Simpulan A. HANGESTI EMI WIDYASARI

81 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1 Penambahan garam 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan kombinasi picung 2, 4, 6, 8 dan 10, pada percobaan pendahuluan memberikan nilai organoleptik rupa, warna, tekstur, aroma dan rasa yang sangat baik. Sedangkan pengamatan yang dilakukan setiap 3 hari sekali selama 15 hari menunjukkan nilai organoleptik yang terus menurun. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa penambahan kadar picung dan kadar garam memberi pengaruh terhadap daya awet ikan kembung segar yang disimpan pada suhu kamar. Hasil uji organoleptik yang masih bisa diterima oleh konsumen, adalah penambahan konsentrasi garam 2 dan 3 dengan kombinasi konsentrasi picung 2, 4 dan 6 yang dicobakan pada penelitian utama. 2 Penambahan campuran daging biji picung sebanyak 2, 4 dan 6 dengan garam 2 dan 3 pada ikan kembung segar memberikan nilai pH, Kadar TVB, Kadar TMA yang rendah pada pengamatan hari ke 0 setelah 8 jam perlakuan hingga hari ke 3 pada semua perlakuan, tetapi pada hari ke 6 hanya konsentrasi picung 6 yang memberikan nilai yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penambahan konsentrasi picung 2 dan 4. Sedangkan pada pengamatan hari ke 9, semua perlakuan memberikan nilai yang terus meningkat. Residu sianogen dan tanin pada akhir pengamatan menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan residu sianogen dan tanin pada awal pengamatan. 3 Parameter mikrobiologis Total Plate Count, enterobacter dan H 2 S Producer dari semua perlakuan menunjukkan nilai yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan kontrol. Pada pengamatan hari ke 0 setelah 8 jam, semua perlakuan ikan kembung perlakuan menunjukkan nilai 0 pada pengenceran 10 -4 pada bakteri H 2 S Producer, hal ini menunjukkan bahwa 82 penambahan picung dan garam dapat mematikan bakteri pembusuk. Sedangkan pengamatan pada hari ke 3 dan hari ke 6 menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan pengamatan pada hari ke 9. Semua perlakuan yang diberikan pada penelitian ini dapat menekan laju pertumbuhan bakteri dan memberikan daya awet produk yang lebih panjang, sampai dengan hari ke 6 pada suhu kamar, jika dibandingkan dengan pengamatan pada hari ke 9. 4 Secara organoleptik ikan kembung segar yang dilumuri campuran garam dan picung dengan perlakuan g2p2, g2p4, g2p6, g3p2, g3p4 dan g3p6 dapat bertahan hingga pada pengamatan ke 3 atau selama 6 hari penyimpanan. Kombinasi ini masih memberikan nilai organoleptik yang cukup dan ikan kembung segar masih layak untuk dikonsumsi, kecuali pada pengamatan ke 4 atau pada hari ke 9 terutama untuk parameter aroma dan rasa, karena adanya bau yang menyengat dan perubahan rasa. Ada pengaruh positif pada rasa yaitu rasa gurih pada daging ikan kembung yang diberi perlakuan campuran picung meskipun hanya 2 yang ditambahkan tetapi dapat menambah rasa bagi konsumen. 5 Kombinasi 2 biji picung segar Pangium edule Reinw dengan 2 garam sudah dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami pada ikan kembung segar Rastrelliger brachysoma dan dapat disimpan selama 6 hari pada suhu kamar. Pemilihan konsentrasi tersebut dapat digunakan karena sudah cukup efektif dan lebih ekonomis.

5.2 Saran