Kedisiplinan belajar siswa adalah ketaatan dan ketertiban siswa dalam organisasi atau dalam kelas atau di rumah. Bila siswa belajar dengan tertib, teratur
dan tunduk terhadap peraturan yang ditetapkan dengan senang hati, maka siswa dapat belajar dengan penuh kedisiplinan Sunarno, 1997:8. Untuk megukur
kedisiplinan belajar siswa dapat mengunakan tes, angket, interview.
b. Jenis-Jenis Disiplin
Jenis-jenis disiplin menurut Hurlock 1992:123 ada tiga macam yaitu: 1 Disiplin otoriter yang merupakan bentuk disiplin tradisional dan yang berdasarkan
pada ungkapan kuno yang menyatakan bahwa ”menghemat cambukan berarti memanjakan anak” dalam disiplin yang bersifat otoriter, orang tua dan pengasuh
lainnya menetapkan peraturan-peraturan dan memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut. Tidak ada usaha untuk menjelaskan pada
anak, mengapa ia harus patuh dan padanya tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang adil tidaknya peraturan-peraturan atau apakah
peraturan-peraturan itu masuk akal atau tidak. Kalau anak tidak mengikuti peraturan, ia akan dihukum yang seringkali kejam dan keras dan dianggap sebagai cara untuk
mencegah pelanggaran dimasa mendatang; 2 Disiplin yang rendah berkembang sebagai protes terhadap disiplin otoriter yang dialami oleh banyak orang dewasa
dalam masa kanak-kanaknya. Filsafat yang mendasari teknik disiplin ini adalah bahwa melalui akibat dari perbuatanya sendiri anak akan belajar bagaimana
berperilaku sosial. Dengan demikian anak tidak diajarkan peraturan-peraturan, ia tidak dihukum kerenaa sengaja melanggar peraturan, juga tidak ada hadiah bagi anak
yang berperilaku sosial yang baik; 3 Disiplin demokratis berkecenderungan untuk
menyenangi disiplin yang berdasarkan prinsip-prinsip demokratis sekarang meningkat. Prinsip demikian menekankan hak anak untuk mengetahui mengapa
peraturan-peraturan dibuat
dan memperoleh
kesempatan mengemukakan
pendapatnya sendiri bila ia menganggap bahwa peraturan itu tidak adil. Diusahakan agar anak mengerti apa arti peraturan-peraturan dan mengapa kelompok sosial
mengharapkan anak mematuhi peraturan itu. Dalam disiplin yang demokratis hukuman ”disesuaikan dengan kejahatan” dalam arti diusahakan agar hukuman yang
diberikan berhubungan dengan kesalahan yang diperbuatnya, tidak lagi diberi hukuman badan.
c. Pengaruh Disiplin Pada Anak