Pengisian gas O Teknik pengemasan Modified Atmosfir Packaging MAP

menginjeksikan gas CO 2 ke dalam kemasan atau untuk menurunkan komposisi O 2 maka gas N 2 dapat diinjeksikan. Proses teknik pengemasan modified atmosfir packaging untuk tempoyak pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Pengisian gas O 2 dan CO 2 kedalam kemasan plastik PET Teknik pengemasan modified atmosfir pada penelitian ini adalah dengan meningkatkan konsentrasi gas CO 2 dan menurunkan konsentrasi gas O 2 dalam kemasan. Caranya dengan mengeluarkan seluruh komposisi gas O 2 dalam kemasan melalui lubang yang telah dipasang selang plastik dan dilengkapi dengan tutup pentil atau penjepit Gambar 8. Selanjutnya, diinjeksikan gas CO 2 sebanyak 67 sampai 69 dan O 2 sebanyak 5 sampai 6 dengan cara memompa nozel selama 30 detik melalui lubang pada tutup kemasan yang dihubungkan dengan selang plastik, kemudian ujung selang ditutup rapat dengan penjepit untuk mencegah kebocoran atau mencegah masuknya O 2 dan keluarnya CO 2 secara bebas. Tempoyak yang telah dilakukan pengemasan disimpan pada suhu ruang. Pengukuran dan pengontrolan konsentrasi gas dilakukan setiap tiga hari sekali.

3.4.3.1.2 Pengukuran konsentrasi gas CO

2 dan O 2 dalam kemasan PET Pengontrolan konsentrasi gas dalam kemasan dilakukan setiap tiga hari sekali, dengan melakukan pengukuran konsentrasi gas CO 2 dan O 2 dalam kemasan menggunakan gas analyzer. Perbandingan komposisi gas CO 2 dan O 2 dalam kemasan masing-masing adalah 67 sampai 69 dan 5 sampai 6. Pengecekan ini bertujuan agar konsentrasi gas didalam kemasan masih sesuai dengan standar dalam penelitian ini. Konsentrasi gas sebesar itu diharapkan dapat memperlambat laju metabolisme mikroba, sehingga laju fermentasi berjalan lambat dan dapat mencegah perubahan kualitas dan kerusakan lainnya secara cepat. Skema pengukuran konsentrasi CO 2 dan O 2 disajikan pada Gambar 9. Gambar 9 Pengukuran komposisi gas CO 2 dan O 2 dalam kemasan PET

3.4.3.2 Teknik pengemasan vakum

Prinsip teknik pengemasan vakum adalah pengeluaran udara dari kemasan sehingga tidak ada udara dalam kemasan yang dapat menyebabkan produk yang dikemas menjadi rusak. Mekanismenya kemasan yang telah berisi tempoyak dikosongkan udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan tidak ada udara didalam kemasan, maka kerusakan akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga produk yang dikemas akan lebih tahan lama. Pada penelitian ini jenis plastik yang akan divakum adalah polyamide, dengan menggunakan pengemasan vakum bertekanan. Prinsipnya adalah memberi tekanan pada kemasan hingga kemasan tersebut menggembung. Sebelum dilakukan pengemasan, dilakukan penambahan gas nitrogen yang berguna untuk melindungi bahan agar tidak rusak ketika diberi tekanan. Mekanisme pengemasanya yaitu dengan meletakkan pengemas yang berisi bahan secara horizontal pada alas pengemas bertekanan, posisi saluran gas berada diantara plastik, kemudian alat ditutup. Secara otomatis alat tersebut akan menambahkan gas, tekanan, dan kemudian proses sealing. Caranya adalah meletakkan bagian kemasan yang akan digabungkan, kemudian menekannya dengan tangan dari mesin tersebut. Panas yang terdistribusi pada alat vakum bagian alas dan head mesin yang mengakibatkan plastik tersebut lengket dan bergabung.

3.4.3.3 Pengujian mutu akhir tempoyak dalam kemasan

Uji mutu meliputi pengukuran pH SNI 06-6989.11-2004, kadar air AOAC 2005, kadar gula SNI 0l-2892-1992, asam laktat AOAC 2000, BAL Lindayani dan Hartayanie 2013, TPC SNI 01-2332.3-2006, warna, kapang, dan alkohol SNI 3565-2009. Prosedur analisa disajikan pada Lampiran 2. Pengujian dilakukan setiap dua hari selama dua minggu, satu minggu sekali selama dua minggu, dan dilanjutkan dua minggu sekali sampai tempoyak rusak yaitu pada hari ke-1 mutu awal, hari ke-2, hari ke-4, hari ke-6 dan seterusnya. Pengujian mutu tempoyak bertujuan untuk mengetahui perbedaan penurunan mutu tempoyak selama penyimpanan.