Sasaran strategis adalah strategi yang dirumuskan pada setiap perspektif BSC untuk dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan dan
perlu ditetapkan pengukurannya agar memungkinkan sasaran tersebut tercapai. Terdapat dua ukuran yaitu ukuran hasil lag indicator dan
ukuran pendorong lead indicator. Ukuran hasil digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis sedangkan
ukuran pendorong adalah alat yang menunjukkan penyebab tercapainya ukuran hasil. Untuk menentukan strategi tersebut berhasil
atau tidak, perusahaan membutuhkan suatu penetapan target. Penetapan target merupakan suatu proses yang dilakukan pada saat
penyusunan rencana strategis. Perusahaan perlu menetapkan strategi untuk setiap ukuran strategis agar memudahkan dalam pengukuran
pencapaian tingkat keberhasilan dan mengevaluasi rencana strategis. Penetapan target ini kemudian didukung oleh beberapa inisiatif
strategis, yaitu tindakan nyata untuk mewujudkan sasaran strategis yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. Berikut adalah penjabaran
perancangan BSC di PT X dan Tabel 7 yang memuat perancangan BSC PT X.
a. Perspektif Keuangan financial
PT X sedang berada dalam tahap pertumbuhan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan
mempunyai potensi pertumbuhan terbaik. Selain itu, PT X juga senantiasa mengembangkan suatu produk asuransi baru dan produk
asuransi yang sudah ada agar dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar akan asuransi dan tercapainya kepuasan klien perusahaan.
Setiap 1 minggu sekali, PT X melakukan rapat koordinasi divisi internal untuk membahas perkembangan terbaru dan kendala yang
dihadapi berkenaan dengan pencapaian program kerja keuangan perusahaan. PT X memang sangat hati-hati dalam bergerak, seperti
dalam melakukan evaluasi setiap satu minggu sekali ini agar kendala dapat cepat teratasi dan perkembangan dapat teramati
dengan jelas. PT X memfokuskan sisi finansial perusahaan pada
dua hal yaitu peningkatan modal dan perolehan profit yang maksimal, maka ukuran strategis dari modal adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan Modal Mandiri
Peningkatan modal mandiri merupakan sasaran strategis yang ingin dicapai PT X pada perspektif keuangan perusahaan.
Maka untuk mencapai sasaran tersebut, ukuran strategis yang mereka tetapkan adalah tingkat pertumbuhan modal sebagai
ukuran hasil lag indicator dan perolehan laba bersih yang dialokasikan untuk modal sebagai ukuran pendorong lead
indicator. Pada tahun 2009 ini, PT X merencanakan memperoleh modal sebanyak 66,5 persen dari total modal tahun
lalu atau mencapai Rp. 333 milyar. Peningkatan sebanyak Rp. 133 milyar dari total pencapaian Rp. 200 milyar pada tahun
2008 lalu ini bukan hanya penetapan begitu saja, melainkan atas perhitungan matang yang direncanakan oleh manajemen PT X
yang didasarkan pada kinerja PT X yang selalu mencapai target keuangan yang ditetapkan pada awal tahun berjalan di tahun-
tahun sebelumnya. Seperti pada tahun 2008, PT X berhasil mencapai targetnya yaitu meningkatkan 50 persen dari profit
2007. Perolehan modal yang sangat besar ini tidak hanya dari
Rekan Group sebagai holding company perusahaan, melainkan dari pendapatan laba bersih untuk modal. Inisiatif strategis yang
dilakukan untuk menumbuhkan modal adalah mendukung pencapaian inisiatif strategis dari peningkatan profitabilitas dan
menjalin hubungan baik dengan Rekan Group agar tetap mendapat kepercayaan sehingga modal yang diberikan tidak
mengalami pengurangan.
Tabel 7. Perancangan Balance Scorecard di PT X
Sasaran Strategis Ukuran Strategis
Target Satuan
Target Inisiatif Strategis
Ukuran Hasil Ukuran
Pendorong A.
