faktor intern yaitu minat belajar siswa tersebut tidak memberikan pengaruh cukup berarti maka terdapat faktor lain yang berpengaruh, misalnya: motivasi, kecerdasan
emosional, sarana belajar, lingkungan belajar dan lain sebagainya.
3. Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan frekuensi sel tak sama
diperoleh harga F
obsC
sebesar 0.006 lebih kecil dari F
tabel
3.98 sehingga hipotesis nol di terima dan hipotesis alternatif di tolak, maka kedisiplinan
tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa baik siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar tinggi
maupun rendah sama-sama maksimal dalam pembelajaran atau kedisiplinan belajar tidak memberikan konstribusi pada prestasi belajarnya.
Penelitian tentang pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar dilakukan oleh Tri Wijoyo 2004:130 yang menyatakan bahwa siswa dengan tingkat
kedisiplinan belajar tinggi cenderung memperoleh prestasi belajar fisika lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tingkat kedisiplinannya rendah. Sedangkan hasil
penelitian Suharjono 2004 yang menyatakan bahwa sikap disiplin siswa terhadap tata tertib sekolah akan meningkatkan prestasi belajar, maka hal ini perlu dipahami
dan disosialisasikan kepada warga sekolah, orang tua dan masyarakat, serta bagi siswa sendiri, diharapkan dapat memahami arti serta manfaat tata tertib sekolah
dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran, agar tercipta situasi dan kondisi sekolah yang kondusif, sehingga tercapai siswa memiliki sikap disiplin serta
memiliki prestasi belajar yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya, di lingkungan internal sekolah pun terjadi pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib
sekolah baik tingkat ringan maupun pelanggaran tingkat tinggi, seperti: menyontek, tidak mengumpulkan tugas, membolos dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku
lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi balajar siswa. Perilaku ketidak disiplinan siswa yang akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar ini dapat dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah. Berdasarkan penyimpangan perilaku diatas, maka seorang guru harus
mampu menumbuhkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajarnya. Dalam hal ini, guru harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: a membantu
mengembangkan pola perilaku siswa; b menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku tidak
disiplin; c menumbuhkan rasa hormat terhadap guru maupun teman sebaya; d mempersiapkan siswa untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang atau tidak
menyenangkan dalam proses belajar mengajar; dan e memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin, dengan harapkan siswa dapat menghindarinya atau dapat
membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya kedisiplinan
seseorang tidak berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar karena masih banyak faktor ekstern dan intern lainnya yang berpengaruh
. Sehingga apabila salah satu
faktor intern yaitu kedisiplinan belajar siswa tersebut tidak memberikan pengaruh cukup berarti maka terdapat faktor lain yang berpengaruh seperti motivasi,
kecerdasan emosional, sarana belajar, lingkungan belajar dan lain-lainnya.
4. Hipotesis Keempat