Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan masalah yang diteliti, maka jenis penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti adalahPenelitian Tindakan Kelas PTK, yaitu suatu kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujikan dalam situasi sebenarnya, serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasi, dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Wijaya Kusumah dkk, 2011: 9. Dedi Dwitagama 2010:15-32 mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas, selain bertujuan meningkatkan hasil belajar, juga untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran, serta menguba h kerangka kerja pelaksanaan pembelajaran kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran IPS. Penelitian Tindakan Kelas salah satu sarana yang dapat mengembangkan 54 sikap profesional. Melalui Penelitian Tindakan Kelas guru akan selalu berupaya meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan proses pembelajaran. Penelitian sebagai pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. B. Desain Penelitian Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas classroom Action Research. Desain penelitian digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami. Seluruh tahapan yang dilakukan dalam PTK ini, merupakan tindakan yang membentuk siklus. Dalam peneliti ini peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart 2002: 84 prosedur penelitiannya secara jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1.Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis MC. Targgart Dedi Dwitagama. 2011:20,21 Keterangan: Siklus I: 1. PlanPerencanaan 2. ActTindakan 3. ObservePengamatan 4. Refleksi Siklus II: 1. Revisi Rencana 2. Tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi 55 Berdasarkan gambar di atas setiap siklus terdiri dari empat tindakan yaitu: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Plan Tahap perencanaan merupakan tahap awal dari Penelitian Tindakan Kelas yang akan menjadi pedoman dari tahapan PTK selanjutnya, sehingga tahapan ini harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah: 1. Me lak uka n obse rvas i awa l da n me ngadak a n perte mua n de nga n guru kelas untuk membahas teknik pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2. Pene liti d a n guru seba ga i ko labora tor me nyiapka n teks ma teri untuk dibagikan kepada setiap kelompok siswa. 3. Menge mba ngaka n mate ri a jar da n me nyiapka n Re nca na Pe laksa naa n Pembelajaran RPP IPS. 4. Menyiapka n med ia se s ua i de nga n materi. 5. Menyus un le mba r observas i ya ng be ris i te nta ng kera ngka ya ng terdapa t pada model Quantum Teacing diterapkan oleh guru pada saat proses pembelajaran IPS. 6. Menyiapka n le mbar tes t ya ng berupa soa l PG ya ng d iberika n kepada siswa pada akhir siklus I dan siklus II. b. Tahap Tindakan Pelaksanaan Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat. Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah disusun oleh guru dan peneliti. Pada tahap 56 pelaksanaan ini, guru menerapkan kerangka tandur Quantum Teaching, yaitu TANDUR yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, antara lain: 1. Tumbuhkan, guru me numb uhka n minat da n motivas i be laja r s is wa dengan mengajak mereka be rnyanyi “Lihat Kebunku” secara bersama- sama. Kemudian guru memberikan pertanyaan tentang apa akibat b ila tanaman bunga tidak disiram, masing- masing siswa memberikan jawaban yang beragam, kemudian guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, yaitu “Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan” 2. Ala mi, s iswa d iba gi me njad i5 ke lo mpok, ma s ing- mas ing ke lo mpok terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen. Mereka diberi tugas untuk mencari tahu apa saja yang disebut lingkungan alam dan lingkungan buatan. 3. Namai, s is wa me nuliska n mas ing- ma s ing na ma setiap lingk unga n alam dan lingkungan buatan yang mereka ketahui. 4. De mons tras ikan, masing- masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lainnya mendengarkan. 5. Ula ngi, s iswa bersa ma-sa ma me ngula ng k e mba li materi ya ng s uda h dibahas dengan bimbing guru. 6. Rayakan, guru be rsa ma s is wa mera yak a n keberhas ila n me reka da la m setiap pertanyaan dan jawaban-jawaban mereka saat diskusi. 57 7. Kegia ta n pe mbe lajara n d iak hiri de nga n e va luas i has il be la jar. Selama proses pembelajaran berlangsung,peneliti mengamati pelaksanaan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Tindakan siklus I ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap kali pertemuan selama 2 x 35 menit.

c. Observasi

Dalam kegiatan ini, peneliti melakukan pengumpulan data selama proses pembelajaran berlangsung di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun berdasarkan indikator- indikator yang terdapat pada model Quantum Teaching. Tujuan observasi ini untuk mengetahui aktifitas siswa dan kinerja guru serta sejauh mana peningkatan prestasibelajar siswa dalam penerapan model Quantum Teaching yang dilakukan guru pada proses pembelejaran IPS. d. Refleksi Refleksi merupakan upaya evaluasi dari peneliti atau obs erver kepada guru saat memberikan pembelajaran dan evaluasi dari pengamatan proses kepada situasi untuk perbaikan guru agar sesuai dengan model pembelajaran Quatum Teachingserta perbaikan bagi siswa agar dapat mencapai KKM. Refleksi juga digunakan untuk perbaikan tindakan. Hasil tes dan observasi yang diberikan pada siklus I, digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Apakah kegiatan yang dilakukan sudah memenuhi KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Apabila 58 Pada siklus I ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka tindakan selanjutnya pada siklus II.

C. Tempat dan Waktu Penelitian