a Menimbulkan dan meningkatkan perhatian pegawai kepada aspek tugas dan tanggung jawab yang diemban
yang relevan dengan tugas dan fungsi pegawai. b Memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat
atau prakarsa pegawai yang ingin mengetahui dan menyelidiki pada pekerjaan atau job yang baru.
c Memupuk tingkah laku yang positif terhadappimpinan dan instansilembaga dengan berbagai cara pekerjaan
yang lebih hidup dan bervariasi di lingkungan kerja dengan lebih baik.
d Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memperoleh cara menyerap pengarahan pimpinan yang
menjadi tugas dan fungsinya sebagai seorang pegawai yang baik. Kemampuan merupakan ungkapan dan
perwujudan diri individu termasuk kebutuhan pokok manusia yang bisa terwujud memberikan rasa kepuasan
dan rasa keberhasilan yang mendalam. Kemampuan dapat menentukan dan meningkatkan makna hidup
manusia dengan segala kompleksitas dan problemnya juga keindahannya Riduwan, 2006: 252.
Menurut Campbel yang disadur oleh Mangunhardjana Riduwan, 2006: 253, ciri pegawai yang memiliki kemampuan sebagai berikut:
1 Kelincahan mental berpikir dari segala arah
Kelicahan mental adalah kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide atau gagasan-gagasan, konsep, kata-kata dan
sebagainya. Berpikir dari segala arah convergent thinking adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari
berbagai arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting dan mengarahkan fakta itu pada masalah atau perkara
yang dihadapi, sedangkan kelincahan mental-berpikir ke segala arah divergent thinking adalah kemampuan untuk berpikir
dari ide atau gagasan, menyebar ke segala arah. 2 Fleksibilitas konsep
Fleksibilitas konsep conceptual flexibility adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang, pendekatan,
kerja yang tidak jalan. 3 Orisinalitas
Orisinalitas originality
adalah kemampuan
untuk mengeluarkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak
lazim, meski tidak selalu baik, yang jarang bahkan mengejutkan.
4 Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas Orang yang kreatif dan mampu itu lebih menyukai kerumitan
dari pada kemudahan dengan maksud untuk memperkaya dan memperluas cakrawala berpikir.
5 Orang yang kreatif mengatur rasa ingin tahunya secara baik,intelektualnya giat bekerja dan dinamis.
6 Orang yang berani berpikir dan berprasangka terhadap masalah yang menantang.
7 Orang yang terbuka dan menerima informasi, misalnya meminta informasi dari rekannya untuk keperluan memecahkan
masalah. 8 Orang yang matang dan konseptual melalui penelitian dalam
menghadapi masalah. 9 Orang yang mandiri independent. Ia bekerja sendiri tanpa
menggantungkan pada orang lain.
4. Produktivitas kerja a. Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja pegawai mengandung pengertian adanya
kemampuan pegawai untuk dapat menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi sikap mental bahwa hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap kerja yang demikian ini akan tetap melekat dalam diri pegawai yang memiliki
produktivitas kerja yang tinggi. Penilaian terhadap produktivitas kerja pegawai dapat diukir melalui pelaksanaan kerja yang relative baik,
sikap kerja, tingkat keahlian dan disiplin kerja. Dan untuk mengukur produktivitas kerja pegawai itu sendiri harus mencakup aspek kuantitas
dan kualitas pekerjaannya.
Defenisi produksi dengan produktivitas mempunyai arti yang berbeda. Istilah produksi lebih mengarah pada pertambahan jumlah
hasil kerja yang dicapai. Sedangkan produktivitas mengandung pengertian adanya perbaikan cara-cara pencapaian produksi walaupun
demikian kedua hal ini masih mempunyai hubungan.Hubungan tersebut adalah terlihat bahwa produksi dan produktivitas memerlukan
individu sebagai unsur pelaksana. Banyak para ahli yang telah berhasil menerapkan konteks
pengertian produktivitas. Sinungan 2009:101 produktivitas adalah perbandingan antara out put hasil dengan input masukan. Jika
produktivitas naik dimungkinkan adanya peningkatan efesiensi waktu,bahan,tenaga dan sistem kerja, tehnik produksi dan adanya
peningkatan keterampilan dari tenaga kerja. Menurut Sinungan 2009:17 mengatakan, produktivitas adalah
suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak
manusia, dengan menggunakan sumber riil yang semakin sedikit. Menurut Blecher Wibowo 2007: 241 produktivitas kerja adalah
hubungan antara keluaran atau hasil organisasi dengan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikualifikasikan dengan membagi
pengeluaran dengan masukan. Menaikan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas dengan menghasilkan lebih
banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah suatu hasil kerja yang membandingkan antara
masukan input dengan keluaran output. Penilaian terhadap produktivitas dapat di ukur melalui pelaksanaan kerja yang relatif baik,
sikap kerja, disiplin kerja dan tingkat keahlian yang dimiliki.Untuk mengukur tingkat produktivitas pegawai dapat dilihat dari kualitas dan
kuantitas dari pegawai itu sendiri. Produktivitas erat terkait dengan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai. Hasil kerja pegawai tersebut
merupakan produktivitas kerja sebagai target yang didapat melalui kualitas kerjanya dengan melaksanakan tugas yang sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan oleh organisasi. Kemudian dalam halini dikemukakan beberapa faktor sebagaimana yang dinyatakan sebagai
indikator dari produktivitas kerja antara lain: 1 Kualitas pekerjaan
Kualitas pekerjaan menyangkut mutu yang dihasilkan. Seorang pegawai
dituntut untuk mengutamakan kualitas dalam
pelaksanaan tugas-tugasnya. Kualitas bagi hampir semua orang tampaknya berarti kualitas tinggi. Kualitas semakin tinggi
berarti semakin baik. Lalu timbul pertanyaan, apakah orang- orang sesungguhnya menginginkan segala sesuatu berkualitas
setinggi mungkin. Seorang pegawai sebagai sumber daya yang
menjalankan dan melaksanakan manajemen disuatu organisasi harus memiliki kehidupan kerja yang berkualitas. Kehidupan
kerja yang berkualitas yaitu keadaan para pegawai dapat memenuhi kebutuhannya dengan bekerja di dalam organisasi
dan kemampuan untuk hasil tersebut bergantung apakah terdapat adanya:
a Perlakuan yang fair,adil dan sportif terhadap pegawai. b Kesempatan
bagi pegawai
untuk menggunakan
kemampuan secara penuh dan kesempatan untuk mewujudkan diri menjadi orang yang mereka rasa
mampu mewujudkannya. c Komunikasi terbuka dan saling mempercayai diantara
sesama pegawai. d Kesempatan bagi semua pegawai untuk berperan secara
aktif dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang melibatkan pekerjaan-pekerjaan mereka.
e Kompensasi yang cukup fair. f Lingkungan yang aman dan sehat.
2 Kuantitas pekerjaan Perkembangan
organisasi menuntut adanya kuantitas
pekerjaan.Kuantitas pekerjaan menyangkut pencapaian target, hasil kerja yang sesuai dengan rencana organisasi. Rasio
kuantitas pegawai harus seimbang dengan kuantitas pekerjaan