b. Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Suharno 1997:68 menyatakan bahwa “penilaian atau evaluasi merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi hasil pengukuran
untuk mentukan seberapa jauh siswa dapat mencapai tujuan belajar”. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, evaluasi hasil belajar memiliki fungsi: 1
diagnositik
atau pengembanganremidi yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan atau hal-hal yang
belum dikuasai siswa terhadap suatu pelajaran, 2 seleksi, untuk membuat keputusan adil dan dapat diterima semua pihak; 3
promotion
; 4 penempatan
placemant
. Kualitas hasil belajar dapat diketahui dengan adanya evaluasi belajar atau
hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mujiono 2002: 26-30 dewasa ini dikenal tiga ranah perilaku yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan instrument
penelitian. Ketiga ranah tersebut yang pertama Ranah kognitif, disadur dari pendapat Winkel 2004: 245-247 dalam buku Psikologi Pengajaran meliputi : a Kemampuan
pengetahuan, mencakup ingatan akan hal-hal yang dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal tersebut dapat meliputi fakta, prinsip, dan metode yang digunakan;
b Kemampun pemahaman, meliputi kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari bahan yang dipelajari; c Kemampuan menerapkan, mencakup kemampuan
untuk menerapkan suatu metode pada suatu masalah atau kasus; d Kemampaun menganalisis, mencakup kemamapuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhannya dapat dipahami; e Kemampuan mensistesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pola baru. Adanya
kemampuan mensintesis dinyatakan dalam membuat sutau rencana, misalnya penyusunan proposal penelitian ilmiah; f Kemampuan mengevaluasi, meliputi
kemampuan berpendapat terhadap suatu hal. Jadi kemampaun mengevaluasi dapat dinyatakan dalam memberikan penilian terhadap sesuatu.
Akan tetapi Anderson dan Krathwohl merevisinya dalam Thohir, M 2008 dari satu dimensi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi proses kognitif
cognitive process
dan dimensi pengetahuan
Types of knowledge
. Dimensi proses kognitif merupakan
hasil revisi
dari taksonomi
Bloom ranah
kognitif yang
mengklasifikasikan proses kognitif menjadi enam kategori, yaitu ingatan
remember
, pemahaman
understand
, aplikasi
apply
, analisis
analyze
, evaluasi
evaluate
, dan kratifitas
create
. Sedangkan dimensi pengetahuan diklasifikasi menjadi empat kategori, yaitu pengetahuan faktual
factual knowlwdge
, pengetahuan
konseptual
conceptual knowledge
, pengetahuan
prosedural
procedural knowledge
, dan pengetahuan metakognisi
meta cognitive knowledge
Dalam revisi taksonomi ini lebih melihat fungsi otak dalam satu kesatuan ranah
domain
. Tidak seperti, sebelumnya yang menggunakan klasifikasi dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pembagian tersebut dikritisi karena
dianggap mengisolasi aspek-aspek dalam sebuah tujuan yang sama. Dalam revisi taksonomi Bloom ini, ranah kognitif tidak dianggap terpisah dengan ranah afektif
atau psikomotor, melainkan terkait antara satu dengan yang lain. Karena itu, yang dikemukan dalam revisi itu hanya ranah kognitif dengan deskripsi kategori bermuata
kata kerja proses afektif dan psikomotor, karena semua aspek tersebut merupakan satu bagian utuh dari fungsi kerja otak.
Ranah yang kedua yaitu ranah afektif yang berupa nilai dan sikap siswa setelah mengikuti suatu pelajaran. Berbeda dengan hasil belajar ranah kognitif, maka
evaluasi hasil belajar efektif dapat diukur dengan tes sikap, dimana dalam hal ini tidak ada jawaban benar atau salah. Secara rinci sasaran evaluasi ranah afektif yang
disadur dari pendapat Winkel 2004: 247-248 dalam buku Psikologi Pengajaran meliputi : a Penerimaan
Receiving
, mencakup kepekaan dan kesediaan untuk memperhatikan terhadap suatu rangsangan. Jadi kemampuan penerimaan dinyatakan
dalam kesediaan unutk memperhatikan sesuatu; b Partisipasi
responding
, mencakup kesedian unutk memperhatikan secara aktif berpartisipasi dalam suatu
kegiatan. Jadi kemampuan berpartisipasi dinyatakan dalam memberikan suatu reaksi terhadap rangsang; c Menilai
valuing
, mencakup kemampuan untuk memberikan penilian terhadap sesuatu dan dinyatakan dalam sikap menerima, menolak atau
mengabaikan. Jadi kemampuan menilai dinyatakan dalam mengungkapkan pendapat tentang sesuatu, baik positif maupun negative; d Organisasi
organization
, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai yang digunakan dalam
pedoman dalam kehidupan. Jadi kemampuan organisasi menjadi dasar dalam mengambil suatu tindakan; e Pembentukan pola hidup, meliputi kemampuan untuk
menghayati nilai kehidupan dan digunakan dalam pegangan dalam mengatur kehidupanya sendiri
Ranah yang ketiga yaitu ranah psikomotor yang berupa pengetahuan, perubahan sikap, dan keterampilan, setelah siswa mempelajari sesuatu maka
diharapkan kemampuannya dapat meningkat, sikapnya semakin positif dan keterampilannya juga semakin meningkat. sasaran evaluasi hasil belajar berupa
keterampilan sangat penting agar diperoleh informasi tentang hasil belajar secara lengkap. Secara rinci sasaran evaluasi ranah efektif yang disadur dari pendapat
Winkel 2004: 249-250 dalam buku Psikologi Pengajaran meliputi : a Persepsi
perception
, mencakup kemampuan untuk membedakan antara dua perangsang atau lebih berdasarkan ciri-ciri fisik yang khas dari masing-masing perangsang; b
Kesiapan
set
, meliputi kemampuan meyiapkan diri untuk memulai suatu gerakan; c Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan untuk melakukan serangkaian
gerakan sesuai dengan contoh yang telah diberikan; d Gerakan yang terbiasa, Meliputi kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerakan dengan lancar
karena telah mendapatkan pelatihan yang cukup; e Gerakan yang kompleks, merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas
beberapa komponen dengan tepat dan lancar; f Penyesuaian pola gerakan, meliputi kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kondisi setempat secara
terampil; g Kreativitas, mencakup kemampuan untuk menghasilkan gerakan- gerakan yang baru.
c. Materi Pembelajaran Biologi pada Pokok Bahasan Sistem pencernaan Pada