencontohnya, sehingga mereka terpancing untuk melakukan hal yang baik-
baik tersebut”.
7
Dengan demiian dapat disimpulkan bahwa guru Aqidah Akhlak telah memberikan motivasi kepada peserta didik baik di awal pembelajaran
maupun selama proses pembelajaran berlangsung. Terkadang guru Aqidah Akhlak tidak segan-segan untuk member hadiah bagi peserta didik yang
mengumpulkan tugas paling pertama, atau hanya sekedar memberikan pujian dan senyuman untuk peserta didiknya agar lebih termotivasi dan semangat.
2. Kegiatan Inti Pembelajaran
kegiatan inti dalam dalam pembelajaran memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Kegiatan
inti pembelajaran harus direncanakan oleh guru. Dengan memprioritaskan pada aktivitas peserta didik yang dibimbing oleh guru. Kegiatan inti juga merupakan
pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar Learning Eksperiences peserta didik.
Dalam kegiatan inti, ada beberapa hal yang peneliti amati berkaitan dengan langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kegiatan inti
pembelajaran. Guru akidah akhlak Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I memiliki langkah-langkah yang beragam dalam melaksanakan kegiatan inti
Selain mengamati langkah-langkah yang dilakukan oleh guru akidah akhlak dalam pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran, penulis juga mengamati hal-hal
berikut:
7
Wawancara dengan Bapak Ahmad Syatori, guru Aqidah Akhlak, di ruang guru MTs Miftahul Amal 3 Maret 2014
82
a. Menyampaikan bahan pembelajaran
Kegiatan penyampaian bahan pembelajaran yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak, sebagai berikut:
Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I menyampaikan materi pembelajaran dengan sangat lancar. Hal ini terlihat ketika menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik tidak tersendt-sendat, menggunakan bahasa yang jelas dan penyampaian yang sistematis. Hal ini terlihat ketika penyampaian materi
pelajaran , guru membuat peta konsep yang dituliskan di papan tulis sehingga penyampaian bahan pelajaran tidak keluar dari koridor yang telah ditetapkan.
8
Namun dilain waktu guru akidah akhlak memerintahkan peserta didik untuk membaca buku pelajaran terlebih dahulu, kemudian diadakan Tanya jawab
dengan peserta didik secara menyeluruh. Setelah itu baru guru menjelaska n”.
Adanya hal ini, penyampaian materi pembelajaran terkesan lebih efektif karena mayoritas peserta didik telah mendapat sedikit gambaran tentang materi
yang akan dibahas oleh guru. Sehingga dalam sesi Tanya jawab terbentuklah interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik, atau peserta didik dengan
peserta didik yang lain selama pembelajaran berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik. Dan dari pengamatan penulis terlihat guru
akidah akhlak Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I tidak segan-segan untuk menerima dan member kesempatan kepada peserta didik yang memiliki argument atau
pemdapat disela-sela pembelajaran. Kemudian dalam pembelajaran yang disampaiakan oleh guru akifah akhlak
beliau menyampaiakan materi dengan sangat lancar tanpa melihat buku paket dan menghubungkannya dengan kisah pada zaman Rasulullah saw.
Dari penyampaian Bapak Ahmad Syatori, S.Pd.I di atas terlihat bahwa guru sangat menguasai pembelajaran, menggunakan bahasa yang jelas dan
8
Hasil observasi dengan Bapak Ahmad Syatori, pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, pada tanggal 3 maret 2014