Lead Struktur Substansi Judul: “Tidak Ada Posisi Wakil Ketua Umum PDIP”

commit to user kini dalam kongres III Megawati terpilih kembali menjadi Ketua Umum. Dilema yang diangkat ialah antara regenerasi dirinya dan para generasi muda partai yang hanya mentok menjadi Sekjen partai. e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, Sesuai etika pemberitaan, dan terhindar dari dramatisasi berita, personalisasi berita. tidak terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman berita, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan yang bersifat memojokan dan menyerang, berita tersebut ditulis secara professional, etis sehingga lebih obyektif dan berdasarkan fakta.

6. Judul: “Tidak Ada Posisi Wakil Ketua Umum PDIP”

Republika edisi Kamis 8 April 2010 a. Judul Judul “Tidak Ada Posisi Wakil Ketua Umum PDIP” Merupakan judul yang lugas, ringan dan apa adanya. Tidak ada perumpamaan, atau pilihan kata yang perlu diterjemahkan, Republika membuat judul yang secara gamblang menyebutkan ‘tidak adanya posisi wakil ketua umum’ yang informasinya diperoleh dari perkembangan terbaru hasil kongres yang hampir usai pada tanggal 9 April nanti. Judul dicetak dalam ukuran 38 , font Arial.

b. Lead

commit to user Pembuka pada berita lugas disebut lead atau juga disebut pembuka ringkasan Summary lead. Meringkas seluruh cerita dalam kalimat pertama dan langsung pada inti masalah. SANUR — Rencana memunculkan posisi wakil ketua umum di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP kandas. Sidang Kornisi B Bidang Organisasi, ADART, dan LPJ, memutuskan kepengurusan partai tetap tanpa struktur tersebut.

c. Struktur

Berita mengikuti urutan tertentu yang berdasar pada arti pentingnya, yang paling penting terdapat pada awal berita, dan yang kurang penting diletakkan di belakang Passante, 2008:35. Dalam bentuk piramida terbalik berita pada bagian atas ditampilkan lebih penting dibandingkan dengan bagian bawahnya. Pada berita tersebut poin penting terdapat pada awal paragraf kemudian setelahnya merupakan informasi yang berfungsi sebagai elaborasi dan pelengkap, kemudian berita ditutup dengan kutipan tidak langsung, Pada struktur piramida terbalik bagian terpenting sudah dimuat di lead . Penutup merupakan akhir dari uraian dan bukan kesimpulan informasi-informasi penting diatasnya.

d. Substansi

Substansi yang diangkat ialah mengenai gagalnya rencana memunculkan posisi wakil ketua umum di tubuh PDIP, hal tersebut dikarenakan Sidang Komisi memutuskan kepengurusan partai tetap tanpa struktur tersebut. Meskipun Megawati memiliki hak formatur tunggal untuk menambah atau mengurangi struktur pengurus. Selain itu yang tidak kalah penting ialah kritisi politik Republika yang diambil dari pernyataan pengamat politik, bahwa PDIP harus mengganti sifat karismatik personal dengan karismatik institusi sebagai langkah commit to user menuju kepemimpinan nasional. Megawati didudukkan sebagai posisi perekat partai, bukan pengambil keputusan. dominan. Harus ada sosok muda dalam struktur kepengurusan sebagai penyegaran dan menyeimbangkan figur lama partai. Pemilihan kader penerus yang memiliki kemampuan, bukan hanya mengacu pada trah Soekarno saja tetapi membuka diri bagi orang diluar trah Soekarno, tetapi spirit Soekarno tetap melekat, sehingga konstituen tidak akan meninggalkan PDIP. e. Perspektif Berita ini memenuhi prinsip Narrative Theories Of News, dimana tidak terdapat bias reportase yang menimbulkan efek tidak disengaja pada pemahaman berita, Bias itu sendiri menurut Passante, adalah kecenderungan berita berdasarkan opini seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran yang baik tidak boleh bersikap bias. Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan emosi harus ditangani dengan hati-hati Passante, 2008:28. Meskipun terdapat pernyataan yang berupa opini dari para politisi, namun disini Republika menyusunnya menjadi sebuah kritik yang sehat dan membangun. Tidak ada dramatisasi dan personalisasi berita juga tidak terdapat muatan yang bersifat memojokan dan menyerang pihak tertentu, Republika mengkritisi secara etis berdasarkan fakta sehingga lebih obyektif.

7. Judul: “Struktur Baru PDIP Mengagetkan”

Dokumen yang terkait

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

KONSTRUKSI PEMBERITAAN "NEGARA ISLAM INDONESIA" DI SURAT KABAR (Analisis Framing di Surat Kabar Kompas dan Republika Edisi 1-5 Mei 2011)

0 19 41

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN HARIAN KOMPAS (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demok

0 8 14

KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat

0 2 13

KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 (STUDI ANALISIS ISI KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 DALAM SURAT KAB

0 3 16

Pemberitaan Tragedi Mina di Harian Republika dan Media Indonesia.

0 0 7

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com (Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014).

0 5 107

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA TENTANG NEGARA ISLAM INDONESIA (ANALISIS FRAMING REPUBLIKA DAN KOMPAS)

0 0 17

KONSTRUKSI REALITAS PEMBERITAAN KONFLIK PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA

0 0 27