Minat Belajar Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten

Demikian pula sarana dan fasilitas yang kurang mendukung seperti buku pelajaran, ruang kelas, laboratorium yang tidak lengkap dapat mempengaruhi minat siswa. 3 Teman sepergaualan, sesuai dengan masa perkembangan siswa yang senang membuat kelompok dan banyak bergaul dengan kelompok yang diminati, teman pergaulan yang ada di sekelilingnya berpenagruh terhadap minat belajar. 4 Media massa, kemajuan teknologi seperti VCD, telephon, HP, televisi, dan media cetak lainnya seperti buku bacaan, majalah, dan surat kabar, semua itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa.

F. Kerangka Berfikir

1. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi Dalam pembelajaran kontekstual siswa diharapakan dapat secara aktif mencari sumber-sumber pembelajaran, yaitu tidak hanya bersumber dari guru namun juga dapat bersumber dari kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dimaksudkan agar siswa dapat mengaitkan materi dengan situasi yang sebenarnya. Ciri pembelajaran kontekstual yang lain adalah memerlukan kerja sama, dengan kerja sama sesorang dapat mengkomunikasikan ide-ide yang dimiliki. Menyampaikan ide tidaklah mudah, memerlukan keterampilan dalam bidang komunikasi agar orang lain dapat mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran kontekstual siswa dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasinya, karena apabila siswa tidak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik maka kerjasama tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Keterampilan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan dimana seseorang dapat menyampaikan pesan, ide, informasi, pengetahuan, dan konsep kepada orang lain sehingga orang lain yang menjadi lawan berbicara mengerti apa yang dimaksudkan. Dengan demikian, jika seseorang dapat melaksanakan pembelajaran kontekstual dengan baik, maka orang tersebut dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasinya. Berdasarkan penjelasan di atas penulis menduga adanya hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi siswa. 2. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan integritas pribadi siswa. Pembelajaran kontekstual dalam penilaiannya tidak hanya pada aspek akademik saja, melainkan juga menilai perbuatan, penugasan, produk, dan portofolio. Penilaian perbuatan tentu saja tidak lepas dari karakter integritas siswa. Karakter siswa yang diharapkan salah satunya adalah kejujuran. Jujur adalah segala sesuatu yang benar adanya, adanya kesamaan antara ucapan dan kenyataan, sehingga dapat menimbulkan suatu kepercayaan terhadap orang yang mengatakannya. Salah satu prinsip dalam pembelajaran kontekstual yang mendukung berkembangnya karakter jujur pada siswa adalah inquiry menemukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam pembelajaran kontekstual pengetahuan yang dimiliki siswa tidak hanya dari hasil ingatan seperangkat fakta atau konsep, namun juga berasal dari hasil menemukan sendiri. Dengan demikian dalam pembelajaran kontekstual akan membentuk integritas pribadi siswa yaitu kejujuran, karena siswa diharapkan dapat menyampaikan hasil yang sebenarnya dari apa yang mereka temukan tanpa adanya rekayasa atau tidak mengada-ada. Oleh karena itu penulis menduga ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran dengan integritas siswa. 3. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan minat belajar siswa. Menurut Slameto dalam Syaiful, 2011:191 minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena minat merupakan faktor pendorong dari dalam diri siswa. Dalam setiap pembelajaran siswa diharapakan memiliki minat belajar, agar pembelajaran dapat berjalan sesuai kompetensi yang diharapkan. Begitupula pada pembelajaran kontekstual, di dalam pembelajaran kontekstual siswa diharapkan dapat mengaitkan materi dengan kehidupan nyata atau sebenarnya, hal tersebut harus ada minat dari diri siswa agar apa yang dimaksudkan sesuai dengan kenyataan. Membangkitkan minat belajar siswa tidaklah mudah, namun dengan bantuan guru dalam pembelajaran kontekstual maka minat siswa dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tumbuh. Misalnya saja dengan memberikan contoh-contoh nyata sesuai dengan kehidupan, sehingga siswa merasa tertarik untuk memperhatikan pembelajaran. Oleh karena siswa telah tertarik untuk memperhatikan pembelajaran maka lama kelamaan ketertarikan tersebut dapat menjadi minat belajar siswa. Dengan demikian jika pembelajaran kontekstual dapat berjalan dengan baik maka dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Oleh karena itu penulis menduga ada hubungan keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dengan minat belajar siswa.

G. Model Penelitian

Hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan secara sistematis dalam paradigma penelitian sebagai berikut: 1. 2. 3. Y 1 Y 2 Y 3 X PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : X : Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekastual Y : 1. Keterampilan berkomunikasi 2. Integritas pribadi kejujuran 3. Minat belajar :1.Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi. :2.Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan integritas pribadi kejujuran. :3.Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan minat belajar

H. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. H o1 : Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan berkomunikasi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163