kecil kemungkinan bagi kita untuk merusak tubuh atau pikiran kita atau membairkan orang lain merusaknya.
3 Empati Empati adalah kemampuan mengenali, atau merasakan,
keadaan yang tengah dialami orang lain. Empati memungkinkan kita keluar dari kulit kita dan masuk ke kulit orang lain. Empati
merupakan sisi emosional dari pengambilan perspektif. 4 Menyukai kebaikan
Apabila orang mencintai kebaikan, mereka akan merasa senang melakukan kebaikan. Cinta akan melahirkan hasrat, bukan
hanya kewajiban. 5 Kontrol diri
Kontrol diri penting untuk mengekang keterlenaan diri. Emosi dapat menghanyutkan akal. Maka dari itulah kontrol diri
merupakan pekerti moral yang penting. Mengontrol diri sendiri itu berarti dapat mengkondisikan diri sendiri dan dapat menahan
emosi dan amarah yang ada di dalam diri. 6 Kerendahan hati
Kerendahan hati merupakan pekerti moral yang kerap diabaikan padahal pekerti ini merupakan bagian penting dari
karakter yang baik. Kerendahan hati adalah bagian dari pemahaman diri. Suatu bentuk keterbukaan murni terhadap
kebenaran sekaligus kehendak untuk berbuat sesuatu demi memperbaiki kegagalan kita.
c. Tindakan moral Tindakan moral adalah produk dari dua bagian karakter
lainnya. Dengan demikian untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakan seseorang sehingga mampu melakukan tindakan
bermoral, kita perlu melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni Lickona, 2008: 86:
1 Kompetensi Kompetensi
moral adalah
kemampuan mengubah
pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang efektif.
2 Kemauan Kehendak atau kemauan dubutuhkan untuk menjaga emosi
agar tetap terkendali oleh akal. Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan memikirkan suatu keadaan melalui seluruh
dimensi moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan kewajiban, bukan kesenangan.
3 Kebiasaan Menghadapi banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor
pembentuk perilaku moral. Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik, dan
banyak berlatih untuk menjadi orang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Ciri-Ciri Orang Jujur Orang yang memiliki karakter jujur dicirikan oleh perilaku
berikut Dharma et al, 2011:17; Mustari, 2014:16: a. Jika bertekad untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran
dan kemaslahatan b. Berkata tidak bohong
c. Adanya kesamaan antara yang dikatakan hatinya dengan apa yang dilakukannya
d. Tidak suka menyontek e. Berani mengakui kesalahan
f. Tidak memanipulasi faktainformasi g. Bersedia mengakui kesalahan, kekurangan ataupun keterbatasan diri.
4. Indikator Jujur Dalam jenjang pendidikan SMA yaitu kelas X sampai XII,
memiliki indikator jujur yang berbeda dengan jenjang pendidikan SMP. Tentu perbedaan tersebut sesuai dengan perkembangan siswa. Indikator
jujur pada jenjang SMA yaitu Pupuh et al, 2013:107: a. melaksanakan tugas sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di sekolah; b.
menyebutkan secara tegas keunggulan dan kelemahan suatu pokok bahasan; c. mau bercerita tentang permasalahan dirinya dalam
menerima pendapat temannya; d. mengemukakan pendapat tentang sesuatu sesuai dengan yang diyakininya; e. membayar barang yang
dibeli dengan jujur; f. mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di tempat umum.
E. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Berikut ini adalah beberapa pendapat menurut para ahli mengenai
pengertian minat: Slameto 1991 Syaiful, 2011:191 mengemukakan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Gunarso Makmun, 2011:88 mengemukakan minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan
erat dengan sikap. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju sesuatu yang telah menarik minatnya.
Menurut Hurlock 1999 Makmun, 2011:88, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Sedangkan Winkel 1984:30 mengemukakan minat adalah kecenderungan yang menetap
dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang.
Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang
menunjukkan bahwa minat adanya pengertian subjek terhadap objek yang menjadi sasaran karena objek tersebut menarik perhatian dan
menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada objek tersebut Khairani, 2013 dalam Makmun, 2011:90.
2. Cara Membangkitkan Minat Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan untuk
membangkitkan minat siswa, yaitu sebagai berikut Syaiful, 2011:167: a. Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik,
sehingga dia rela belajar tanpa paksaan b. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan
pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima bahan pelajaran
c. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan menyediakan lingkungan belajar yang
kreatif dan kondusif d. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam
konteks perbedaan individual anak didik 3. Indikator Minat
Ada empat indikator yang mempengaruhi minat, yaitu ketertarikan, perhatian, motivasi, dan pengetahuan yang akan dijelaskan
sebagai berikut Harun dalam Jannah, 2010: a. Ketertarikan
Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan memiliki perasaan ketertarikan untuk belajar.
b. Perhatian Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang
terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengesampingkan hal lain daripada itu. Sehingga, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan fikiran terfokus
dengan apa yang dipelajarinya. c. Motivasi
Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan
mewujudkan perilaku yang terarah demi tercapainya tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar yang akan mendorong
siswa semangat untuk belajar. d. Pengetahuan
Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seorang terhadap suatu pelajaran dapat dilihat
dari pengetahuan yang dimilikinya. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas
tentang pelajaran serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam diri niat, rajin, motivasi, dan perhatian dan bersumber dari luar keluarga, guru, dan fasilitas
sekolah. Penjelasan secara rinci sebagai berikut Budiyarti, 2011: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Faktor dari dalam: 1 Niat, merupakan titik sentral yang pokok dari segala bentuk
perbuatan seseorang. 2 Rajin dan kesungguhan dalam belajar seseorang akan
memperoleh sesuatu yang dikehendaki dengan cara maksimal, dalam menuntut ilmu tertentu dibutuhkan kesungguhan belajar
yang matang dan ketekunan yang intensif pada diri orang tersebut.
3 Motivasi, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang karena adanya dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. 4 Perhatian, minat timbul bila ada perhatian dengan kata lain minat
merupakan sebab akibat dari perhatian, karena perhatian itu merupakan pengaruh tenaga jiwa yang ditujukan kepada suatu
objek yang menimbulkan perasaan suka. b. Faktor dari luar:
1 Keluarga, adanya perhatian, dukungan dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua akan memberikan motivasi yang
sangat baik bagi perkembangan minat anak. 2 Guru dan fasilitas sekolah, faktor guru merupakan faktor yang
penting pada proses belajar mengajar, cara guru menyajikan pelajaran di kelas dan penugasan materi pelajaran yang tidak
membuat siswa malas, akan mempengaruhi minat belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Demikian pula sarana dan fasilitas yang kurang mendukung seperti buku pelajaran, ruang kelas, laboratorium yang tidak
lengkap dapat mempengaruhi minat siswa. 3 Teman sepergaualan, sesuai dengan masa perkembangan siswa
yang senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan kelompok yang diminati, teman pergaulan yang ada di
sekelilingnya berpenagruh terhadap minat belajar. 4 Media massa, kemajuan teknologi seperti VCD, telephon, HP,
televisi, dan media cetak lainnya seperti buku bacaan, majalah, dan surat kabar, semua itu dapat mempengaruhi minat belajar
siswa.
F. Kerangka Berfikir
1. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi
Dalam pembelajaran kontekstual siswa diharapakan dapat secara aktif mencari sumber-sumber pembelajaran, yaitu tidak hanya
bersumber dari guru namun juga dapat bersumber dari kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat mengaitkan
materi dengan situasi yang sebenarnya. Ciri pembelajaran kontekstual yang lain adalah memerlukan kerja sama, dengan kerja sama sesorang
dapat mengkomunikasikan ide-ide yang dimiliki. Menyampaikan ide tidaklah mudah, memerlukan keterampilan dalam bidang komunikasi
agar orang lain dapat mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI