Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan learning and

Kantor cabang atau kantor cabang perwakilan tidak tentu bisa langsung beroperasi karena sebelumnya PT X harus melakukan proses rekrutmen untuk memenuhi posisi jabatan yang dibutuhkan bagi kantor baru dan juga faktor biaya pembangunan gedung. Maka sebagai ukuran hasil dari sasaran ini adalah jumlah kantor cabang yang langsung beroperasi. Sebab jika ukuran hasil berhasil maka sasaran ini dapat dikatakan tercapai.

d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan learning and

growth Hal terpenting dari suatu organisasi adalah sumberdaya manusia SDM yang dimiliki. Jika ingin membangun organisasi yang tangguh maka harus bisa membangun sumberdaya manusia yang tangguh pula. Berdasar prinsip ini, PT X selalu berupaya membangun SDM yang tangguh dan loyal terhadap perusahaan. Berikut inisiatif setiap sasaran strategis dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Peningkatan Kompetensi Karyawan

Kompetensi yang dimaksud masih mengacu pada Mangkuprawira dan Vitayala 2007 bahwa kompetensi karyawan adalah memiliki pengetahuan, kapabilitas, serta sikap inisiatif dan inovatif dalam berbagai dimensi pekerjaan. Salah satu cara meningkatkan kompetensi adalah dengan mengikutsertakan karyawan pada beberapa pelatihan terkait bidang pekerjaannya. a. Meningkatkan pelatihan sesuai kebutuhan yang diselenggarakan baik oleh internal maupun eksternal Pelatihan yang diikuti karyawan PT X umumnya berasal dari eksternal perusahaan karena pelatihan internal yang diselenggarakan biasanya bersifat pemberian motivasi dan in house training yang berisi games untuk melatih kebersamaan tim dan kecekatan bekerja. Jika tahun lalu tidak semua karyawan dapat mengikuti pelatihan eksternal dan minimnya pelatihan yang diinformasikan, maka pada tahun ini PT X menginginkan semua karyawan dapat mengikuti pelatihan walaupun hanya satu pelatihan saja. Untuk itu, HRD PT X saat ini sedang giat mencari info terkait pelatihan yang akan diselenggarakan terutama pelatihan eksternal. Diharapkan karyawan yang telah mengikuti pelatihan dapat membagi ilmunya kepada rekan kerjanya terutama yang satu divisi agar kompetensi karyawan dapat meningkat bersama.

2. Peningkatan Kepuasan Karyawan

Berkaitan dengan kepuasan kerja, Terri G. Winardi, 1986 dalam Muhaimin 2004, mengemukakan bahwa seseorang bekerja dengan penuh semangat bila kepuasannya diperoleh dari pekerjaan dengan tanggung jawab tinggi dan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan karyawan. Berikut dua inisiatif strategis dari sasaran peningkatan kepuasan karyawan dengan penjelasan masing-masing: a. Meningkatkan tunjangan Sudah sangat umum, apabila tunjangan menjadi isu peningkatan kepuasan karyawan karena memang inilah tujuan orang bekerja, yaitu untuk mendapatkan uang dan dapat memenuhi kebutuhan mereka. PT X pun berupaya untuk dapat memenuhi permintaan karyawan perusahaan akan hal ini. Namun peningkatan tunjangan tidak hanya berasal dari gaji saja melainkan dari uang lembur dan berbagai tunjangan lain perusahaan. Peningkatan tunjangan didasarkan pada seberapa besar karya dan prestasi yang telah dilakukan karyawan terhadap perusahaan. Peningkatan ini tidak harus menunggu 1 tahun, namun per 3 bulan PT X bisa meningkatkan tunjangan yang memang pantas diterima karyawan tersebut. Jika karyawan tersebut berkontribusi besar terhadap perusahaan, maka PT X akan mempertimbangkan untuk menaikkan tunjangannya. b. Melengkapi fasilitas yang dibutuhkan Fasilitas PT X sejauh ini sudah cukup komplit namun ketika fasilitas tersebut habis atau terjadi kerusakan, PT X tidak bisa langsung mengganti atau memperbaikinya karena tidak adanya persediaan. Oleh sebab itu, melengkapi fasilitas ini tidak sekedar menambah apa yang kurang melainkan sambil melengkapi di gudang sebagai persediaan. PT X berharap dengan lengkapnya dan tersedianya fasilitas, para karyawan dapat berkerja dengan tenang dan merasa nyaman akan lingkungan kerjanya.

3. Penambahan Karyawan Baru

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah fondasi bagi ketiga perspektif lain diatasnya, sedangkan penambahan karyawan baru adalah fondasi dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dikatakan fondasi karena dengan menambah karyawan baru yang tentunya lulus seleksi kualifikasi PT X, dapat menguatkan organisasi PT X. Karyawan yang memenuhi kualifikasi tentunya berkompeten dan sangat dibutuhkan oleh PT X terutama untuk memperkuat perjalanan bisnis PT X. Upaya untuk menambah karyawan baru adalah dengan melakukan rekrutmen. a. Rekrutmen baik internal maupun eksternal PT X menempuh dua cara dalam merekrut calon karyawan barunya, yaitu rekrutmen internal dan rekrutmen eksternal. Rekrutmen internal adalah proses merekrut karyawan melalui rekomendasi karyawan PT X. Karyawan yang dipilih pun karyawan yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi terhadap perusahaan sebab manajemen PT X berpendapat rekomendasi dari karyawan yang terpercaya hasilnya tidak akan mengecewakan. Sedangkan rekrutmen eksternal adalah proses merekrut karyawan dengan menerbitkan iklan baik di media massa atau di situs-situs pencari kerja. Namun proses rekrutmen eksternal terkadang memakan biaya yang tidak cukup sedikit dan waktu yang tidak cukup sebentar, oleh sebab itu PT X lebih sering menempuh proses rekrutmen internal. Karyawan yang lulus proses rekrutmen dan seleksi kualifikasi selanjutnya diberikan beberapa pelatihan internal terlebih dahulu terkait bidang pekerjannya. Proses rekrutmen PT X bisa berlangsung kapan saja, tergantung seberapa besar kebutuhan Divisi PT X akan karyawan baru.

5.6 Pengukuran Kinerja PT X dengan Pendekatan Balance Scorecard