Pasteurisasi tempoyak Persiapan Tempoyak .1 Pembuatan tempoyak

beberapa jenis gula seperti maltosa, sorbitol, arabinosa, dan lain-lain. Jumlah koloni dihitung dengan persamaan 8.

3.4.2.5 Pengujian mutu tempoyak sebelum dan setelah pasteurisasi

Variabel yang diamati adalah pH SNI 06-6989.11-2004, kadar air AOAC 2005, total gula SNI 0l-2892-1992, asam laktat AOAC 2000, BAL Lindayani dan Hartayanie 2013, TPC SNI 01-2332.3-2006, warna, dan kapang. Prosedur analisa disajikan pada Lampiran 2. Pengujian mutu digunakan untuk melihat mutu awal tempoyak.

3.4.3 Pengemasan Tempoyak

Tempoyak hasil pasteurisasi segera dilakukan pengemasan untuk menghindari terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme. Jenis kemasan yang digunakan adalah plastik polyetylene terephtalate dan polyamide. Plastik polyamide yang sudah diisi tempoyak dikemas dengan teknik vakum dan non vakum, sedangkan plastik PET dikemas dengan teknik MAP dan non MAP. Tabel 2 disajikan kode sampel dari semua perlakuan. Tabel 2 Kode sampel dari semua perlakuan Kode sampel Arti kode PPM Tempoyak pasteurisasi, jenis kemasan polyetylene terephtalate, dan teknik pengemasan Modified Atmosfir Packaging PPNM Tempoyak pasteurisasi, jenis kemasan polyetylene terephtalate, dan teknik pengemasan non Modified Atmosfir Packaging PNV Tempoyak pasteurisasi, jenis kemasan polyamide, dan teknik pengemasan vakum PNNV Tempoyak pasteurisasi, jenis kemasan polyamide, dan teknik pengemasan non vakum NPM Tempoyak non pasteurisasi, jenis kemasan polyetylene terephtalate, dan teknik pengemasan Modified Atmosfir Packaging NPNM Tempoyak non pasteurisasi, jenis kemasan polyetylene terephtalate, dan teknik pengemasan non Modified Atmosfir Packaging NNV Tempoyak non pasteurisasi, jenis kemasan polyamide, dan teknik pengemasan vakum NNNV Tempoyak non pasteurisasi, jenis kemasan polyamide, dan teknik pengemasan non vakum

3.4.3.1 Teknik pengemasan Modified Atmosfir Packaging MAP

3.4.3.1.1 Pengisian gas O

2 dan CO 2 dalam kemasan plastik PET Teknik pengemasan MAP merupakan suatu cara penyimpanan dimana konsentrasi gas O 2 lebih rendah dan CO 2 lebih tinggi bila dibandingkan dengan udara normal. Hal ini dapat dicapai melalui pengaturan kemasan, seperti