Teknik pengemasan vakum Pengujian mutu akhir tempoyak dalam kemasan

3.4.4 Dinamika Populasi Bakteri Asam Laktat dan Perubahan Mutu Tempoyak Selama Penyimpanan

Selama proses penyimpanan tempoyak, dihitung kinetika fermentasi dengan persamaan 9, 10 dan 11. - erhitungan laju pertumbuhan spesifik μ Altiok 2 4 ln ln t - Perhitungan perolehanyield biomassa terhadap substrat Y XS Altiok 2004 - Perhitungan yield produk asam laktat terhadap substrat Y PS Altiok 2004 p s t S S t

3.5 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Blok Acak Lengkap RBAL dengan satu faktor yaitu jenis kemasan dan teknik pengemasan dengan blok modifikasi cara pengolahan yaitu pasteurisasi dan non pasteurisasi. Faktor pertama terdiri dari empat taraf yaitu jenis kemasan PET dengan teknik pengemasan MAP, jenis kemasan PET dengan teknik pengemasan non MAP, jenis kemasan polyamide dengan teknik pengemasan vakum, dan jenis kemasan polyamide dengan teknik pengemasan non vakum. Penelitian dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Analisa data menggunakan analisis ragam ANOVA dengan taraf signifikan 5. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan Uji Duncan. Rancangan percobaan secara umum dapat dilihat pada persamaan 12 Walpole 2005. Y ij = µ +  i +  j ε ij dengan Y ij = Mutu dan umur simpan terhadap jenis pengemasan dan teknik pengemasan taraf ke-i, dan modifikasi cara pengolahan blok ke-j µ = Rata-rata umum  i = Pengamatan taraf ke-i dari jenis kemasan dan teknik pengemasan  j = Blok taraf ke-j dari modifikasi cara pengolahan ε ij = Pengaruh acak dari suatu percobaan blok ke-j yang memperoleh kombinasi perlakuan taraf ke-i dari jenis kemasan dan teknik pengemasan. ................................... 12 .......................................... 9 ............................ 10 ................................ 11 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tempoyak yang dihasilkan dalam penelitian ini menggunakan metode fermentasi secara spontan dengan penambahan garam 3 bb dan gula 1 bb. Fermentasi durian secara spontan adalah fermentasi yang dilakukan mengikuti kebiasaan masyarakat yaitu fermentasi yang tidak dikontrol dengan penambahan starter atau kultur. Kualitas durian akan menentukan hasil akhir proses fermentasi untuk menghasilkan kualitas tempoyak yang baik Yuliana dan Dizon 2011. Selanjutnya, penambahan garam berfungsi untuk membentuk tekstur dan menyediakan lingkungan hidup bagi BAL sehingga hanya mikroorganisme tahan garam yang dapat hidup. Garam akan membentuk tekstur durian menjadi lunak karena terjadinya pengeluaran cairan dari durian peristiwa osmosis. Apriantono 2004 melaporkan bahwa garam berfungsi untuk menarik air dari jaringan bahan sehingga akan merupakan media yang baik bagi pertumbuhan BAL untuk memproduksi asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan berfungsi untuk menghambat timbulnya bakteri perusak yang dapat merugikan produk. Konsentrasi garam yang digunakan dalam fermentasi asam laktat mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh. Bila konsentrasi garam yang digunakan kurang dari 5 maka bakteri proteolitik dapat tumbuh yang menyebabkan terjadinya peruraian protein dengan ditandai adanya aroma busuk. Sedangkan bila konsentrasi garam lebih dari 15 dapat menghambat pertumbuhan BAL dan membiarkan bakteri halofilik tumbuh sehingga proses fermentasi menjadi gagal Rahayu dan Nurwitri 2012. Fermentasi adalah perubahan atau pemecahan yang terjadi pada bahan organik dengan bantuan mikroorganisme yang sesuai, yang kontak langsung dengan substrat atau bahan pangan. Proses fermentasi ini akan mengakibatkan perubahan kimia maupun fisik pada bahan pangan. Perubahan kimia yang terjadi adalah merubah gula menjadi asam laktat, sedangkan perubahan fisik yang terjadi adalah bahan pangan menjadi lebih mudah dicerna Dahlan dan Handono 2005. Hal yang harus diperhatikan pada pengolahan durian fermentasi adalah terciptanya kondisi anaerobik sampai sedikit aerobik, karena fermentasi melibatkan BAL yang bersifat aerofilik kondisi sedikit aerobik. Dengan demikian bahan fermentasi harus seimbang dengan wadah fermentasi sedemikian rupa sehingga hanya tersisa sedikit ruang antara bahan dan tutup wadah. Jika terlalu penuh, kemungkinan akan terjadi desakan tutup oleh gas yang dihasilkan selama fermentasi, sedangkan jika terlalu banyak ruang kosong kondisi anaerobik kurang terbentuk akibatnya terjadi peluang kontaminasi. Diagram proses fermentasi durian tempoyak secara spontan dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1 Karakteristik Buah Durian

Buah durian Durio zibethinus Murr. yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis durian yang berasal dari Parung Bogor Provinsi Jawa Barat. Bentuk durian yang digunakan pada penelitian ini adalah bulat telur dengan berat rata-rata 2 kg, bentuk duri kecil pendek kerucut dengan panjang duri ± 1.2 cm, warna buah