Republika Tanggal 24 November 2010 Analisis Framing Entman Pemberitaan Republika

menduga Gayus bertemu dengannya karena pada waktu yang sama juga berada di Bali dan menonton pertandingan yang sama, Abu Rizal Bakrie sudah menyangkal adanya pertemuan itu. Selain itu mengingat Gayus dalam persidangan Gayus mengaku membantu memanipulasi pajak perusahaan Bakrie. Abu Rizal Bakrie menganggap itu hanya isu yang dihemmbuskan oleh lawan politiknya. Ia pun mendesak kepolisian membongkar tuntas siapa master mind dari semua peristiwa ini. Republika dalam berita ini menonjolkan penyangkalan Abu Rizal Bakrie mengenai dugaan pertemuannya dengan Gayus di Bali, oleh karena Republika yang memilih Abu Rizal Bakrie sebagai narasumbernya.

3.4. Republika Tanggal 24 November 2010

Judul : SBY Ingin Polisi Tangani Gayus Penempatan : halaman 2 kolom Hukum Meskipun banyak desakan agar kasus mafia pajak dengan terdakwa Gayus Tambunan diserahkan dari Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi KPK, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY masih percaya polisi bisa menyelesaikan kasus kasus ini secara baik sesuai peraturan yang berlaku. Presiden mempercayakan kepada sistem yang ada. Terkait kasus Gayus, pimpinan Polri, kemarin, bertemu dengan pimpinan KPK untuk berkoordinasi terkait kasus Gayus. Menurut Kapolri, Jenderal Pol Timur Pradopo, kerja sama tersebut diperlukan untuk menuntaskan kasus Gayus dengan cepat. Polri saat ini sedang mengevaluasi fakta-fakta persidangan yang muncul ketika sidang perkara Gayus. Termasuk soal perusahaan-perusahaan yang diduga menyuap Gayus. Menurut Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Riyanto, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Polri. Bahkan, tuturnya, untuk kasus Gayus akan ada pertemuan lanjutan untuk membicarakan masalah teknis. Tabel 4.7 Perangkat Framing Entman Problem Identification Presiden SBY tetap mempercayakan kasus Gayus ke Polri Causal Interpretation Presiden percaya karena sistem sudah bekerja dan kepolisian akan menyelesaikannya. Moral Evaluation Kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus korupsi Treatment Recommendation Koordinasi soal kasus Gayus antarra Polri dengan KPK, pembinaan dan reformasi birokrasi Polri. Identifikasi Masalah . Frame yang dikembangkan Republika dalam berita ini adalah Republika melihat bahwa Presiden SBY tidak akan melepaskan kepercayaannya kepada pihak kepolisian untuk menangani kasus Gayus ditengah desakan berbagai pihak yang meminta kasus Gayus ditangani KPK. Hal tersbut diungkapkan oleh Juru Bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha : “Jadi, kalau ini sedang ditangani kepolisian, ya kita harus percaya pada pihak kepolisian untuk bisa menyelesaikan kasus Gayus secara baik dan tuntas,” ujar Julian. Oleh ka rena itu, Julian meminta publik menunggu hasil yang akan dicapai Polri dalam menangani kasus Gayus ini.” Saat ini kepolisian sedang mengevaluasi fakta-fakta persidangan yang muncul ketika sidang perkara Gayus. Termasuk soal perusahaan-perusahaan yang diduga menyuap Gayus. Kapolri mengatakan, polisi sedang melakukan penyelidikan terkait masalah tersebut KPK dan Polripun sama-sama menyatakan penuntasan kasus Gayus tetap di tangan Polri. KPK akan dilibatkan jika ada persoalan yang harus digelar KPK, KPK dan Polri akan bekerjasama. Saat ditanya apakah KPK akan mengambil alih kasus mafia pajak Gayus, Bibit mengelak. Menurut dia, hal tersebut tidak terdapat dalam pembicaraan. Causal Interpretation. Republika memberitakan bahwa kepercayaan yang diberikan presiden kepada kepolisian karena sistem dalam penanganan kasus Gayus sudah berjalan dan kepolisian akan menyelesaikan kasus itu. Karena itu sebaiknya menunggu bagaimana hasil pemeriksaan kepolisian. Dari berita yang berbagai media massa, kasus Gayus ini memperlihatkan bahwa mental penegak hukum dalam hal ini kepolisian sangat buruk. Terbukti dengan adanya penyuapan kepala rutan dan petugas jaga untuk meloloskan gayus keluar tahanan. hal tersebut tentunya membuat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian menurun. Namun bagi presiden menurunnya kepercayaan masyarakat tersebut tidak sertamerta menunjukkan ketidakmampuan kepolisian dalam mengatasi kasus Gayus. Pihak kepolisian menegaskan Polri masih memegang kendali atas kasus Gayus, baik soal penyuapan ke kepala rutan maupun masalah kasus perpajakan. Kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan ini. Moral Evaluation. Kepolisian dianggap masih mampu untuk menyelesaikan kasus Gayus. Apalagi pihak kepolisian sudah berkomitmen untuk menyelesaikan kasus korupsi. Kepolisian dipimpin oleh pemimpin yang baru mempunyai banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Tidak hanya kasus Gayus saja, tapi masih banyak skandal kasus lain yang menimpa negeri ini. Terlebih lagi, seperti kasus Gayus, tidak hanya terkait masalah mafia pajak juga menghembuskan adanya praktek mafia hukum dimana kepolisian ada di dalamnya. Treatment recommendation. Dalam berita tersebut Republika melihat aspek penyelesaian masalah adalah perlu adannya koordinasi antara Polri dengan KPK dan reformasi di tubuh Polri. Menurut Bibit, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Polri. Bahkan, tuturnya, untuk kasus Gayus akan ada pertemuan lanjutan untuk membicarakan masalah teknis. Kepolisian harus menyelesaikan masalah ini sampai tuntas. Banyak desakan yang meminta kasus Gayus ini dilempar ke KPK. Kepolisian memastikan dapat menyelesaikan masalah ini, kasus Gayus masih ditangani kepolisian dan tidak akan dilempar ke KPK, sejauh ini antara kepolisian dengan KPK hanya ada wacana koordinasi bukan pelemparan kasus. Terkait dengan citra kepolisian tercoreng karena adanya dugaan praktek mafia hukum di dalam tubuh kepolisian dan adanya kasus penyuapan oleh Gayus di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua kepada pejabat rutan, perlu adanya reformasi di tubuh Polri. Republika mengambil judul “SBY Ingin Polisi Tangani Gayus”, menurut penulis menunjukkan Republika menilai memang seharusnya Polri yang menyelesaikan kasus Gayus ini. Republika mengambil angle Presiden SBY tetap percaya kepada Polri untuk menangani kasus Gayus hingga tuntas meski banyak desakan untuk membawa kasus Gayus ke KPK. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya pernyataan Kapolri tentang kemampuan Polri dalam menangani kasus Gayus. Republika sama sekali tidak mengambil pernyataan dari pihak yang mendesak kasus Gayus diserahkan ke KPK. Republika juga melihat aspek solusi yang diberikan adalah perlu adanya koordinasi antara Polri dengan KPK bukan Pelemparan kasus dari Polri ke KPK. Republika menempatkan berita ini pada rubrik hukum di halaman 2.

B. Analisis Framing Pemberitaan Kasus Gayus Tambunan diMedia