Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

19 IPS dirancang untuk pengembangan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Berdasarkan spesifikasi pengertian dan tujuan IPS di jenjang sekolah dasar tersebut, tampaklah bidang studi IPS merupakan bidang studi yang sangat penting. Untuk mencapai tujuan yang amat strategis tersebut tentu diperlukan upaya inovatif berupa media pembelajaran agar mempermudah proses pembelajaran di sekolah. Dari berbagai definisi tentang pelajaran IPS maka dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan salah satu disiplin ilmu yang mengkaji secara keseluruhan masalah- masalah sosial yang ada pada masyarakat berfungsi untuk dapat mengembangkan karakter yang baik .

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

Secara umum pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. Berbagai dimensi manusia dalam kehidupan sosial merupakan fokus kajian dariIPS. Aktivitas manusia dari dimensi waktu yang meliputi masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Aktivitas manusia yang berkaitan dalam hubungan dan interaksinya dengan aspek keruangan atau geografis. Sedangkan Secara khusus materi pelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar menganut pendekatan terpadu yang mana materi pelajaran dikembangkan tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata factualreal peserta didik sesuai dengan karakteristik usia. Dalam dokumen permendiknas 2006 20 dikemukakan bahwa IPS mengakaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI ma ta pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Di dalam GBPPkurikulum kelas III bahwa standar kompetensi dan kompetensi dasar pada jenjang sekolah dasar dikembangkan pada semester I sebagai berikut. Tabel 2. SK dan KD IPS Kelas 3 SD Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memelihara lingkungan dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan sekoalah 1.1 Menc eritaka n lingk unga n a la m da n b ua ta n di sekitar rumah dan sekolah 1.2 Me me lihara Lingk unga n a la m da n b ua ta n d i sekitar rumah 1.3 Me mb uat de na h pe ta lingk unga n ruma h da n sekolah Sumber: Silabus SD Kelas 3 Dari paparan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas, peneliti mengambil standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut: Tabel 3. SK dan KD yang digunakan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar A. Me me lihara lingk unga n dan melaksanakan kerja sama di sekitar rumah dan sekoalah 1.1 Menc eritaka n lingk unga n a la m da n b ua ta n di sekitar rumah dan sekolah 1.2 Me me lihara Lingk unga n a la m da n b ua ta n d i sekitar rumah Sumber: Silabus SD Kelas 3 B. Karakteristik Anak SD Dalam pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 202003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak 21 yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Menurut kajian rumpun ilmu PAUD dilaksanakan sejak 0-8 tahun. Bredekamp membagi anak usia dini menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok bayi hingga 2 tahun, kelompok 3 hingga 5 tahun, dan kelompok 6 hingga 8 tahun. Fadlillah Muh 2013:47, berpendapat bahwa berdasarkan keunikan dan perkembangannya, anak usia dini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu masa bayi lahir sampai 12 bulan, masa batita todder usia 1-3 tahun, masa prasekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas awal 6-8 tahun. Anak usia dini ialah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbumhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan koordinasi motorik halus dan kasar, inteligensi daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spritual, sosial emosional sikap dan perilaku sert agama, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan tingkat pertumbuhan dan perkembngan anak Fadlillah Muh, 2013: 48. Dengan demikian, dapat dipahami anak usia dini ialah anak yang berkisar anatara usia 0-60-8 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memunculkan keunikan pada dirinya. Piaget Rita Eka Izzaty dkk, 2008: 105-107 menyatakan bahwa anak SD termasuk dalam masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir usia 7-12 tahun, dimana konsep yang ada pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas seka- 22 rang lebih konkret. Siswa dapat berpikir logis terhadap objek yang konkret, berkurang rasa egonya dan mulai bersikap sosial. Siswa mulai banyak mem- perhatikan dan menerima pandangan orang lain. Materi pembicaraan lebih di- tujukan kepada lingkungan sosial, tidak pada dirinya sendiri. Selain itu Pia- get, menyatakan bahwa siswa dalam tahapan operasi konkret berp