Pengujian Prasyarat Analisis Data
pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan berkomunikasi adalah positif.
Hubungan positif artinya, semakin baik tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka berkecenderungan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi siswa. Nilai +0,642 juga menandakan bahwa hubungan dengan kategori kuat, hal tersebut ditandai
dengan keberadaan nilai 0,642 diantara nilai korelasi 0,60 dan 0,799 dimana pada rentang tersebut termasuk dalam kategori
tingkat hubungan kuat. Sedangkan nilai Sig one-tailed pada tabel 5.11 adalah sebesar 0,00 hal tersebut menunjukkan bahwa
hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan
berkomunikasi adalah signifikan, karena nilai Sig one-tailed = 0,00 α 0,01. Artinya, H
a1
diterima dan H
01
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara
tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan keterampilan
berkomunikasi siswa dengan kategori kuat dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
b. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan integritas pribadi
siswa. H
o2
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2013 dan integritas siswa. H
a2
: Ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada mata akuntansi berdasarkan
kurikulum 2013 dan integritas siswa.
Tabel 5.12 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran
Kontekstual pada Materi Akuntansi berdasarkan Kurikulum 2013 dan Integritas Pribadi Siswa
Berdasarkan tabel 5.12 Tampak bahwa Correlation Coefficient Spearman’s rho = +0,182. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa
hubungan tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2013 dan integritas pribadi siswa adalah positif. Hubungan positif artinya, semakin baik tingkat keterlaksanaan
Correlations
Kontekstual Integritas
Spearman s rho
Kontekstual Correlation Coefficient 1.000
.182 Sig. 1-tailed
. .003
N 224
224 Integritas
Correlation Coefficient .182
1.000 Sig. 1-tailed
.003 .
N 224
224 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
pembelajaran kontekstual maka bekecenderungan meningkatkan integritas pribadi siswa. Nilai +0,182 juga menandakan hubungan
dengan kategori sangat lemah, hal tersebut ditandai dengan keberadaan nilai 0,182 diantara nilai korelasi 0,00 dan 0,199
dimana pada rentang tersebut termasuk dalam ketegori tingkat hubungan sangat lemah. Sedangkan nilai Sig one-tailed pada
tabel 5.12 adalah sebesar 0,003 hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada
materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan integritas pribadi siswa adalah signifikan, karena nilai Sig one-tailed = 0,003
α 0,01. Artinya, H
a2
diterima dan H
02
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara tingkat
keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan integritas pribadi siswa dengan
kategori sangat lemah dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian ini.
c. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dan minat belajar
siswa. H
o3
: Tidak ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan
kurikulum 2013 dan minat belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI