commit to user
kandidat tersebut juga menjadi sorotan, apakah mereka mewarisi kharisma dan pengalaman politik Megawati.
e. Perspektif
Berita ini memenuhi prinsip
Narrative Theories Of News,
dimana tidak terdapat bias reportase yang menimbulkan efek yang tidak disengaja pada
pemahaman berita politik, karena strukturnya yang standar, tidak terdapat muatan
yang bersifat memojokan dan menyerang pihak manapun, berita tersebut ditulis secara professional, etis dan berdasarkan fakta. Sesuai etika pemberitaan, dan
terhindar dari dramatisasi berita.
3. Judul: “Mega, DPD PDIP Bahas Kongres”
Media Indonesia edisi Kamis, 1 April 2010 a.
Judul
Judul tersebut merupakan judul yang diplomatis yang bersifat netral dan mudah dipahami oleh pembaca yang awam sekalipun. Membuat pembaca terusik
untuk mengetahui apa yang akan dibahas oleh Mega dan para kader DPD menjelang Kongres III nanti.
b. Lead
Pertemuan Teuku
Umar membahas
sikap politik,
organisasi, pertanggungjawaban, dan program partai menjelang Kongres Bali.
Pada berita lugas wartawan ingin menyampaikan informasi penting maka pembukaan atau
lead
ditempatkan pada awal berita, yang isinya berupa fokus peristiwa atau ringkasan tentang apa yang terjadi. Pembukaan ini didukung oleh
penjelasan yang isinya memperkuat informasi.
Lead
tersebut merupakan
summary lead
yang mencakup semua hal namun tetap ringan dan mudah dipahami
commit to user
pembaca. Bagi pembaca yang tidak menyimak, Kata Teuku Umar ialah nama yang asing, karena tidak ada kaitannya dengan PDIP, teuku umar ialah nama jalan
kediaman rumah Megawati.
c. Struktur
Berita tersebut memenuhi struktur piramida terbalik, karena dibuka dari informasi yang paling penting selanjutnya informasi yang kurang penting.
Terstruktur dimulai dari judul, terdapat lead, kemudian tubuh berita yang padat dan diakhiri dengan penutup. Ditemukan kutipan langsung Pramono Anung yang
ditonjolkan ditengah paragraph, berikut kutipannya:
“ Yang jelas PDIP akan konsisten dengan sikap yang diambil.”
Kutipan adalah cara yang bagus untuk mendukung data atau menambah warna berita tanpa harus merekayasa yang jelas melanggar etika. Hal tersebut dengan
kata lain wartawan mendapatkan opini dari luar yang merupakan sisi lain berita yang mendukung apa yang ditulis wartawan dalam berita, namun tidak boleh
mengulang-ulang informasi yang dengan menggunakan kutipan. Kutipan bisa dipakai untuk memberi penegasan dan elaborasi Passante, 2008:38. Selain
kutipan yang dijadikan sebagai pendukung, penutup berita pada edisi ini ialah tentang prediksi pemilihan ketua umum Partai Demokrat, transisi tersebut
dipandang tidak perlu mengingat perpindahan poin interes terkesan kasar dan tidak berhubungan sama sekali, satu paragraph tersebut juga mengambang karena
penjyajian informasinya tidak tuntas. Padahal seharusnya transisi, memudahkan pembaca berpindah dari satu poin ke poin yang lain, tanpa perubahan mendadak
dalam isi informasi atau pemikiran. Setiap kali waratawan membuat poin baru atau menyebutkan fakta baru, hendaknya diawali dengan transisi atau kata
commit to user
penghubung, hindari transisi mendadak yang kasar dan tidak memiliki hubungan dalam informasinya. Passante, 2008:39.
d. Substansi