Perwakilan Rakyat DPR Kota Makasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah survey dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan eksplanatif. Secara parsial indikator pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan nilai-nilai, dan motif
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa karakteristik kompetensi yang terdiri atas pengetahuan,
keterampilan, konsep diri dan nilai-nilai, karakteristik pribadi dan motif seharusnya terintegrasi dan saling bersinergi untuk dapat menciptakan kinerja yang efektif.
4.2.4 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai
Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pelatihan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Setdakab Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Berdasarkan hasil penilitian responden menunjukkan bahwa fasilitas maupun sarana dan prasarana yang ada masih belum mendukung pelatihan yang diikuti sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan, sehingga pegawai yang telah mengikuti pelatihan tidak dapat meningkatkan maupun mengembangkan kinerjanya selesai melaksanakan pelatihan.
Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan Simamora, 2004. Menurut
Pasal 1 ayat 9 Undang-undang No.13 Tahun 2003 Ketenaga kerjaan pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
dan pekerjaan. Pelatihan terdiri atas serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seseorang. Pelatihan berkenaan dengan perolehan keahlian atau pengetahuan tertentu. Program
pelatihan berusaha mengajarkan kepada para peserta bagaimana menunaikan aktivitas atau pekerjaan tertentu.
Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Supangat 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
serta Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Balai Pemasyarakatan Klas I medan” memperoleh hasil penelitian bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai. Menurut Rivai dan Basri 2005 pelatihan adalah proses secara sistimatis
mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini dan
membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar lebih berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Namun hasil penelitian menunjukkan
bahwa pelatihan yang diterapkan di Setdakab Kabupaten Labuhanbatu Selatan belum sesuai dengan harapan atau tujuan dari organisasi, terlihat dari
masalah yang dihadapi oleh Setdakab adalah
masih sedikit PNS yang berkualitas yang ditandai dengan sedikitnya jumlah PNS yang kompeten yang menyebabkan kurang maksimalnya kualitas
kerja pegawai. Kompeten adalah keterampilan dan kemampuan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan
tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. PNS yang kurang kompeten terlihat dari kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan pegawai
dibidangnya, kurangnya ketekunan mengikuti perkembangan ilmu yang dikuasai, kurangnya kemampuan pegawai dalam menerapkan ilmu yang dikuasai, kurangnya sikap
Universitas Sumatera Utara
ketaatan dan menghargai dalam melaksanakan tugas, dan kurangnya rasa tanggung jawab. Semua hal tersebut dapat menyebabkan hasil kerja menjadi tidak efektif dan
efisien.
4.2.5 Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai