Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

No. Dimensi Indikator Item Positif Negatif perspektif Moral Membuat Keputusan Moral 18 19 Pengetahuan Diri sendiri 11 2. Perasaan Moral Hati Nurani 24 Penghargaan Diri 26 Empati 17 Mencintai Kebaikan 13,15,16 Kontrol diri 14 Kerendahan Hati 12 3. Tindakan Moral Kompetensi 2,4,5 1,3 Kehendak 7 8,9,10,23 Kebiasaan 25 6 d. Minat Belajar Siswa Menurut Slameto 2010:180 mengemukakan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Tabel 3.6 Operasionalisasi Variabel Minat Belajar Siswa No. Indikator No.Butir Positif Negatif 1. Perasaan sukasenang terhadap pelajaran akuntansi 1,4, 5 2. Perhatian yang besar terhadap materi akuntansi 3,8,9 2,6,7 3. Ketertarikan terhadap materi akuntansi 11,13,20 10,12 4. Partisipasi dalam proses pembelajaran akuntansi 14,15,16 5. Manfaat materi akuntansi dalam kehidupan 17,18,19 2. Pengukuran Instrumen Penelitian Pengukuran instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 2012:93, skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk megukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini pilihan jawaban yang digunakan adalah: a selalu; b sering; c kadang-kadang; d jarang; dan e tidak pernah. Skor untuk masing-masing pilihan jawaban diuraikan sebagai berikut: a. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual Setiap butir pernyataan dalam 5 lima pilihan pendapat, yang meliputi: selalu sl = skor 5; sering sr = skor 4; kadang- kadang kk = skor 3; jarang jr = 2; dan tidak pernah tp = skor 1. b. Keterampilan berkomunikasi Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 lima pilihan pendapat, yang meliputi: selalu sl; sering sr; kadang-kadang kk; jarang jr; dan tidak pernah tp, dan variabel keterampilan berkomunikasi terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif. Dimana jika pernyataan merupakan item positif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 5; sering = skor 4; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 2; dan tidak pernah = skor 1, sedangkan untuk item negatif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 1; sering = skor 2; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 4; dan tidak pernah = skor 5. c. Integritas pribadi Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 lima pilihan pendapat, yang meliputi: selalu sl; sering sr; kadang-kadang kk; jarang jr; dan tidak pernah tp, dan variabel keterampilan berkomunikasi terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif. Dimana jika pernyataan merupakan item positif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 5; sering = skor 4; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 2; dan tidak pernah = skor 1, sedangkan untuk item negatif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 1; sering = skor 2; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 4; dan tidak pernah = skor 5. d. Minat belajar Setiap butir pernyataan dinyatakan dalam 5 lima pilihan pendapat, yang meliputi: selalu sl; sering sr; kadang-kadang kk; jarang jr; dan tidak pernah tp, dan variabel keterampilan berkomunikasi terdapat dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan negatif. Dimana jika pernyataan merupakan item positif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 5; sering = skor 4; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 2; dan tidak pernah = skor 1, sedangkan untuk item negatif pemberian skor sebagai berikut: selalu = skor 1; sering = skor 2; kadang-kadang = skor 3; jarang = skor 4; dan tidak pernah = skor 5.