Teori Belajar Kognitif Teori Belajar yang Mendasari Model Learning Cycle dengan Media

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa teori belajar kontruktivisme adalah teori yang menekankan pembelajaran mandiri untuk anak didik dengan membangun dan memaknai sendiri pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Pembelajaran ini menekankan kepada siswa untuk terus memeriksa informasi baru yang berlawanan dan merevisinya lagi.Agar dapat memahami dan menerapkan pengetahuan dengan baik, mereka harus memecahkan masalah dan menemukan solusinya dengan usaha keras.

2.1.6.2 Teori Belajar Kognitif

Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif yang memandang kegiatan memandang bahwa aliran kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah sekedar stimulus dan respon yang bersifat mekanis, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan kegiatan mental yang ada didalam diri individual yang sedang belajar, karena itu belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pegetahuan. Sehingga perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan Baharudin, 2012:87. Menurut Anni 2012:105 psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu, teori belajar kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur kognitif terutama unsur pikiran untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir yakni proses pengolahan informasi. Piaget menambahkan perkembangan kognitif sebagain besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya Trianto, 2009:30. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan teori belajar kontruktivisme dan kognitf merupakan teori yang mendasari penerapan model Learning Cycle dengan media video. Siswa harus membangun dan memaknai pengetahuan dan pengalamannya sendiri sesuai dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan lebih mudah memahami dan menyerap materi pelajaran jika materi tersebut dikaitkan dengan dengan peristiwa yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari sehingga cakupan materi akan sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan siswa. Dalam pembelajaran dengan menggunakan Learning Cycle dengan media video, siswa memperhatikan video yang ditayangkan oleh guru, berdiskusi menganalisis konsep sesuai dengan video yang dilihat untuk menemukan sendiri konsep dari suatu materi, menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam kondisi dan situasi yang berbeda atau baru. Hal tersebut akan membuat siswa lebih paham tentang sisi materi yang dipelajari.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Tabel 2.2 Kajian Empiris No. Nama Jurnal Penulis dan Judul Jurnal Ringkasan Isi Sumber 1. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Hartono 2013 Judul: “Learning Cycle- 7E Model To Increase Student’s Critical Thinking On Science ” Hasil penelitian menunjukkan pada siklus pertama belum menunjukkan peningkatan yang maksimum. Aktivitas bertanya kepada guru, keseriusan melaksanakan tugas dan persiapan dalam mengikuti pelajaarn masih pada kategori sedang. Ketuntasan belajar secara individual dan klasikal belum memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hasil pada siklus kedua menunjukkan peningkatan yang signifikan. Kemampuan berpikir kritis telah tumbuh, aktivitas bertanya pada guru dan keseriusan dalam melaksanakan tugas meningkat pada kategori tinggi. Ketuntasan belajar klasikal sebesar 79 melebihi kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu sebesar 75. Hal ini berarti bahwa model pembelajaran Learning Cycle-7E dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tanpa mengganggu hasil belajar kognitifnya. Diunduh dari http:journal.unnes.ac. idnjuindex.phpjpfi Pada Jumat, 30 Januari 2015 pukul 13.50 WIB. 2. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia U. Kulsum 2011 Judul: “Penerapan Model Learning Cycle Pada Sub Pokok Bahasan Kalor untuk Meningkatkan Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pada siklus I yaitu 62,275 dengan persentase ketuntasan klasikal 37,5 , siklus II yaitu 71,875 dengan persentase ketuntasan klasikal 72,5 dan siklus III yaitu 81,775 dengan persentase ketuntasan klasikal 100. Pada siklus I dan II hasil belajar siswa belum dikatakan tuntas karena ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas yang belum memenuhi indikator keberhasilan, sedangkan pada siklus III Diunduh dari http:journal.unnes.ac. idnjuindex.phpjpfi Pada Jumat, 30 Januari 2015 pukul 13.45 WIB.