Tingkat Kesulitan Daya Pembeda DP

r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 2 b s : jumlah variansi butir 2 t s : Variansi total Kriteria tingkat reliabilitas berdasarkan koefisien r menurut Suharsimi Arikunto 2006: 245 adalah sebagai berikut: 0,800 -1,00 = tinggi 0,600 – 0,800 = cukup 0,400 – 0,600 = sedang 0,200 – 0, 400 = rendah 0,100 - 0,200 = sangat rendah Dari hasil reliabilitas instrumen pengambilan data diperoleh r 11 angket minat belajar sebesar 0.993 , r 11 angket kedisiplinan belajar sebesar 0. 992 yang mana lebih besar dari r tabel , sehingga angket minat belajar dan angket kedisiplinan belajar tersebut reliabel dan termasuk dalam kategori tinggi.

3. Tingkat Kesulitan

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai Indeks Kesulitan memadai dalam arti tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal menurut Suharsimi Arikunto 2006: 208 menggunakan rumus : P = JS B Dimana: P : Indeks kesukaran B : banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seleruh siswa peserta tes Kriteria derajat keesukaran: Soal dengan 0,00 P £ 0,30 : soal sukar Soal dengan 0,30 P £ 0,70 : soal sedang Soal dengan 0,70 P £ 1,00 : soal mudah Dari hasil analisis instrumen pengambilan data diperoleh hasil sebanyak 7 butir soal dalam kategori sukar, 21 butir soal dalam kategori sedang, 12 butir soal dalam kategori mudah. Dari hasil tersebut terlihat ketidak seimbangan antara kategori mudah dan kategori sukar, untuk menyeimbangkan kedua kategori tersebut maka dilakukan perbaikan 5 butir soal yang berkategi mudah.

4. Daya Pembeda DP

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal digunakan rumus : DP = B B A A J B J B - Dimana: DP : daya pembeda adalah rasio banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B A : dengan banyaknya peserta kelompok atas B B : dengan banyaknya peserta kelompok bawah J A : dikuarangi rasio banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar J b : dikuarangi rasio banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 218: Soal dengan 0,00 P £ 0,20 : kategori jelek Soal dengan 0,20 P £ 0,40 : kategori cukup Soal dengan 0,40 P £ 0,70 : kategori baik Soal dengan 0,70 P £ 1,00 : kategori baik sekali Dari hasil analisis instrumen pengambilan data diperoleh hasil sebanyak 19 butir soal dalam kategori baik, 10 butir soal dalam kategori cukup, 11 butir soal dalam kategori jelek. Dari hasil tersebut terlihat ketidak seimbangan antara kategori baik dan kategori jelek, untuk menyeimbangkan kedua kategori tersebut maka dilakukan perbaikan 8 butir soal yang berkategi jelek.

G. Teknik Analisa Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Efektivitas Pembelajaran Biologi Berbasis Cooperative Integrated Reading And Composition dengan CD Pembelajaran Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMP Pada Materi

0 15 177

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

2 5 114

PENGARUH STRATEGI TWO STAY TWO STRAY DAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL Pengaruh Strategi Two Stay Two Stray dan Cooperative Integrated Reading and Composition Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Keaktifan Belaj

0 2 16

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Mind Mapping terhadap Pemahaman Konsep

0 3 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN COOPERATIVE INTEGRATED EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (

0 2 16

IMPLEMENTASI METODE CIRC ( COOPERATIVE, INTEGRATED, READING AND COMPOSITION ) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR (Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Purwodadi).

0 0 8

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP Implementasi Strategi Pembelajaran GroupInvestigation (Gi) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa SMA Negeri 1 Jatisrono.

0 2 16

PENDAHULUAN Implementasi Strategi Pembelajaran GroupInvestigation (Gi) Dan Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa SMA Negeri 1 Jatisrono.

0 3 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9