16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar
Slameto 2013:2 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sanjaya 2011:112 belajar merupakan proses mental
yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan yang disadari. Proses belajar pada hakikatnyan merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat, artinya adalah proses yang terjadi dalam diri
seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan. Belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Belajar menekankan pada suatu proses perubahan tingkah laku akibat
pengalaman yang relatif menetap menuju kebaikan, perubahan positif-kualitatif. Konsep belajar ini menekankan bahwa belajar tidak hanya dari segi teknis, tetapi
juga tentang nilai dan norma Suyono, 2014:9-13. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu belajar akan lebih baik jika subjek belajar
mengalami dan melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang
dikirim kepadanya oleh lingkungan. Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi
dengan lingkunganHamdani,2011: 20-22. Sebelum melakukan kegiatan belajar yang baru, siswa harus memiliki
prinsip belajar agar dapat belajar dengan konsisten.G agne dalam Rifa’i dan Anni,
2012: 79-80 berpendapat ada 3 prinsip belajar yang harus dimiliki oleh siswa, diantaranya adalah:
a. Informasi faktual factual information, dapat diperoleh melalui tiga cara,
yaitu dikomunikasikan kepada siswa, dipelajari oleh pembelajar sebelum memulai belajar baru, dan dilacak dari memori.
b. Kemahiran intelektual intellectual skill, siswa harus mempunyai berbagai
cara dalam mengerjakan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan simbol- simbol bahasa dan lainnya untuk mempelajari hal-hal baru .
c. Strategi strategy, setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan
mengaktifkan strategi belajar dan mengingat untuk menghadirkan stimulus yang kompleks, membuat kode stimulus, memecahkan masalah dan melacak
kembali infromasi yang telah dipelajari. Dimyati 2006:42 menambahkan prinsip-prinsip dalam belajar yaitu
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung dan berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, dan perbedaan individual. Selain
prinsip belajar, siswa juga harus mengetahui ciri-ciri belajar dengan baik. Ciri-ciri
belajar menurut Hamdani 2011:22 dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang
lain. Jadi, belajar bersifat individual. c.
Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu.
Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Peristiwa belajar yang terjadi pada diri peserta didik dapat diamati dari perbedaan perilaku kinerja sebelum dan setalah berada di dalam peristiwa
belajar.Adanya kinerja pada peserta didik tidak berarti bahwa peserta didik telah melaksanakan kegiatan belajar, sebab yang dipentingkan dalam makna belajar
adalah adanya berubahan perilaku setelah peserta didik melaksanakan kegiatan belajar. Untuk mengetahui perbedaan tersebut harus terlebih dahulu dilakukan
pengukuran mengenai kemampuan yang telah dan yang baru dimiliki oleh peserta didik Rifa’I dan Anni, 2012:80.
Belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern diartikan sebagai faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu namun
tetap berpengaruh juga dalam proses belajar Slameto, 2013:54. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh
terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar, seperti contoh peserta didik yang bermotivasi rendah pasti akan mengalami kesulitan di dalam persipan belajar dan
dalam proses belajar Rifa’I dan Anni, 2012:81. Faktor intern dan ekstern dapat membantu peserta didik mengenali lingkungannya dengan adanya interaksi dan
dapat memberikan kontribusi terhadap proses belajar dan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang akibat adanya latihan dan pengalaman
melalui interaksi individu dengan lingkungan. Seseorang dapat dikatakan belajar jika dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan, mengalaminya sendiri
danterjadi suatu perubahan bagi seseorang baik perubahan pengetahuan competencies, keterampilan skills, dan sikap attitudesakibat adanya proses
interaksi antara individu dengan lingkungannya. Untuk dapat menghasilkan perubahan yang optimal, guru dan siswa harus belajar sesuai dengan prinsip
belajar.Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran