Evaluasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dua semester adalah 34-38 minggu. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan masalah pada mata pelajaran IPS di kelas IV, Semester 2. Kurikulum IPS di SD Kelas IV Semester 2 mencakup Kompetensi Dasar 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten kota dan provinsi, dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut: 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya; 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya; 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Kompetensi yang bermasalah adalah pada Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Oleh sebab itu, perlu segera dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IVC SDN Karangayu 02 Kota Semarang melalui penerapan model Learning Cycle dengan media video.

2.1.4.6 Evaluasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Menurut Poerwanti 2008:1-5 mengemukakan pengertian evaluasi sebagai proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria ini dapat berupa proses atau kemampuan minimal yang dipersyaratkan atau batas keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan lain. Sejalan dengan pendapat Poerwanti, Purwanto 2011: 1 menjelaskan evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan pengukuran dan standar kriteria. Evaluasi selalu menyangkut pemeriksaan ketercapaian tujuan yang ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sejauhmana proses kegiatan dapat mencapai tujuannya. Adapun asas-asas evaluasi pembelajaran IPS menurut Wahab 2012: 1.31- 1.32 meliputi: a. Asas komperehensif, yang mencakup penguasaan materi, kecakapan keterampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya aspek kognitif, afektif danp sikomotorik; b. Asas kontinuitas, berarti mensyaratkan bahwa evaluasi wajib dilaksanakan secara berkesinambungan mulai pra, proses, hingga akhir pembelajaran; c. Asas objektif, berarti evaluasi yang dilaksanakan harus diukur dan dinilai dengan apa adanya; Menurut Wahab 2012: 1.32, evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh adalah: a. Evaluasi dengan penilaian tes Tes dalam pembelajaran IPS dapat berupa tes objektif, tes esai uraian dan tes lisan. Dalam merancang tes, hal yang harus dipelajari adalah kurikulm sekolah yang berlaku, kemudian ditentukan KD, materi pokok, hasil belajar yang diharapkan dan terakhir indikator yang berkaitan dengan tujuan instruksional khusus untuk tes yang akan disusun; b. Evaluasi dengan penilaian non tes Evalasi tidak hanya terbatas pada aspek kognitif, tetapi mencakup aspek afektif dan psikomotorik. Jenis evaluasi non tes yang sering digunakan pada mata pelajaran IPS, meliputi tugas dan penampilan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan evaluasi adalah pengambilan keputusan terhadap suatu proses berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Dalam proses pembelajaran, evaluasi dan penilaian pembelajaran IPS sangat penting untuk dilakukan guna mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar, selain itu juga untuk mengukur kemampuan siswa baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Pada penelitianini, digunakan tesuntukranah kognitif dannon tes untuk ranah afektif.

2.1.5 Strategi Pembelajaran