ikir induk- tif, yaitu mulai dengan observasi seputar gelaja atau hal yang khusus dari sua- tu kelompok masyarakat, binatang, objek atau kejadian, kemudian menarik kesimpulan. Syamsu Yusuf 2007: 24 mengemukakan bahwa masa usia sekolah dasar sering juga disebut masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini anak usia 6 atau 7 tahun sudah dikatakan matang untuk memasuki sekolah dasar. Pada masa sekolah, secara relatif anak-anak lebih mudah didi- dik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa ini diperinci lagi dalam dua fase, a Masa ke las-ke la s re nda h seko la h da sar, k ira-kira 6 ata u 7 ta hun sa mpa i umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain seperti berikut: 1 Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh 2 Sikap tund uk pada pe ratura n-peratura n pe rma ina n ya ng trad is io na l. 3 Ada nya kece nde runga n me muji d iri se nd iri me nyeb ut na ma se nd iri 4 Suka me mba nd ing-ba nd ingka n d irinya de nga n a nak ya ng la in. 5 Apab ila tidak dapa t me nye le sa ika n s ua tu soa l, maka soa l itu d ia nggap tidak penting. 6 Pada masa ini te ruta ma us ia 6-8 ta hun a nak me nghe ndak i nila i a ng- ka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak b Masa ke las-ke las tinggi seko la h da sar, k ira-k ira umur 9 a ta u 10 sa m- pai umur 12 atau 13 tahun. 23 Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah. 1 Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari- hari yang konkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. 2 Ama t rea lis tis, ingin me ngeta hui, ingin be lajar. 3 Menje la ng ak hir masa ini te la h ada minat kepada ha l-ha l da n ma ta pe- lajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor dita f- sirkan sebagai mulai menonjolnya faktor- faktor bakat-bakat khusus. 4 Samp a i k ira-k ira umur 11 ta hun a nak me mb utuhka n guru a ta u ora ng- orang dewasa lainya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi kein- ginan nya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas- tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. 5 Pada masa ini, a nak me ma nda ng nila i a ngka rapor seba ga i uk ura n yang tepat sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6 Anak-anak p ada us ia ini ge mar me mbe ntuk ke lo mpok s eba ya, b i- asanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu bi- asanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan yang trad i- sional yang sudah ada mereka membuat peraturan sendiri. Syamsu Yusuf, 2007: 24-25. Piaget menamai masa sekolah sebagai masa operesional konkret. Me- nurut Piaget dalam Desmyati, 2007: 156, operasi adalah hubungan- hubungan logis diantara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan opera- si konkret adalah aktifitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan pe- ristiwa-peristiwa nyata atau konkret dapat diukur. Anak-anak pada fase operasioanl konkret telah mampu menyadari konservasi atau kekekalan. Mereka dapat mendeskripsikan sifat-sifat fisik ob- jek, menggolongkan, dan mengurutkan berdasarkan sifat-sifatnya, serta mulai mengembangkan konsep ruang, waktu, dan bilangan dengan lebih baik. Me- reka mampu memahami objek dengan cara yang lebih baik, tetapi mereka masih kesulitan merumuskan hipotesisnya. 24 Menurut Syamsu Yusuf 2007: 178 periode operasional konkret d i- tandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasi- kan mengelompokkan, menyusun, atau mengasosiasikan menghungkan atau menghitung angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan dengan perhitungan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Disamping itu pada akhir masa ini anak sudah memiliki ke- mampuan memecahkan masalah problem solving yang sederhana. Anak usia SD berada pada tahap operasional konkret maka anak usia SD mulai berpikir logis. Meski demikian, proses berpikirnya masih terbatas pada hal-hal yang konkret. Oleh karena itu pembelajaran di SD memerlukan media pembelajaran yang konkret. Selain itu anak SD juga memiliki rasa in- gin tau yang besar dan suka bermain. Dalam rangka mengembangkan ke- mampuan anak, maka guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan, memberikan komentar atau pendapatnya tentang materi pelajaran yang dibacanya atau yang dibacakan guru, membuat karangan, menyusun laporan hasil study tour atau diskusi kelompok. Dalam penelitian ini, karakteristik anak SD yang digunakan sebagai acuan adalah karakteristik anak masa kelas rendah. Hal ini dikarenakan anak- anak kelas III SD termasuk dalam masa kelas rendah, yaitu umur 6 atau 7 ta- hun hingga 9 atau 10 tahun. 25

C. Kajian tentang Prestasi Belajar