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan yang dapat digunakan yaitu kuesioner, menurut Margono 2010:167 kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi- informasi mengenai keterlaksanaan pembelajaraan kontekstual berdasarkan kurikulum 2013 pada materi akuntansi dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Menurut Sofian 2014:46 mengatakan validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan menurut Noor 2014:19 uji validitas digunakan untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas dilakukan pada setiap butir soal. Nilai validitas dapat dicari dengan rumus koefisien korelasi product moment. Perhitungan ini dibantu menggunakan aplikasi SPSS versi 17 for windows. Jika menggunakan rumus, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Noor, 2014:19: √ Keterangan: X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y N = Banyaknya responden Dalam menetapkan apakah instrumen itu valid atau tidak valid maka ketentuannya yaitu: jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih besar dari nilai r tabel , maka item pernyataan dapat dikatakan valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total corelation setiap item lebih kecil dari nilai r tabel , maka item pernyataan dapat dikatakan tidak valid. Pengujian validitas dilakukan serempak dengan penelitian yaitu di SMA N 1 Jetis, SMA 1 Sewon, dan SMA N 1 Kasihan dengan jumlah data n 224 siswa dengan df = n-2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 222 df=224-2 dengan taraf signifikansi 5 menunjukkan r tabel sebesar 0,1311. Hasil pengujian dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada penyajian sebagai berikut: a. Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,355 0,1311 Valid 2 0,345 0,1311 Valid 3 0,386 0,1311 Valid 4 0,237 0,1311 Valid 5 0,316 0,1311 Valid 6 0,438 0,1311 Valid 7 0,557 0,1311 Valid 8 0,561 0,1311 Valid 9 0,485 0,1311 Valid 10 0,288 0,1311 Valid 11 0,431 0,1311 Valid 12 0,352 0,1311 Valid 13 0,343 0,1311 Valid 14 0,468 0,1311 Valid 15 0,552 0,1311 Valid 16 0,548 0,1311 Valid No. Item r hitung r tabel Keterangan 17 0,320 0,1311 Valid 18 0,362 0,1311 Valid 19 0,447 0,1311 Valid 20 0,497 0,1311 Valid 21 0,481 0,1311 Valid 22 0,456 0,1311 Valid 23 0,464 0,1311 Valid 24 0,419 0,1311 Valid 25 0,509 0,1311 Valid 26 0,435 0,1311 Valid 27 0,415 0,1311 Valid 28 0,416 0,1311 Valid 29 0,230 0,1311 Valid 30 0,250 0,1311 Valid 31 0,286 0,1311 Valid 32 0,446 0,1311 Valid 33 0,352 0,1311 Valid Output Pengujian Validitas Variabel Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Terlampir Tabel 3.7 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan tentang tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual adalah valid, dimana seluruh nilai corrected item-total corelation r tabel = 0,1311. b. Variabel Keterampilan Berkomunikasi Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Keterampilan Berkomunikasi No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,329 0,1311 Valid 2 0,567 0,1311 Valid 3 0,537 0,1311 Valid 4 0,486 0,1311 Valid 5 0,385 0,1311 Valid 6 0,449 0,1311 Valid 7 0,528 0,1311 Valid 8 0,538 0,1311 Valid 9 0,419 0,1311 Valid No. Item r hitung r tabel Keterangan 10 0,456 0,1311 Valid 11 0,459 0,1311 Valid 12 0,415 0,1311 Valid 13 0,431 0,1311 Valid 14 0,495 0,1311 Valid 15 0,350 0,1311 Valid 16 0,435 0,1311 Valid 17 0,588 0,1311 Valid 18 0,423 0,1311 Valid 19 0,546 0,1311 Valid 20 0,502 0,1311 Valid 21 0,323 0,1311 Valid 22 0,229 0,1311 Valid 23 0,156 0,1311 Valid 24 0,367 0,1311 Valid 25 0,557 0,1311 Valid 26 0,383 0,1311 Valid 27 0,221 0,1311 Valid 28 0,376 0,1311 Valid 29 0,052 0,1311 Tidak Valid 30 0,476 0,1311 Valid 31 0,534 0,1311 Valid 32 0,609 0,1311 Valid 33 0,500 0,1311 Valid 34 0,281 0,1311 Valid 35 0,348 0,1311 Valid Output Pengujian Validitas Variabel Keterampilan Berkomunikasi Terlampir Tabel 3.8 menunjukkan bahwa ada satu pernyataan yang tidak valid yaitu pada butir 29 dimana corrected item-total correlation butir 29 0,1311, sehingga butir 29 harus dikeluarkan lalu dilakukan uji validitas kembali.

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan SMA N 1 Sentolo di Kabupaten Kulonprogo.

0 18 171

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada Materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di Kabupaten Gunungkidul.

0 0 211

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163