Keuangan
1. Peningkatan Modal Mandiri
2. Peningkatan
Profitabilitas Tingkat
pertumbuhan modal
Tingkat pendapatan
premi Perolehan
laba bersih yang
dialokasikan untuk modal
1. Penjualan polis
2. Pembayaran premi yang
dilakukan klien
66,5
67 Persen
Persen a. Menjalin hubungan
baik dengan Rekan Group
b. Memfasilitasi inisiatif strategi
peningkatan profitabilitas
a. Promosi b. Reward bagi klien
yang membayar premi tepat waktu
B. Pelanggan
1. Peningkatan Pelayanan
kepada Klien 2. Peningkatan
Loyalitas Klien Lama
3. Penambahan Klien Baru
1. Komplain yang rendah
2. Kepuasan yang tinggi
Persentase klien lama
yang bertahan
Persentase klien baru
Jumlah komplain
yang semakin
menurun
Jumlah klien lama
yang bertransaksi
tepat waktu
Jumlah klien baru
100
15 Keluhan
Persen Persen
a. Mempertahankan kualitas terbaik
dalam pelayanan b. Kesigapan dalam
proses klaim c. Mengefektifkan
waktu pelayanan selama jam kerja
a. Menjalin hubungan baik dengan klien
b. Reward bagi klien lama yang dapat
menarik klien baru
Promosi dan iklan
Lanjutan Tabel 7.
Sasaran Strategis Ukuran Strategis
Target Satuan
Target Inisiatif Strategis
Ukuran Hasil Ukuran
Pendorong C.
Proses Bisnis Internal
1. Penambahan Sumber
Pendapatan Baru
2. Penambahan Produk
Asuransi Baru
3. Pendirian Kantor Cabang
di Beberapa Kota
Produk lama by product yang
dikembangkan
Produk baru yang
dikeluarkan
Jumlah kantor cabang yang
beroperasi Inovasi
produk lama by product
Produk baru yang
diterima pasar
Jumlah kantor
cabang yang berdiri
1
2
8 Produk
Produk Kantor
Menjalin hubungan baik dengan
perusahaan asuransi
reasuransi lain
Survei pasar
Survei lokasi
D. Pembelajaran
dan Pertumbuhan
1. Peningkatan kompetensi
karyawan 2. Peningkatan
Kepuasan Karyawan
3. Penambahan
Karyawan Baru Pelatihan untuk
karyawan
Tingkat pengunduran
diri karyawan
Karyawan baru yang masuk
1. Jumlah pelatihan
yang diikuti 2. Jumlah
karyawan yang
mengikuti pelatihan
Jumlah karyawan
yang mengundur-
kan diri
Jumlah karyawan
yang masuk 1
1
30 Jumlah
pelatihan Orang
Persen Orang
Meningkatkan pelatihan sesuai
kebutuhan yang diselenggarakan
baik oleh internal maupun eksternal
a. Meningkatkan tunjangan
b. Melengkapi fasilitas yang
dibutuhkan
Rekrutmen baik internal maupun
eksternal
2. Peningkatan Profitabilitas
Karakteristik lain dari perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan growth adalah mengarahkan sasarannya pada
pertumbuhan pendapatan. Seperti itu pula yang dilakukan oleh PT X yang mengarahkan sasaran finansial berikutnya pada
peningkatan profitabilitas. Untuk mendukung tercapainya profit yang maksimal, maka ukuran hasilnya terletak pada tingkat
pendapatan premi supaya mendorong penjualan polis dan pembayaran premi oleh klien yang tepat waktu tercapai sebagai
ukuran pendorong PT X. PT X menetapkan target 67 persen atau Rp. 167 milyar
sebagai target maksimal yang harus tercapai di tahun 2009 ini. Sedangkan pada tahun lalu, pencapaian PT X terhadap
profitabilitas perusahaan mencapai angka Rp. 100 milyar atau memenuhi target 50 persen Rp. 50 milyar pencapaian profit
yang ditetapkan pada awal tahun berjalan. Agar 67 persen tersebut terwujud, PT X berinisiatif melakukan berbagai
promosi agar para klien perusahaan baik yang baru maupun yang lama dapat membeli polis asuransi PT X dan membayar
premi yang ditetapkan tepat waktu.
b. Perspektif Pelanggan customer