Memenuhi KKM HASIL PEN ELITIAN DAN PEMBAHASAN

95 Tabel 10. Perbandingan Hasil Tes Siklus I ke Siklus II Berdasarkan prestasi belajar IPS pada siklus I dan Siklus II nilai rata- rata siswa mengalami peningkatan menjadi 81,25. Jumlah siswa yang memenuhi kriteia ketuntasan minimal KKM ada 18 siswa dan yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM ada 2 siswa. Untuk mengetahui persentase hasil belajar IPS pada siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam diagram batang tersebut: Gambar 11. Diagram Batang Perbandingan Prestasi Belajar IPS Siklus I dan Siklus II 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Siklus I Siklus II No Interval Nilai Jumlah Siswa Keterangan Interval Nilai Jumlah siswa Keterangan 1 90-95 3 Tuntas 90-95 3 Tuntas 2 80-85 7 Tuntas 80-85 11 Tuntas 3 75 3 Tuntas 75 4 Tuntas 4 65-70 2 T. Tuntas 65-70 2 T. Tuntas 5 55-60 4 T. Tuntas 55-60 - 6 50 1 T. Tuntas Jumlah Nilai 1485 1625 Rata-rata 74,25 81,25 Nilai Tertinggi 95 95 Nilai Terendah 50 65 Memenuhi KKM 13 siswa 18 siswa

T. Memenuhi KKM

7 siswa 2 siswa 96 Berdasarkan persentase tes prestasi belajar IPS siswa dari siklus I ke siklus II jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM mengalami peningkatan dari 13 siswa 70 menjadi 18 siswa 90 dan jumlah siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal dari siklus I sebesar 7 siswa 30 dan 2 siswa 10 yang masih dibawah KKM pada siklus II.

