PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Karakteristik Penilaian

63 mengukur aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Ulangan harian berfungsi untuk pemberian pembelajaran remedial. f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung penilaian proses maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan penilaian hasil belajar.Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik.

3. Teknik Penilaian di SD

Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan . 1 Sikap Penilaian apek sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. No Teknik Deskripsi 1 Observasi Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran 2 Penilaian Diri Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3 Penilaian Antarteman Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. 4 Jurnal Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan 64 perilaku.Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi. 2 Pengetahuan Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut: No Teknik Deskripsi 1 Tes Tulis Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian. 2 Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan. 3 Penugasan Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. 3 Keterampilan Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut: No Teknik Deskripsi 1 Performance atau Kinerja Adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. 2 Projek Adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periodewaktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk 65 mengomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif peserta didik. misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman. 3 Portofolio Portofolio dalam penilaian pembelajaran berasal dari kata portfolio, yang sering juga disebut dengan istilah rubrics. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak koleksi hasil kinerja, yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kegiatan yang benar-benar dilakukan, oleh perorangan maupun diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi siswa, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan siswa yang tampak pada hasil karya kinerjanya. Pada umumnya portofolio berbentuk kumpulan produk dokumen, berbentuk tulisan, gambar, atau lainnya, serta melibatkan komunikasi yang inovatif. Hasil portofolio seringkali didiskusikan, diseminarkan, danatau dipamerkan. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak koleksi hasil kinerja, yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kegiatan yang benar-benar dilakukan, oleh perorangan maupun diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi siswa, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Kumpulan artefak digunakan oleh guru dan siswa untuk memantau perkembangan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran yang diikutinya. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan siswa yang tampak pada hasil karya kinerjanya. Dengan portofolio siswa memiliki kesempatan untuk terlibat lebih banyak dalam proses penilaian, siswa mampu mengakomodasi program sekolah yang berkaitan dengan karya seni, menulis, serta bentuk produk lainnya. Melalui dokumen hasil kinerja siswa, guru mampu mengamati dan mendokumentasikan perkembangan siswa pada waktu tertentu, serta memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang mampu untuk mengembangkan kemampuannya secara optimal. 66 Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan. Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut. a Masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi. b Menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulandisimpan. c Sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap. d Peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru. e Catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

E. Media dan Sarana Pembelajaran 1. Media Pembelajaran

Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm 1977 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs 1977 berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton 1969 mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan Bovee, 1997. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. 67 Brown 1973 mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: harus meningkatkan motivasi pembelajar, harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru, dan mendorong pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya Hubbard, 1983. Kriteria pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersedian fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu. Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif Thorn, 1995, antara lain: a Kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. b Kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. c Integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek visual dengan kompetensi yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar program 68 harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. d Fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan fisik ruang kelas misalnya: 1 Obyek terlalu besar gajah atau obyek yang tidak ada di lingkungan siswa belajar sehingga dapat dibuat berupa miniatur berupa mainan atau gambar. 2 Obyek yang terlalu kecil bakteri, atom, sel dapat dijelaskan kepada anak didik dengan melalui gambar atau model dari materi tersebut. 3 Gerak yang terlalu cepat atau kejadian yang terlalu lambat seperti berkembang biaknya bakteri, bunga dan sedang mekar dan sebagainya dapat dibuat modelnya tanpa mengurangi edukatifnya. 4 Kejadian-kejadian yang jarang ditemui dapat didokumentasikan melalui media seperti peristiwa gerhana matahari, orang jatuh dari gedung dll. 5 Obyek yang terlalu komplek atau rumit, dapat disederhanakan melalui gambar atau model misalnya sistem jaringan arus listrik, jaringan mesin dll. 6 Konsep terlalu luas atau bersifat abstrak dapat disederhanakan melalui bentuk gambar, model atau diagram misalnya: konsep bilangan, gambar dunia, dan sebagainya . b. Penggunaan media pembelajaran akan meningkatkan efektivitas dan efsiensi proses belajar mengajar, menimbulkan gairah belajar dan memungkinkan siswa untuk berinteraksi lebih langsung dengan kenyataan yang dimediakan Schramm, 1977. c. Penggunaan media pembelajaran mempunyai daya tarik yang yang besar dan menimbulkan keinginan dan minat baru, hal ini karena peranan bentuk, warna, ilustrasi yang dibuat sedemikian pula sehingga memiliki daya tarik bagi siswa.