98
hubungan guru dengan siswa, hubungan guru dengan tenaga administrasi dan penjaga  sekolah,  hubungan  kepala  sekolah  dengan  tenaga  administrasi  dan
penjaga  sekolah,  serta  hubungan  siswa  dengan  tenaga  administrasi  dan penjaga sekolah.
Harapan,  ucapan,  sikap  dan  perilakuorang  dewasa  di  lingkungan  sekolah sangat  penting  bagi  pembentukan  dan  pengembangan  lingkungan  sekolah
yang  kondusif.  Harapan  guru  yang  tinggi  terhadap  prestasi  siswa  baik akademik  maupun  nonakademik  membuat  siswa  percaya  diri  dan  terdorong
untuk  bekerja  keras  untuk  mewujudkan  harapan  tersebut.  Ucapan  orang dewasa  yang  santun,  sikap  dan  perilaku  orang  dewasa  yang  sopan  menjadi
teladan  bagi  siswa  untuk  mengembangkan  kebiasaan  berbicara  santun  serta bersikap  dan  berperilaku  sopan.  Kepala  sekolah,  guru,  tenaga  administrasi,
dan  penjaga  sekolah  mengggunakan  bahasa  yang  santun  seharihari  di lingkungan sekolah, baik kepada sesama mereka maupun kepada siswa.
Kepala sekolah,
guru, tenaga
administrasi, dan
penjaga sekolahmengembangkan sikap dan perilaku positif disekolah. Misalnya, peduli
terhadap  kebersihan  dan  kerapihan  sekolah,  gemar  membaca  dan  menulis, hati-hati  dalam  bertindak,  peduli  kepada  sesama,  ramah,  dan  rendah  hati.
Sikap  dan  perilaku  positif  orang  dewasa  di  sekolah  menjadi  teladan  bagi siswa,
Hubungan  antara  kepala  sekolah  dengan  guru,  tenaga  administrasi,  penjaga sekolah,  dan  siswa  yang  baik  juga  merupakan  bagian  dari  lingkungan
psikologis-sosial-kultural sekolah yang kondusif bagi pengembangan karakter positif  siswa.  Hubungan  yang  baik  antara  kepala  sekolah  dengan  mereka
tampak  dari  keramahan  sikap  kepala  sekolah  ketika  berinteraksi  dengan mereka,  kesantunan  bahasa  yang  digunakan  kepala  sekolah  ketika
berkomunikasi  dengan  mereka.  Kepala  sekolah  menyapa  warga  sekolah dengan  bahasa  yang  santun,  serta  sikap  dan  perilaku  kepala  sekolah  yang
sopan  ketika  berinteraksi  dengan  mereka,  guru,  tenaga  adminstrasi,  penjaga sekolah,  dan  siswa  akan  merasa  hormat  dan  segan  kepada  kepala  sekolah.
Kepala  sekolah  memperlakukan  mereka  secara  adil  dan  menempatkan mereka semuanya penting sesuai dengan fungsi mereka. Perlakuan seperti ini
akan menimbulkan adanya rasa hormat dan segan, dampaknya akan membuat mereka rela melaksanakan segala program sekolah dengan senang hati. Pada
situasi  seperti  itu,  mereka  cenderung  akan  memiliki  komitmen  tinggi  dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka di sekolah.
Hubungan yang harmonis antarguru, antara guru dengan tenaga administrasi, dan penjaga sekolah  membuat tenaga administrasi dan penjaga sekolah akan
dengan  senang  hati  melayani  dan  mendukung  guru  dalam  melaksanakan pembelajaran  yang  baik.  Pelayanan  dan  dukungan  yang  optimal  dari  tenaga
administrasi  dan  penjaga  sekolah,  guru  akan  merasa  nyaman  bekerja,  serta menambah motivasi bagi. guru untuk memberikan pembelajaran yang terbaik
kepada siswa.
Pembelajaran  yang  terbaikakan  membuahkan  hasil  pembelajaran  yang optimal pula.
