commit to user
1. “Menangkap Arah PDIP”
Kompas edisi Selasa, 29 Maret 2010 a.
Judul
Mengawali pemberitaan mengenai Kongres III PDIP di Bali, Kompas menyajikan berita berupa hasil jajak pendapat yang diadakan menjelang
diselenggarakannya Kongres. Berita tersebut dilengkapi dengan gambar Megawati yang sedang berpidato disertai visualisasi persentase jajak pendapat
yang terdapat dihalaman 5. Kompas memberikan ruang yang cukup besar yaitu hampir separuh halaman, disitu terlihat perhatian yang cukup besar terhadap sikap
politik PDIP kedepan, judul ditulis dengan
font Times New Roman
48, serta penggunaan istilah “Menangkap Arah” merujuk pada kesan prediksi membaca
langkah politik PDIP yang akan datang. Kata menangkap seolah sikap politik
PDIP dapat diduga, yaitu dengan mengadakan jajak pendapat dan
mendeskripsikan hasilnya, maka pembaca diharapkan mampu melihat dari berbagai sisi, karena tidak mutlak benar dan juga sebaliknya. Jajak pendapat
tersebut mencakup empat pertanyaan krusial tentang PDIP, diantaranya adalah mengenai sikap apa yang sebaiknya diambil PDIP terhadap pemerintah,
regenerasi ketua umum, kepuasan masyarakat terhadap kinerja PDIP, dan citra kader PDIP selama ini.
b. Lead
Apresiasi positif publik tampak tinggi terhadap sikap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memosisikan diri sebagai kekuatan oposisi. Posisi ini
bukan tidak mungkin akan menjadi modal paling kuat untuk kembali menggaet simpatisan di tengah rendahnya apresiasi publik terhadap partai politik.
commit to user
Paragraf tersebut di atas, sebagai awal mula yang mengantarkan pembaca pada apresiasi masyarakat terhadap sikap oposisi PDIP selama ini. Meskipun
apresiasi publik terhadap partai politik dinilai rendah, namun konsistensi jalur yang dipilih PDIP diharapkan mampu menaikkan popularitas.
What
: Sikap oposisi,
Who
: PDIP,
Why
: Rendahnya apresiasi publik terhadap Parpol,
How
: Usaha PDIP untuk meraih simpati publik.
Lead
tersebut berupa ringkasan, atau
summary lead
. Meskipun berupa ringkasan, tidak nampak kesan menjadi berat, karena tidak mencakup semua unsur 5W+1H, dalam teras berita tersebut tidak
nampak ditampilkannya semua pertanyaan dasar berita, sehingga berita bisa dipahami oleh pembaca dan tidak terlalu berat. Seperti yang diungkapkan oleh
Wartawan senior Kompas, Luwi Iswara bahwa teras berita harus menjawab beberapa, tidak semua pertanyaan dasar: siapa
who
, apa
what,
bila
when,
dimana
where
, dan mengapa
why
. Jika semua unsur dimasukkan dalam pembuka maka menjadi berat Ishwara, 2005:121.
c. Struktur
Berita tersebut merupakan berita dengan bentuk penulisan
feature
yang menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu
penting. Struktur
feature
bersifat organik yaitu permulaan, pertengahan, dan penutup, semua bagian saling berhubungan erat, bersifat kontinyu dimana topik-
topik berhubungan dan menjadikannya sesuatu yang koheren. Transisi yang halus, ritme pada kutipan. Pada bagian penutup, tidak dapat dipotong dari bawah keatas
sesuai dengan tingkat kepentingannya Ishwara, 2007: 137-141.
d. Substansi
commit to user
Substansi berita yang ditonjolkan adalah peningkatan apresiasi masyarakat terhadap kiprah PDIP yang bersumber dari
polling
telepon oleh Litbang Kompas dengan melibatkan responden, kemudian mendeskripsikan hasilnya. Jajak
pendapat tersebut berisi empat poin penting yang dirangkai menjadi pertanyaan mengenai pendapat masyarakat tentang PDIP, yaitu sikap apa yang sebaiknya
diambil PDIP terhadap pemerintah, regenerasi ketua umum, kepuasan masyarakat terhadap kinerja PDIP, juga citra kader PDIP selama ini. Untuk lebih meyakinkan
pembaca, Kompas melengkapinya dengan grafis hasil polling jajak pendapat tersebut. Selain itu, poin lain yang mendapat perhatian dalam Kompas edisi ini
ialah masalah regenerasi di tubuh PDIP. Regenerasi dipandang sebagai masalah serius dan dapat menurunkan pamor PDIP bila tidak disikapi dengan bijak.
e. Perspektif