Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4 selesai setiap kelompok diminta untuk presentasi di depan kelas. Guru
sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk selalu bertanya pada teman lain atau dengan guru jika ada materi yang belum paham. Dalam
kegiatan belajar mengajar guru sering menggunakan metode diskusi kelompok. Hal ini yang membuat kegiatan pembelajaran kurang
bervariasi. Kadang terlihat beberapa siswa ada yang diam saja jika diskusi berlangsung, karena tugas sudah dikerjakan oleh temannya. Penggunaan
metode diskusi yang terus menerus akan mengakibatkan pembelajaran menjadi membosankan.
Suasana pembelajaran
di atas
mengakibatkan kurangnya
pemahaman konsep siswa. Hal ini dibuktikan dengan hanya 7 orang dari 21 siswa di kelas V yang mendapat tingkat penguasaan materi di atas 60
dan 14 siswa lainnya tingkat penguasaannya rendah di bawah 50 . Akar penyebab suasana pembelajaran di atas mengakibatkan
kurangnya motivasi belajar siswa terutama pada pembelajaran IPS. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada proses
pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri Bangunkerto pada tanggal 1 dan 15 November 2013, peneliti menemukan bahwa suasana pembelajaran yang
digunakan guru hanya monoton, setiap proses pembelajaran guru selalu menggunakan metode diskusi kelompok. Sehingga kurangnya kontrol guru
dalam mengkondisikan kelas mengakibatkan siswa melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran seperti tidur di
5 dalam kelas, keluar masuk kelas untuk pergi ke kantin dengan alasan
lapar. Dari beberapa permasalahan di atas, dapat dilihat bahwa
penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam mendapatkan penguasaan konsep materi. Jika
guru memberikan metode yang sesuai, maka dalam siswa mempelajari setiap materi akan lebih mudah. Metode yang sesuai akan menimbulkan
motivasi dalam diri siswa untuk belajar. Kondisi belajar yang menyenangkan dapat menjadi faktor penunjang untuk menentukan siswa
dalam memotivasi belajarnya. Mencermati permasalahan-permasalahan di atas jika tidak segera
diatasi, maka peneliti perlu melakukan perbaikan melalui metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat membantu siswa dalam
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPS. Maka, salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat
dikembangkan untuk memenuhi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan metode
Active Learning
tipe
Index Card Match
. Metode
Active Learning
tipe
Index Card Match
merupakan salah satu metode yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, membantu siswa dalam memahami konsep pembelajaran serta dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Metode ini dipilih karena dapat memupuk rasa kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokan kartu indeks yang
6 yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena
siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Metode
Active Learning
tipe
Index Card Match
ini sesuai dengan karakteristik siswa pada usia kelas V SD. Secara teoritik, siswa kelas V SD kemampuan berpikirnya masih berada
pada kemampuan berpikir konkret, sementara selama ini siswa-siswa sudah diajar dengan berpikir abstrak. Keadaan tersebut menjadikan siswa
mengalami kesulitan untuk menguasai materi. Menurut Bruner 1964: 158-160 periode berpikir konkret 6-11 tahun. Dikatakan periode berpikir
konkret, karena pada periode ini anak hanya mampu berpikir logika jika untuk memecahkan persoalan-persoalan yang sifatnya konkret atau nyata
saja, yaitu dengan cara mengamati atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pemecahan persoalan-persoalan.
Dari uraian permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud menerapkan metode
Active Learning
tipe
Index Card Match
untuk meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas V
SD Negeri Bangunkerto, Turi, Sleman. Judul yang diambil peneliti adalah “Penggunaan Metode
Active Learning
tipe
Index Card Match
dalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman
Konsep Siswa Kelas V SD Negeri Bangunkerto, Turi, Sleman.
7