k. Umpan Balik SDM Kinerja yang baik dan buruk di seluruh bagian organisasi
mengindikasikan bagaimana baiknya suatu fungsi departemen SDM diterapkan.
2.3 Balance Scorecard
Balance Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu balanced dan scorecard. Scorecard atau kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk
melihat atau mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh
seseorang di masa depan. Melalui kartu skor, perencanaan yang hendak diwujudkan dapat dibandingkan dengan hasil kerja yang sesungguhnya.
Hasil perbandingan akan digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja personel yang bersangkutan. Sedangkan kata balanced atau berimbang
ditujukan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu aspek finansial dan non finansial, aspek
jangka pendek dan jangka panjang, aspek proses dan personal, serta aspek internal dan eksternal Mulyadi, 2007.
Sedangkan menurut Yuwono, dkk 2007 Balance Scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang
secara cepat, tepat, dan komprehensif dalam memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis. Pengukuran kinerja tersebut
memandang unit bisnis dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab akibat, perspektif keuangan menjadi tolok ukur bagi ketiga perspektif lainnya seperti pada Gambar 2.
2.3.1 Konsep Balance Scorecard
Ide mengenai BSC ini pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review
tahun 1992. Artikel tersebut berjudul ”Balance Scorecard : Measures That Performance
”. Artikel ini merupakan laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika
Serikat serta diskusi rutin 2 bulanan dengan para wakil dari berbagai
bidang perusahaan untuk mengembangkan suatu model pengukuran kinerja baru. BSC dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja
yang memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif.
Gambar 2. Gambaran menyeluruh kinerja bisnis berdasarkan Balance Scorecard. Sumber : Yuwono, dkk, 2007.
Dalam perkembangannya, BSC kemudian dikembangkan untuk menghubungkan tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan. Kaplan
dan Norton dalam bukunya menjelaskan pentingnya memilih tolok ukur berdasarkan keberhasilan strategis pada artikel keduanya
”Putting the Balance Scorecard to Work” dalam Harvard Business Review bulan September-Oktober 1993. Artikel ini menunjukkan
bagaimana perusahaan menggunakan BSC sebagai pengukuran efektif yang merupakan bagian integral dari proses manajemen.
BSC merupakan sistem manajemen yang dapat meningkatkan inovasi dan perbaikan pada area-area seperti produksi, proses bisnis,
pelanggan, dan pengembangan produk. Beberapa perusahaan seperti Apple Computer dan Advance Micro Devices menggambarkan
bagaimana scorecard dapat menggabungkan pengukuran dan manajemen di beberapa perusahaan yang berbeda Yuwono, dkk,
BALANCED SCORECARD
Perspektif Pelanggan
Fokus terhadap kebutuhan dan kepuasan pelanggan,
termasuk pangsa pasarnya
Perspektif Proses Bisnis Internal
Fokus terhadap kinerja proses internal yang dapat
mendorong bisnis
perusahaan
Perspektif Keuangan
Mengukur kinerja keuangan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kepada pemegang sahamnya
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Perhatian terhadap kinerja personel, termasuk
infrastruktur perusahaan
2007. Dari berbagai pengalaman tersebut Kaplan dan Norton menyimpulkan bahwa BSC akan paling sukses ketika digunakan
untuk mendorong suatu perubahan. Pada pertengahan tahun 1993, perusahaan konsultan yang
dipimpin oleh David P. Norton, Renaissance Solution, Inc.,
menerapkan BSC sebagai sarana untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi bagi beberapa perusahaan kliennya.
Sejak saat itu, BSC tidak hanya digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja namun berkembang lebih lanjut sebagai sistem manajemen
strategis. Keberhasilan penerapan BSC ini dilaporkan dalam sebuah artikel di Harvard Business Review bulan Januari-Februari 1996
deng an judul ”Using Balance Scorecard as a Strategic Management
System ”.
2.3.2 Komponen Perspektif Balance Scorecard