99
Hubungan  yang  harmonis  antara  guru  dan  siswa  akan  membuat  kedua  pihak saling  menyayangi.  Guru  menyayangi  siswa  dan  siswa  mencintai  serta
menghormati  guru.  Kecintaan  dan  rasa  hormat  siswa  kepada  guru  tersebut akan  membuatmereka  mencintai  mata  pelajaran  yang  diajarkan.  Hubungan
yang  responsif  dan  mendukung  antara  guru  dan  murid  akan  membentuk suasana  terbaik  bagi  siswa  untuk  belajar.  Sesuatuyang  menjadi  kekuatan
paling  potensial  dalam  belajar  bukanlah  ukuran  hukuman  yang  keras, melainkan kebaikan dan pengertian Jay Sommer, guru teladan nasional tahun
2003 dari New York, Amerika Serikat.
Hubungan  yang  harmonis  antara  orang  dewasa  dengan  orang  dewasa  dan antara  orang  dewasa  dengan  siswa  di  sekolah  akan  membentuk  hubungan
yang  harmonis  antarsiswa.  Antarsiswa  akan  tumbuh  sikap  saling menghormati  dan  menghargai.  Mereka  cenderung  akan  menggunakan
panggilan  yang  baik  antarsiswa,  berkomunikasi  dengan  bahasa  yang  santun, bergaul  dengan  sikap  dan  perilaku  yang  sopan,  serta  saling  membantu.
Antarsiswa terbangun rasa  persaudaraan yang mendalam. Kondisi pergaulan antarsiswa  yang  seperti  ini  akan  mendorong  siswa  untuk  saling  mendorong
dan saling memacu untuk meraih prestasi terbaik di sekolah.
100
101
BAB V MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
A.  Pengertian Monitoring dan Evaluasi
Monitoring  dan  evaluasi  monev   pada  dasarnya  terdiri  atas  dua  aspek  kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi. Meskipun kedua istilah tersebut seringkali dipandang
memiliki satu pengertian, sesungguhnya masing-masing memiliki  makna dan fokus yang  agak  berbeda.  Pembahasan  monev  di  sini  lebih  ditekankan  atau  dikaitkan
dengan  penyelenggaraan  program  peningkatan  mutu  pembelajaran  di  Direktorat Pembinaan  SD  di tingkat  di  sekolah,  meskipun  hal  tersebut  dapat  diterapkan  pada
Dinas Pendidikan tingkat kabupatenkota, propinsi, maupun pusat.
Monitoring  merupakan  suatu  kegiatan  yang  dilakukan  untuk  mengawasi  atau memantau  proses  dan  perkembangan  pelaksanaan  program  sekolah.  Fokus
monitoring  adalah  untuk  mendapatkan  informasi  mengenai  pelaksanaan  program sekolah  khususnya  peningkatan  mutu  pembelajaran  PMP,  bukan  pada  hasilnya.
Lebih  spesifiknya,  fokus  monitoring  adalah  pada  komponen  proses  pelaksanaan program  PMP,  baik  menyangkut  proses  pengambilan  keputusan,  pengelolaan
kelembagaan, pengelolaan program, maupun pengelolaan proses belajar mengajar di sekolah.
Evaluasi  merupakan  suatu  proses  sistematis  dalam  mengumpulkan,  menganalisis, dan  menginterpretasikan  informasi  untuk  mengetahui  tingkat  keberhasilan
pelaksanaan program  sekolah dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.   Informasi  hasil  evaluasi  dibandingkan  dengan  sasaran  yang  telah
ditetapkan pada program. Apabila hasilnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, berarti program tersebut   efektif.  Jika sebaliknya, maka program  tersebut dianggap
tidak efektif gagal.
Monitoring  dilakukan  untuk  tujuan  supervisi,   yaitu  untuk  mengetahui  apakah program   peningkatan  mutu  pembelajaran  PMP  di  sekolah  berjalan  sebagaimana
yang  direncanakan,  apa  hambatan  yang  terjadi  dan  bagaimana  cara   mengatasi masalah  tersebut.   Dengan  kata  lain  monitoring  menekankan  pada  pemantauan
proses  pelaksanaan  program  PMP  dan  sedapat  mungkin  timpetugas  memberikan saran  untuk  mengatasi  masalah  yang  terjadi.  Hasil  monitoring  digunakan  sebagai
umpan balik untuk penyempurnaan pelaksanaan program-program PMP di sekolah.
