Perspektif Judul: “Menanti Lompatan Besar Sang Banteng”

commit to user menjadi pimpinan partai maupun sebagai ketua umum partai,” tegasnya setelah terpilih sebagai Ketua Umum PDI-P 2000-2005” Kompas, 2 April 2000 Kemudian Kompas juga menyajikan pernyataan Megawati pada Kongres II : Secara Objektif saya harus sampaikan, kita belum mencapai fase sebagai partai modern yang ideal, tetapi secara bertahap justru kehilangan wataknya sebagai partai kerakyatan, “Kata Megawati dalam pidato pembukaan Kongres ke-2 partai Demikrasi Indonesia Perjuangan PDI-P di depan sekitar 2.000 peserta kongres. Kompas, 29 Maret 2005” Sedangkan dalam kongres III disajikan pernyataan Megawati sebelum Kongres, karena berita ini terbit sehari sebelum kongres diselenggarakan, berikut pernyataanya: Megawati menegaskan, partai tidak memiliki aturan baku tentang mekanisme koalisi ataupun oposisi. Jika koalisi diidentikkan dengan pembagian kursi dalam kabinet, Megawati mengaku tidak bisa membayangkan jika kader PDI-P turut duduk di pemerintahan. “Lalu siapa yang akan jadi penyeimbang untuk “check” and “balances”? itu bukan tujuan kami, “kata Megawati dalam jumpa pers seusai memanen padi MSP Mari Sejahterakan Petani di desa Sukajadi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor Kompas, 263. Menarik, karena dari berita ini detail, runtut, dan sistematis sehingga memudahkan pembaca yang tidak mengikuti pemberitaan PDIP sekalipun menjadi lebih memahami permasalahan yang diangkat setelah membaca berita ini.

e. Perspektif

Berita ini tergolong berita yang memenuhi prinsip Narrative Theories of News, yakni menyajikan berita dengan struktur berita yang standar. Obyektivitas berita yang disajikan juga terjamin. Karena tidak ditemukannya bias maupun menimbulkan efek yang tidak sengaja pada pemahaman sebuah berita politik. Bias adalah kecenderungan berita berdasarkan opini seseorang, keyakinan seseorang atau perasaan seseorang. Koran yang baik tidak boleh bersikap bias. commit to user Bahkan sesuatu yang wajar menimbulkan emosi harus ditangani dengan hati-hati Passante 2008:28. Berita tersebut bersifat kritis namun berimbang, pada kenyataannya masalah regenerasi merupakan aspek yang menonjol dari PDIP, namun secara wajar hal tersebut dapat dikritisi sesuai porsi yang cukup, dengan tidak memojokan ataupun sebaliknya. Berita ini termasuk dalam perspektif Narrative teories of News dimana Kompas menyuguhkan berita yang kritis namun tetap objektif, mempertimbangkan kemajemukan masyarakat sebagai pembaca, dan tidak terdapat dramatisasi berita didalamnya. Kritik yang ditampilkan tidak mempersalahkan secara sepihak namun sebagai upaya koreksi yang sehat, dan akhirnya kesimpulan kembali pada pendapat pembaca. 7. Judul: “Bukan Partai Oposisi? Apa Kata Dunia…” Kompas edisi Selasa, 6 April 2010 a. Judul Berita edisi Selasa 6 April 2010, ditempatkan di sudut atas halaman 5, dicetak dengan font ukuran 48 pada judul dilengkapi dengan gambar pendukung Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani yang sedang melihat sebuah pameran foto perjalanan politiknya dari masa orde baru hingga saat ini. Judul “ Bukan Partai Oposisi?” Apa Kata Dunia …telah secara jelas tersirat, tentang posisi PDIP yang sekirannya tidak afdol kalau tidak oposisi terhadap pemerintah, merk dagang PDIP memang ketegasan sikapnya sebagai oposan dan berdiri diluar lingkaran pemerintahan. Jargon “Apa kata dunia…” yang diambil dari sebuah film yang digandrungi masyarakat saat itu, kiranya commit to user berarti, “sangat memalukan, atau mengherankan kalau sampai PDIP tidak menjadi oposisi”, karena PDIP dikenal dengan konsistensi sikap oposisinya.

b. Lead

Dokumen yang terkait

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

KONSTRUKSI PEMBERITAAN "NEGARA ISLAM INDONESIA" DI SURAT KABAR (Analisis Framing di Surat Kabar Kompas dan Republika Edisi 1-5 Mei 2011)

0 19 41

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN HARIAN KOMPAS (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demok

0 8 14

KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat

0 2 13

KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 (STUDI ANALISIS ISI KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 DALAM SURAT KAB

0 3 16

Pemberitaan Tragedi Mina di Harian Republika dan Media Indonesia.

0 0 7

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com (Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014).

0 5 107

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA TENTANG NEGARA ISLAM INDONESIA (ANALISIS FRAMING REPUBLIKA DAN KOMPAS)

0 0 17

KONSTRUKSI REALITAS PEMBERITAAN KONFLIK PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA

0 0 27