Lead Struktur Substansi : “Yudhoyono Tak Diundang dalam Pembukaan Kongres”

commit to user

2. : “Yudhoyono Tak Diundang dalam Pembukaan Kongres”

Kompas edisi Selasa, 30 Maret 2010 a. Judul Berita tersebut dilihat dari Judulnya menimbulkan kesan bahwasanya selain PDIP sebagai partai oposisi pemerintah, juga memunculkan asumsi publik mengenai konflik yang muncul kaitanya dengan hubungan pribadi Megawati yang kurang baik dengan Soesilo Bambang Yudhoyono, dengan menyebutkan nama belakang “Yudhoyono”, dengan penyebutan nama belakang subyek tersebut Kompas memunculkan kesan Yudhoyono sebagai pribadi bukan sebagai presiden. Hal tersebut sengaja membuat pembaca terusik untuk mengetahui lebih lanjut, apa yang ditawarkan Kompas dalam penjabara informasi selanjutnya.

b. Lead

Dalam berita berjudul “Yudhoyono Tak diundang dalam Pembukaan Kongres” ini tidak terdapat lead yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam inti berita, namun paragraf pembuka dalam berita ini cukup membantu pembaca untuk menjawab pertanyaan yang timbul setelah membaca judul, yaitu “Mengapa Yudhoyono tidak diundang dalam pembukaan kongres?” dan jawaban tersebut terdapat pada paragraf awal, berikut kutipannya: Panitia Penyelenggaraan Kongres III partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak mengundang Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan kongres yang dijadwalkan pada tanggal 6 April pagi. Panitia beralasan, Presiden terlalu sibuk dengan urusan pemerintahan sehingga cukup diwakili oleh Gubernur Bali. Seperti yang tertulis dalam kutipan diatas, Kompas memasukkan pendapat panitia, sebagai jawaban atas tidak diundangnya Yudhoyono. Alasan panitia adalah karena presiden sibuk, dan bisa diwakili oleh Gubernur Bali. Pemilihan commit to user kata “Beralasan” memberikan kesan ketidakpuasan terhadap alasan panitia, seolah mempertanyakan hal lain yang ada dibalik alasan itu, kesan penasaran terhadap jawaban panitia yang dinilai terlalu klise, dan bukan jawaban yang dimaksud karena ada alasan yang lebih ‘berbau konflik’. Paragraf pertama tersebut cukup mewakili poin masalah sekaligus jawabannya.

c. Struktur

Berita tersebut ditulis dengan struktur yang standar yakni piramida terbalik. Diawali dari informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting. Berita ini ditutup dengan kutipan tidak langsung oleh Pramono Anung mengenai informasi detail konferda, penutup yang merupakan informasi ringan yang bersifat melengkapi sehingga berita menjadi menarik dan tidak terkesan menggantungkan informasi.

d. Substansi

Berita tersebut sebenarnya ialah ringkasan tentang konferensi pers pihak PDIP dengan para pimpinan redaksi media massa guna membahas persiapan Kongres III PDIP di Bali yang akan diselenggarakan pada 6-9April 2010. Namun justru substansi yang menonjol adalah pertanyaan mengenai siapa yang akan diundang dalam pembukaan kongres nanti, tentu saja rasa penasaran muncul, ketika ada wacana tidak diundangnya Presiden Yudhoyono pada pembukaan Kongres sebuah partai oposisi terbesar di tanah air tersebut, meskipun bukan hal yang mengagetkan, namun publik menunggu informasi apa yang disajikan media menyoal isu tersebut. Selain itu juga ditampilkan isu ketua umum yang dikehendaki oleh internal partai, detail peserta yang akan mengikuti kongres commit to user tersebut. Setelah masuk pada tubuh berita ditemukan informasi yang berimbang yang menjelaskan judul, karena dalam berita tersebut disisipkan pendapat, untuk tidak melibatkan pemerintah dan ditambah pendapat lain yang tidak senada untuk tetap mengundang karena tergolong tokoh nasional.

e. Perspektif

Dokumen yang terkait

Penerapan Kode Etik Jurnalistik dalam Surat Kabar (Studi Analisis Isi Penerapan Pasal 4 dan Pasal 5 Kode Etik Jurnalistik di Rubrik Siantar Raya dalam Surat Kabar Siantar 24 Jam Edisi Januari 2013)

15 131 91

KONSTRUKSI PEMBERITAAN "NEGARA ISLAM INDONESIA" DI SURAT KABAR (Analisis Framing di Surat Kabar Kompas dan Republika Edisi 1-5 Mei 2011)

0 19 41

Pro kontra undang-undang pornografi di media cetak : analisis framing terhadap pemberitaan media Indonesia dan republika

0 6 101

PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN PEMBERITAAN KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT PADA HARIAN JURNAL NASIONAL DAN HARIAN KOMPAS (Analisis Isi Kuantitatif Objektivitas Pemberitaan Kongres Luar Biasa Partai Demok

0 8 14

KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO KONFLIK KPK DAN POLRI DALAM PEMBERITAAN DI SURAT KABAR KOMPAS DAN KORAN TEMPO (Analisis Isi Kecenderungan Ketidakberpihakan Media Konflik KPK dan POLRI Dalam Pemberitaan Surat

0 2 13

KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 (STUDI ANALISIS ISI KREDIBILITAS MEDIA DALAM PEMBERITAAN MENGENAI MUKTAMAR MUHAMMADIYAH 2010 DALAM SURAT KAB

0 3 16

Pemberitaan Tragedi Mina di Harian Republika dan Media Indonesia.

0 0 7

Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Kompas.com dan Okezone.com (Analisis Objektivitas Pemberitaan Polemik Antara PDIP dan Gerindra Di Media Online Kompas.com dan Okezone.com Maret 2014).

0 5 107

KONSTRUKSI PEMBERITAAN MEDIA TENTANG NEGARA ISLAM INDONESIA (ANALISIS FRAMING REPUBLIKA DAN KOMPAS)

0 0 17

KONSTRUKSI REALITAS PEMBERITAAN KONFLIK PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA PADA SURAT KABAR KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA

0 0 27