Penguasaan materi pembelajaran Keterampilan menggunakan metode

26

3. Keterampilan Menutup Pembelajaran

Untuk memeperoleh gambaran secara utuh pada waktu akhir kegiatan ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pembelajaran yakni: 1. Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan 2. Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstasikan keterampilan, meminta peserta didik mengaplikasikan ide baru, dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat peserta didik dan memberikan soal tertulis. Dari apa yang telah diuraikan di atas terbukti bahwa membuka dan menutup pembelajaran bukanlah urutan yang bersifat rutin dari itu ke itu saja, melainkan merupakan suatu perbuatan guru yang perlu direncanakan secara sistematis dan rasional. Penutup dalam hal ini yang dimaksudkan sebagai cara guru dalam mengakhiri penjelasan atau pembahasan suatu pokok bahasan. Penutup yang lengkap berupa ringkasan, kesimpulan dan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menguji tentang pencapaian tujuan intruksional. Apabila dalam pengujian tersebut ternyata beberapa tujuan belum tercapai maka guru wajib menjelaskan kembali secara singkat sehingga tugas-tugasnya benar-benar dirasa tuntas. Belajar dapat dikatakan suatu proes yang tidak pernah berhenti karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan menuju kea rah kesempunaan. Setiap kali berakhir dari suatu interaksi edukatif antara guru dengan peserta didik, itu adalah merupakan suatu terminal saja untuk kemudian beranjak ke interaksi selanjutnya pada hari atau pertemuan yang berikutnya. Jadi akhir pelajaran bukan berarti seluruh proses belajar mengajar atau interaksi edukatif selesai sama sekali. Oleh karena itu kesan perpisahan yang baik pada akhir pelajaran sangat diperlukan agar pertemuan pada kesempatan yang lain 27 dapat diterima dan interaksi edukatif antara guru dan peserta didik dapat berlangsung dengan baik.

5. Ciri-ciri interaksi edukatif

Sebagai interaksi yang bernilai normatif, maka interaksi edukatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Interaksi edukatif mempunyai tujuan. Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu anak didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud intraksi edukatif saddar akan tujuan, dengan menempatkan anak didik sebagai pusat perhatian, sedangkan unsur lainya sebagai pengantar dan pendukung. b. Interaksi edukatif ditandai dengan penggarapan materi khusus. Dalam hal ini materi harus didesain sedemikian rupan dan disiapkan sebelum berlangsungnya interaksi edukatifsehingga cocok untuk mencapaitujuan. Dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-komponen pengajaran yang lain. c. Ditandai dengan aktivitas anak didik Sebagai konsekuensi, bahwa peserta didik merupakan sentral, maka aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi edukatif. Aktivitas peserta didik dalam hal ini baik secara fisik maupun mental aktif. Inilah yang sesuai dengan konsep CBSA. 38 dan sekarang dikenal dengan istilah Activ learning, dimana seorang pendidik menggunakan strategi pembelajaran untuk mengkondisikan peserta didik agar dapat aktif di kelas. d. Guru berperan sebagai pembimbing. Guru berperan sebagai pembimbing dalam belajar, guru diharapkan mampu untuk mengenal dan memahami setiap peserta didik baik secara individu maupun kelompok, memberikan penerangan kepada peserta didik mengenai hal-hal yang diperlukan dalam proses belajar, memberikan kesempatan yang memadai agar setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan pribadinya, membantu peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang 38 Edi Suardi, Pedagogik, Bandung: Angkasa, 1980, h. 15-16