51 analisis ragam tersebut ternyata perlakuan campuran picung dan garam, lama
penyimpanan serta interaksi kedua perlakuan tersebut tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Keterangan : Kontrol = 0 garam dan 0 picung
g2p2 = garam 2 dengan picung 2 g3p2 = garam 3 dengan picung 2
g2p4 = garam 2 dengan picung 4 g3p4 = garam 3 dengan picung 4
g2p6 = garam 2 dengan picung 6 g3p6=garam 3 dengan picung 6
Gambar 9 Grafik Hasil Analisis Kadar Air Ikan Kembung Segar dengan Penambahan Campuran Picung dan Garam
4.2.1.2 Hasil Analisis Kadar Abu
Besarnya kadar abu dalam daging ikan umumnya berkisar antara 1 sampai dengan 1,5. Sedangkan hasil analisis kadar abu ikan kembung pada semua
perlakuan rata-rata berkisar antara 1,05 sampai dengan 2,24 hal ini menunjukkan bahwa dalam abu tersebut mengandung garam-garam atau oksida-
oksida seperti dari K, P, Na, Mg, Ca, Fe, Mn dan Cu dan unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil seperti Al, Ba, Sr, Pb, Li, Ag, Ti, As dan lain-lain Yunizal et al.
1998. Hasil analisis kadar abu dapat dilihat pada Tabel 9 dan Gambar 10.
Nilai kadar abu ikan kembung segar yang diawetkan dengan campuran
picung dan garam pada pengamatan hari ke 0 setelah 8 jam perlakuan berkisar antara 1,44 – 1,63, pengamatan hari ke 3 berkisar antara 1,48 – 1,71,
Kadar air
60 65
70 75
80
kontrol g2p2
g2p4 g2p6
g3p2 g3p4
g3p6
perlakuan
hari ke 0 hari ke 3
hari ke 6 hari ke 9
52 sedangkan pada pengamatan hari ke 6 meningkat berkisar antara 2,01 – 2,25 hal
ini diduga bahwa dalam abu tersebut mengandung mineral yang berasal dari garam yang ditambahkan dalam jumlah 2 sampai 3 pada setiap perlakuan,
tetapi pada pengamatan hari ke 9 menurun kembali berkisar antara 1,45 – 1,88 dan bahan baku ikan kembung segar mempunyai kadar abu 1,58.
Tabel 9 Hasil Analisis Kadar Abu Ikan Kembung Segar dengan Penambahan Campuran Picung dan Garam
perlakuan hari ke 0
hari ke 3 hari ke 6
hari ke 9 kontrol
1,5783 g2p2 1,6302
1,5812 2,1711
1,4537 g2p4 1,7342
1,6672 2,0085
1,6066 g2p6 1,4361
1,7081 2,0680
1,7215 g3p2 1,5373
1,5672 2,0663
1,7656 g3p4 1,5658
1,6785 2,2176
1,8795 g3p6 1,4927
1,4791 2,2477
1,8125
Keterangan : Kontrol = 0 garam dan 0 picung
g2p2 = garam 2 dengan picung 2 g3p2 = garam 3 dengan picung 2
g2p4 = garam 2 dengan picung 4 g3p4 = garam 3 dengan picung 4
g2p6 = garam 2 dengan picung 6 g3p6=garam 3 dengan picung 6
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan campuran picung dengan garam dan lama penyimpanan serta interaksi yang ditimbulkan oleh kedua perlakuan
tersebut terhadap kadar abu dilakukan analisis ragam Lampiran 2.2. Hasil analisis ragam tersebut ternyata, faktor lama penyimpanan memberikan pengaruh
yang berbeda nyata sedangkan faktor perlakuan campuran picung dan garam serta interaksi pada faktor perlakuan dan lama penyimpanan tidak memberikan
pengaruh yang nyata. Ketika perlakuan, kemungkinan penyerapan garam pada daging ikan tidak homogen, sehingga penambahan garam tidak mempengaruhi
kadar garam dan tentu juga kadar abu karena mineralabu berasal dari garam. Pada saat penyimpanan, perubahan kemungkinan berkaitan dengan kadar air, baik
karena penguapan maupun karena drip. Menurut de Man 1997 penyebaran mineral antara bentuk terlarut dan
bentuk tak larut, mineral yang tidak larut berasosiasi dengan protein, karena
53 mineral terutama berasosiasi dengan bagian daging nonlemak, daging tidak
berlemak biasanya kandungan abunya lebih tinggi. Jika cairan hilang dari daging hilang cairan unsur utama yang hilang ialah natrium dan kehilangan kalsium,
fosfor, kalium lebih kecil.
Keterangan : Kontrol = 0 garam dan 0 picung
g2p2 = garam 2 dengan picung 2 g3p2 = garam 3 dengan picung 2
g2p4 = garam 2 dengan picung 4 g3p4 = garam 3 dengan picung 4
g2p6 = garam 2 dengan picung 6 g3p6=garam 3 dengan picung 6
Gambar 10 Grafik Hasil Analisis Kadar Abu Ikan Kembung Segar dengan Penambahan Campuran Picung dan Garam