d. Observasi Siklus II

Observasi dilakukan peneliti dengan mangamati aktifitas guru dan siswa pada siklus II melalui model Quantum Teaching berlangsung yang berdasarkan pedoman observasi. Peneliti melakukan observasi terhadap guru selama proses pembelajaran apakah sudah sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran model Quantum Teaching begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta prestasi belajar setelah dilakukan proses pembelajaran Quamtum Teaching. Data yang diperolah peneliti sebagai berikut: 1 Has il pe nga mata n ke gia ta n guru da la m pe mb e la jara n IPS de nga n mode l Quantum Teaching Pada siklus II aktifitas guru sudah mengalami peningatan yang sangat baik, hal ini dapat diketahui melalui data yang peneliti amati pada pertemuan I dan II. Data yang diperolah berdasarkan kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching yaitu TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi, Rayakan. Guru menumbuhkan minat siswa dengan cara menunjukkan gambar- gambar lingkungan alam dan 97 lingkungan buatan. Siswa diminta untuk membedahkan lingkungan alam dan linkungan buatan. Pada siklus II, guru dalam menumbuhkan minat siswa sudah cukup baik. Hal itu terlihat ketika guru bertanya, banyak siswa yang berebut dengan mangancungkan tangan untuk menjawabnya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkaji, mengumpulkan informasi secara individu maupun sacara kelompok dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sudah banyak siwa yang terlibat aktif. Pada tahap berikutnya guru membimbing siswa dalam untuk menemukan konsep-konsep IPS, menamai, memberikan kesimpulan, memberikan identitas pada informasi yang didapatkan. Siswa sudah mulai mampu membedakan dan menuliskan lingkungan alam dan lingkungan buatan serta cara memeliharanya dengan baik. Pada siklus II, guru sudah membimbing siswa dalam berdiskusi. Sesekali guru mendatangi masing- masing kelompok untuk menanyakan hal- hal yang belum jelas atau belum dipahami. Selain itu guru juga mengikuti proses jalannya diskusi. Selanjutnya, setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas dikusinya, guru memberikan kesempatan kepada masing- masing kelompok untuk mendemonstrasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Guru mengajukan pertanyaan secara lisan. Ketika guru mengajukan pertanyaan sudah banyak siswa yang mampu menja wab dengan menunjuk dirinya, “Saya Bu”, sambil mengancungkan tangan. 98 Dengan demikian kinerja guru dalam mengelolah pembelajaran sesuai denga prosedur perencanaan, guru sudah cukup baik dalam menerapkan model Quantum Teaching. Hal ini terlihat dalam kagiatan guru yang sudah melaksanakan langkah- langkah model Quantum Teaching. 2 Has il pe nga mata n te rhadapa p artis ip as i be la jar s is wa d a la m ke giata n pembelajaran IPS melaui model Quantum Teaching Seperti pada siklus I, peneliti malakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran IPS berlangsung dari awal sampai akhir pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati partisipasi belajar setiap siswa selama kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi pada siklus II terhadap partisipasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat dirangkum sebagai berikut: a Siswa a ntus ias da la m me ngik uti pe mb e la jara n. Pada pertemuan pertama partisipasi belalajar siswa sudah tampak baik. Sedangkan pada pertemuan kedua partisipasi belajar siswa sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Suasana kelas sudah terlihat kondusif saat pembelajaran. b Siswa yang aktif secara fisik, mental dan sosial dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan pertama pasrtisipasi siswa secara fisik, mental dan sosial dalam proses pembelajaran sudah cukup tampak. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa secara fisik, mental dan sosial sudah 99 terlihat baik. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa secara aktif berlomba- lomba untuk menjawab. Selain itu ketika berdiskusi, siswa sudah mulai mengerti apa mereka kerjakan dan tidak mengandalakan teman-temannya lagi. c Siswa ma mp u me na ma i da n terlibat da la m kerja ke lo mpok. Pada pertemuan pertama, kemampuan siswa untuk menamai informasi sudah terlihat baik. Pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru dengan cara berhitung 1 sampai 5. Siswa sudah dapat bekerja kelompok dengan baik, meskipun ada beberapa siswa yang tidak mau ikut dalam bekerja kelompok diskusi. Untuk manamai informasi yang diperoleh siswa sudah mampu, hanya saja masih terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dalam menamai. Dalam pertemuan kedua pembagian kelompok masih dilakukan pada saat pertama. Siswa sudah hampai terbiasa dengan bekerja kelompok dan hampir semua siswa ikut serta dalam kelompok diskusi. Dalam tahap menamai, siswa sudah terlihat ada kemajuan, yang awalnnya hanya ikut- ikutan teman kelompoknya. Sekarang sudah paham dan mampu menamai baik secara individu maupun kelompok. d Siswa ma mp u me ngharga i pe ndapa t te ma n. Hampir sama pertemuan sebelumnya, masih ada siswa yang asik sendiri pada saat temannya menyampaikan pendapat atau menjelaskan sesuatu, itu terjadi baik ketika berdiskusi maupun dalam pembelajaran. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa sudah bisa mengahargai 100 pendapat temannya, misalnya pada saat temannya melakukan perse ntasi di depan kelas, sudah banyak siswa yang memperhatikan apa yang temannya sampaikan. e Siswa ma mp u me nje laska n mate ri ya ng te la h d ipe lajari. Pada pertemuan pertama ini, hanya terdapat beberapa siswa saja yang tidak dapat menyampaikan kembali materi yang telah dipelajari secara mandiri. Pada pertemuan kedua, kemampuan siswa dalam mengulas kembali materi sudah sangat baik. Siswa sudah mampu mengulang materi yang sudah disampikan dan menjelaskannya kembali baik secara bersama-sama maupun secara individu. f Siswa mera yaka n k eberhas ila n. Pada pertemuan pertama siswa sudah terlihat senang saat guru memberikan apreisasi keberhasilan berupa tepuk tangan bagi setiap kelompok. Kemudian pada pertemuan kedua siswa sudah berlomnba- loba untuk menyelesaikan tugas kelompoknya hanya untuk mendapat apresiasi baik dari guru maupun teman kelompok lainnya. Hal itu dikarenakan siswa yang merayakan keberhasilanya dalam proses pembelajaran mereka terlihat sangat senang. Berikut ini adalah tabel analisis dari hasil observasi siswa pada siklus II tentang partis ipasi siswa terhadap pembelajaran IPS menggunakan model Quantum Teaching. 101 Tabel 11. Hasil Observasi Partisipasi S iswa pada Siklus II dalam Pembelajaran IPS melalui Model Quantum Teaching. No Sub Aspek Keterangan Perte muan I Petemuam II 1 Semanagat mengikuti pembelajaran Hampir semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran Semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran 2 keaktifan dalam pembelajaran Masih sebagian siswa yang aktif dalam pembelajaran Semua siswa sudah aktif dalam pembelajaran 3 Menamai informasi yang diperoleh Sudah hampir semua siswa yang bisa memberi nama Semua siswa sudah mampu menamai informasi 4 Menghargai pendapat teman Masih sebagian siswa yang bisa menghargai pendapat temannya Siswa sudah bisa menghargai temannya baik secara kelompok ataupun individu 5 Kemampuan menjelaskan materi Hampir semua siswa yang mampu Siswa sudah mampu menjelaskan meteri kembali 6 Merayakan keberhasilan Sudah semua siswa yang senang merayakan keberhasilannya Siswa berlomba- lomba untuk bisa mendapat apresiasi

