Langkah-Langkah Pembelajaran Konvensional Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional

melaksanakan pembelajaran. Karena pada dasarnya model pembelajaran merupakan suatu alat yang sudah disusun sedemikian ruma, berisi langkah- langkah pembelajaran yang harus ditempuh guna mencapai tujuan pembelajaran.

2.8. Model Pembelajaran Konvensional

Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut model pembelajaran tradisional. Pembelajaran konvensional ditandai dengan guru lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah peserta didik mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu dan pada saat proses pembelajaran peserta didik lebih banyak mendengarkan. Pendekatan konvensional yang lebih banyak di dominasi gurunya sebagai “pentransfer ilmu, sementara peserta didik lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Model pembelajaran konvensional yang dimaksud yaitu model pembelajaran yang dalam penyampaian materinya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan.

2.8.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Konvensional

Menurut Majid 2013:195 ada tiga langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menggunakan model pembelajaran konvensional ceramah, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan kesimpulan. 1. Tahap Persiapan a. Analisis sasaran audience, baik dari sisi jumlah, usia, maupun kemampuan awal yang dimilikinya. b. Analisis sifat materi yang sesuai dan cukup hanya dengan dituturkan atau diinformasikan. c. Menyusun durasi waktu yang akan digunakan untuk ceramah secara efektif dan efisien serta memperkirakan variasi yang dapat dikembangkan. d. Memilih dan menetapkan jenis media yang akan digunakan. e. Menyiapkan sejumlah pertanyaan sebagai bentuk kontrol dan upaya memperoleh umpan balik. f. Memberi contoh dan analogi yang sesuai dengan pengalaman yang pernah diperoleh. g. Menyiapkan ikhtisar yang sekiranya akan membantu kelancaran ceramah. 2. Tahap Pelaksanaan a. Langkah pembukaan Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan keberhasilan pelaksanaan ceramah. b. Langkah penyajian Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur. c. Langkah mengakhiri atau menutup ceramah Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok materi agar materi pembelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak menguap kembali.

2.8.2. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Konvensional

Menurut Majid 2013:196 ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa menggunakan model pembelajaran konvensional ceramah, diantaranya yaitu: 1 Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan. Dikatakan murah karena proses ceramah tidak memerlukan peralatan- peralatan yang lengkap. Dikatakan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara guru sehingga tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit. 2 Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang lebih luas. Materi pelajaran yang cukup banyak dapat diringkas atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat. 3 Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Guru dapat mengatur pokok-pokok materi mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 4 Melalui ceramah guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah. 5 Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit asalkan siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, ceramah sudah dapat dilakukan. Menurut Majid 2013:197 disamping memiliki beberapa kelemahan, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: 1 Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. 2 Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. 3 Ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika guru kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik. 4 Melalui ceramah sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan.

2.9. Model Pembelajaran Guided Discovery Learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pengaruh model guided discovery learning terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak melingkar beraturan

1 18 0

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta

1 27 0

Pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa kelas x sma negeri 29 jakarta

2 54 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TIGANDERKET T.P 2014/2015.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survei terhadap Siswa Kelas X IIS Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2014/2015).

50 245 116

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI :Survey Pada Peserta Didik Kelas X IIS Di SMA Negeri 16 Bandung.

0 1 23

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

0 0 8

Penerapan model pembelajaran Discovery learning kurikulum 2013 untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekonomi di SMA Negeri 3 Boyolali kelas X IIS 1 - UNS Institutional Repository

0 0 17