37
F. Keterkaitan Metode
Indek Card Match
dengan Motivasi dan Pemahaman Konsep
Motivasi merupakan segala kemampuan penggerak yang timbul dari dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa yang menciptakan
kegiatan belajar serta menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan. Kemampuan ini mengarah siswa
untuk bersikap ketika melakukan kegiatan belajar. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi akan terlihat dari keikutsertaan,
keseriusannya, serta kemauannya yang menunjukkan ke arah tindakan. Donelly Gibson 1996: 184 menyebutkan bahwa motivasi akan lebih
mudah diamati jika dilihat sebagai konsep yang digunakan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan intensitas dalam perilaku mengenai
perilaku yang lebih intens sebagai hasil dari tingkat motivasi yang lebih tinggi dan juga untuk menunjukkan arah tindakan.
Bona Marwan 2011 menjelaskan bahwa metode
Index Card Match
adalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa. Proses pembelajaran ini lebih
menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Pemahaman konsep
akan berhasil baik bilamana siswa dilibatkan secara aktif mengalami sendiri, mengerjakan atau melakukan sendiri apa yang dipelajarinya. Teori
Piaget Sapriya, 2007: 47 menyatakan bahwa proses belajar terjadi apabila proses pengolahan data yang aktif, siswa di dorong untuk
38 mengembangkan potensi dirinya melalui penemuan sebab-sebab suatu
kejadian di sekitarnya, menginteraksi fakta dan kehidupanlingkungannya, sehingga kesenjangan antara konsep-konsep yang dipelajari di kelas
dengan gejala yang ditemukan dalam kehidupan nyata sehingga siswa tidak akan asing dengan segala fenomena yang ada di lingkungannya.
Selain itu Martinis Yamin 2007: 232-245 juga menjelaskan salah satu cara untuk memotivasi siswa dalam belajar adalah dengan melibatkan
siswa dalam pembelajaran. Sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SD yang berada pada
operasional konkret, Mohammad Ali dan Mohammad Ansori 2011: 32 menyebutkan bahwa seorang siswa belum mampu menangkap yang
abstrak sehingga dalam memahami konsep sangat terikat kepada proses mengalami sendiri melalui pengamatan atau sesuatu yang berkaitan
dengan konsep tersebut. Senada dengan pernyataan Piaget Rita Eka Izzaty, 2008: 107 juga menjelaskan bahwa anak-anak pada tahap operasi
konkret berfikir induktif, yaitu dimulai dengan observasi seputar gejala atau hal khusus dari suatu kelompok masyarakat, objek, atau kejadian,
kemudian menarik kesimpulan. Metode
Index Card Match
cocok apabila diterapkan guru pada anak kelas V SD terutama dalam pelajaran IPS di
mana materi IPS di kelas V SD banyak mempelajari tentang konsep- konsep abstrak.
Metode
Index Card Match
memudahkan siswa untuk memahami materi abstrak karena siswa belajar mengkonstruksi materi tersebut
39 melalui pengamatan terhadap contoh-contoh konkret maupun gambar dan
informasi-informasi yang
disediakan guru.
Dengan kemudahan
pemahaman terhadap materi maka penguasaan konsep siswa terhadap materi pelajaran juga semakin baik. Hisyam Zaini 2008: 69 menyatakan
bahwa tujuan metode
Index Card Match
untuk melatih siswa agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok.
G. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Beldian Nitami 2009 berjudul
Efektifitas Penerapan
Index Card Match
Dalam Pembelajaran IPS Melalui Sejarah di Kelas VIII SMP 22 Padang, menyatakan bahwa pelaksanaan
pembelajaran IPS melalui penerapan
Index Card Match
mampu meningkatkan efektifitas pembelajaran, yaitu rata-rata prosentase hasil
pembelajaran siswa pada pra tindakan 62,67 dengan kategori sedang dan pada akhir tindakan 89,80 dengan kategori tinggi.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khanifatin Nikmah 2011 yang
berjudul Penerapan Strategi Pembelajaran
Index Card Match
Untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif dan Prestasi Belajar PKN Siswa Kelas
VIII SMPN 2 Berbah, menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menggunakan strategi pembelajaran
Index Card Match
dapat meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi belajar siswa. Adapun rata-rata peningkatan partisipasi aktif siswa pada siklus
40 yang pertama yaitu 67,45 dan pada siklus yang kedua meningkat
menjadi 81,70.
H. Kerangka Pikir
Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi siswa dalam mencapai kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat dibutuhkan siswa, karena
jika siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa akan senang untuk melakukan kegiatanaktifitas pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
merupakan proses untuk membangun sebuah konsep pemahaman. Pada siswa kelas V SD N Bangunkerto peneliti menemukan beberapa masalah
yang berkaitan dengan motivasi dan pemahaman konsep salah satunya, motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS rendah sehingga
mengakibatkan pula rendahnya konsep materi yang dipahami. Hal ini berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa kurang maksimal.
Pada perkembangan siswa kelas V SD masih dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa belum mampu mengonsepkan
yang bersifat abstrak. Siswa mampu memahami konsep dengan baik apabila siswa melakukan suatu kegiatanaktifitas yang mampu mendorong
motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, siswa juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, siswa menyukai pembelajaran yang rilex dan
menyenangkan, serta siswa senang melakukan kegiatanaktifitas fisik. Peran seorang guru dalam hal ini sangat penting, guru sebaiknya memilih