Evaluasi  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  program   peningkatan  mutu pembelajaran  PMP  di  sekolah  mencapai  sasaran  yang  diharapkan.   Evaluasi
menekankan  pada  aspek  hasil  output.   Konsekuensinya,  evaluasi  baru  dapat
102
dilakukan  jika  program  sekolah  sudah  berjalan  dalam  satu  periode,  sesuai  dengan tahapan  sasaran  yang  dirancang.   Misalnya  untuk  satu  tahun  pelajaran.   Dapat  juga
untuk  satu  catur  wulan  atau  satu  semester,  jika  memang  programnya  dirancang dengan tahapan catur wulansemester.
Hasil  monev  berupa  informasi  untuk  pengambilan  keputusan,  sehingga informasidatanya  harus  dapat  dipertanggungjawabkan  valid  dan  reliable.
Informasi  dan  simpulan  hasil  monitoring  diharapkan  dapat  digunakan  untuk mengambil  keputusan  tentang  apa  yang  perlu  dilakukan  untuk  membantu  agar
program PMP di sekolah berhasil seperti yang diharapkan.  Informasi dan simpulan hasil  evaluasi  diharapkan  untuk  mengambil  keputusan  tentang  program  PMP  di
sekolah  secara  utuh,  mulai  dari  kesesuaian  dengan  kebutuhan  masyarakat  dan tuntutan  masa  depan  konteks,  input,  proses,  output  yang  ditargetkan  maupun
outcome yang diharapkan, dan juga untuk program-program tahun berikutnya.
B.  Tujuan Monev 1.  Tujuan Umum
Secara  umum  kegiatan  monitoring  dan  evaluasi  program  peningkatan  mutu pembelajaran  PMP  dimaksudkan  untuk  memberikan  informasi  dan
pertimbangan    yang  berkenaan  dengan  upaya  untuk  memperbaiki  kualitas pembelajaran mengenai berbagai aspek  yang dianggap telah memenuhi kriteria
dan aspek pengembangan yang belum memenuhi kriteria tentang   pembelajaran bermutu.
2.  Tujuan khusus
Secara  khusus  kegiatan  monitoring  dan  evaluasi  program  peningkatan  mutu pembelajaran memiliki tujuan sebagai berikut.
a.  Mendapatkan data tentang keterlaksanaan  rangkaian kegiatan implementasi program PMP di sekolah.
b.  Mendapatkan  data  tentang  dukungan  dan  hambatan  dalam  rangkaian kegiatan implementasi program PMP dan kemungkinan alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi secara berkelanjutan. c.  Memberikan saran rekomendasi untuk perbaikan program PMP di sekolah.
C.  Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dicapai pada kegiatan monitoring dan evaluasi  implementasi program PMP adalah :
1.  Terciptanya    dokumen  yang  memberikan  informasi  dan  pertimbangan  yang berkenaan dengan perbaikan  program PMP di sekolah.
103
2.  Teridentifikasinya faktor
pendukung dan
penghambat pelaksanaan
implementasi program PMP di sekolah serta dinas pendidikan terkait. 3.  Terumuskannya  langkah-langkah  tindak  lanjut  hasil  monitoring  dan  evaluasi
pada implementasi program PMP.
D.  Prinsip –Prinsip Monev
Untuk memperoleh hasil yang maksimal pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus memenuhi beberapa kaidah dan prinsip dasar. Setidaknya terdapat sembilan prinsip
dasar yang perlu diperhatikan seperti digambarkan pada skema berikut.
Gambar 5.1
Prinsip-prinsip Monitoring dan Evaluasi
Secara lebih rinci prinsip-prinsip tersebut di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.  Objektif dan profesional
Pelaksanaan  monev  dilakukan  secara  objektif  artinya  harus  dapat  melaporkan apa  adanya  sesuai  dengan  kondisi  dan  situasi  yang  ada  tanpa  dipengaruhi  oleh
pendapat  pelaksana  monev.  Profesional  artinya  pelaksana  dalam  kegiatan pelaksanaan monev harus dilakukan oleh petugas yang mampu dan dilaksanakan
berdasarkan  konsep,  teori  dan  proses  monev  yang  baik  dan  benar,  sehingga hasilnya sahih dan terandal.
Efektif Efisien
Berkesinam bungan
Berbasis indikator
kinerja Akuntable
Partisipatif
Obyektif Profesional
Tepat waktu Transparan
Komprehensif
PRINSIP