e. Refleksi Siklus II

Refleksi siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan bersama dengan guru kelas untuk melakaukan penilaian selama proses pembelajaran IPS melalui model Quantum Teaching. Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan peneliti bersama dengan guru kelas III B SD Ngoto, Semail Bangunharjo Sewon Bantul dapat dikatakan bahwa hampir semua langka h yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model Quantum Teaching sudah terlaksana dengan baik. 102 Setelah dilakukan tindakan pada siklus II dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS siswa menunjukkan ada peningkatan nilai rata-rata dari siklus I yaitu 74,25 menjadi 81,25 pada siklus II. Dan jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat pada siklus I yaitu 70 menjadi 90 pada siklus II. Karena nilai yang diperolah sudah baik dan sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian sebesar 75 dari jumlah siswa, maka penelitian tindakan kelas inipun dihentikan pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan pembelajaran IPS melalui penerapan model Quantum Teaching pada siklus I dan II prestasi belajar IPS siswa mampu mengalami peningkatan. Selain hasil belajar siswa, proses aktifitas belajar siswa yang berlangsungpun ikut mengalami peningkatan menjadi lebih baik. Hasil aktifitas guru dan siswa kelas III B dalam pembelajaran IPS menggunakan model Quantum Teaching bahwa hampir setiap aspek yang diamati mengalami peningkatan. Misalnya saja, keberanian siswa untuk bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang jelas, menjawab pertanyaan guru. Siswa yang awalnya takut bertanya, pada siklus II ini sudah mulai berani tunjuk tangan untuk bertanya pada guru kelas. Selain itu juga beberapa siswa awalnya menjadi sumber keributan dikelas, perlahan- lahan sudah bisa untuk tidak mengganggu dan menciptakan keributan di kelas. Selain aktifitas siswa, aktifitas guru kelas III B mengalami peningkatan. Aspek pengamatan yang mulanya pada siklus I masih belum dilaksanakan guru secara obtimal, namun pada siklus II guru sudah mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik sesuai 103 dengan RPP yang disusun dan juga disesuaikan dengan kerangka model Quantum Teaching yang diamati oleh peneliti. Selanjutnya untuk hasil rekapitulasi peningkatan prestasi belajar IPS siswa kelas III B yang diukur melalui tes evaluasi akan diperjelas melalui data dalam bentuk tabel prestasi belajar IPS siswa kelas III B SD Ngoto, Semail Bangunharjo Sewon Bantul. Tabel 12. Rekapitulasi Tes Evaluasi Prestasi Belajar IPS Kelas III B SD N Ngoto Pra Siklus Siklus I Siklus II No Interval Nilai JS Ket Interval Nilai JS Ket Interval Nilai JS Ket 1 80-85 3 Tuntas 90-95 3 Tuntas 90-95 3 Tuntas 2 75 7 Tuntas 80-85 7 Tuntas 80-85 11 Tuntas 3 65-70 4 T. Tuntas 75 3 Tuntas 75 4 Tuntas 4 55-60 5 T. Tuntas 65-70 2 T. Tuntas 65-70 2 T. Tuntas 5 50 1 T. Tuntas 55-60 4 T. Tuntas 55-60 - 6 50 1 T. Tuntas Jumlah Nilai 1390 1485 1625 Rata-rata 69,5 74,25 81,25 Nilai Tertinggi 85 95 95 Nilai Terendah 55 50 65 Dari data tabel diatas persentase prestasi belajar IPS siswa dengan model Quantum Teaching pada siswa kelas III B pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat diperjelas melalui diagram batang berikut ini. Gambar 12. Diagram Batang Rekapitulas Prestasi Belajar IPS Siswa Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 20 40 60 80 100 Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas Tidak Tuntas 104 Dari diagram diatas, dapat menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar IPS melalui model Quantum Teaching pada siswa kelas III B SD Ngoto dari pra tindakan sampai siklus II. Setelah melihat dari prestasi belajar IPS dengan menggunakan model Quantum Teaching diatas dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS melaui model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas III B SD Negeri Ngoto, Semail Bangunharjo Sewon Bantul. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat disetiap siklus nya.

D. Hasil Pembahasan Penelitian