commit to user
c. Struktur
Berita tersebut terdiri dari judul,
lead
, tubuh berita dan penutup. Dilihat sari kelengkapan unsurnya, sajian berita ini lengkap. Disajikan secara terstruktur
sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Diawali dari informasi yang paling penting kemudian informasi yang kurang penting. Setelah membahas
mengenai proses pemilihan ketua umum dan dinamikanya selama ini, Kompas mengalihkan berita pada poin lain yakni tentang argumentasi rasional terhadap
keputusan –keputusan partai. Namun dalam pada itu terdapat kronologi atau flashback dalam berita, dari cara penyampaiannya berita ini justru seperti
news feature
standar kontinyuitas yang tinggi dan lebih merupakan proses organik dimana topik-topik yang berhubungan dipersatukan dan menjadikannya sesuatu
yang koheren. Kompas menyajikan transisi yang menarik dalam hal ini, kedua topik merupakan bahasan yang krusial bila menyoal PDIP.
d. Substansi
Substansi yang diangkat dalam berita ini ialah mengenai dinamika yang mewarnai pemilihan ketua umum PDIP dan argumentasi rasional terhadap
keputusan-keputusan yang dibuat dalam tubuh PDIP dalam menghadapi tantangan. Hal lain uang menarik ialah Kompas menyajikan catatan
flashback
yang diperoleh dari Pusat Informasi Kompas, mengenai kongres PDIP sebelumnya, yaitu kongres I II . kongres tersebut dibuka oleh Presiden
Abdurrahman Wahid. Dengan dimasukkannya pernyataan Megawati dalam setiap kongres yakni pada kongres I:
“Saya tahu bahwa secara aklamasi Saya telah terpilih kembali. Saya ingin memberikan catatan, Saya minta pada kongres yang terhormat,
bahwa yang namanya Megawati Soekarnoputri tak akan selamanya dapat
commit to user
menjadi pimpinan partai maupun sebagai ketua umum partai,” tegasnya setelah terpilih sebagai Ketua Umum PDI-P 2000-2005” Kompas, 2 April
2000
Kemudian Kompas juga menyajikan pernyataan Megawati pada Kongres II :
Secara Objektif saya harus sampaikan, kita belum mencapai fase sebagai partai modern yang ideal, tetapi secara bertahap justru kehilangan
wataknya sebagai partai kerakyatan, “Kata Megawati dalam pidato pembukaan Kongres ke-2 partai Demikrasi Indonesia Perjuangan PDI-P di
depan sekitar 2.000 peserta kongres. Kompas, 29 Maret 2005”
Sedangkan dalam kongres III disajikan pernyataan Megawati sebelum Kongres, karena berita ini terbit sehari sebelum kongres diselenggarakan, berikut
pernyataanya:
Megawati menegaskan, partai tidak memiliki aturan baku tentang mekanisme koalisi ataupun oposisi. Jika koalisi diidentikkan dengan
pembagian kursi dalam kabinet, Megawati mengaku tidak bisa membayangkan jika kader PDI-P turut duduk di pemerintahan. “Lalu siapa
yang akan jadi penyeimbang untuk “check” and “balances”? itu bukan tujuan kami, “kata Megawati dalam jumpa pers seusai memanen padi MSP
Mari Sejahterakan Petani di desa Sukajadi, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor Kompas, 263.
Menarik, karena dari berita ini detail, runtut, dan sistematis sehingga memudahkan pembaca yang tidak mengikuti pemberitaan PDIP sekalipun
menjadi lebih memahami permasalahan yang diangkat setelah membaca berita ini.
e. Perspektif