Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

diri, dan penempatan posisi kerja yang sesuai Mangkuprawira dan Vitayala, 2007.

2.4 Penelitian Terdahulu

Ismarson 2002 melakukan penelitian yang mendeskripsikan mengenai proses pembangunan Balance Scorecard sebagi instrumen pelaksanaan manajemen strategi perusahaan pada divisi Es Krim Wall’s PT Unilever, Tbk. Penelitian ini juga menganalisis keselarasan antara metode pengukuran kinerja Balance Scorecard dengan strategi perusahaan. Analisis keselarasan secara kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan konsep hubungan sebab akibat. Setelah menganalisis mengenai keselarasan antara Balance Scorecard dengan strategi perusahaan, peneliti juga mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan Balance Scorecard, kendala dan pendorong penerapan Balance Scorecard, serta hasil penerapannya pada sistem manajemen strategik di Divisi Es Krim Wall’s PT Unilever, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis kualitatif, dan analisis kuantitatif. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2005 berusaha mengidentifikasi dan mengevaluasi pengukuran kinerja yang telah ditetapkan oleh PT Badranaya, Bandung dimana ini merupakan perusahaan daging olahan. Kemudian peneliti mencoba menganalisis dan merumuskan pengukuran kinerja berbasis Balance Scorecard bagi PT Badranaya. Selain itu, penelitian ini membandingkan antara indikator pengukuran kinerja perusahaan yang telah ditetapkan dengan metode pengukuran kinerja berbasis Balance Scorecard. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan Balance Scorecard. Irawan 2006 melakukan penelitian mengenai persiapan Balance Scorecard sebagai instrumen pengukuran kinerja pada PP Kecap Maja Menjangan, Majalengka. Penelitian ini mengidentifikasi indikator-indikator keuangan yang selama ini digunakan oleh PP Kecap Maja Menjangan dalam pengukuran kinerjanya. Penelitian ini juga merumuskan rancangan sistem pengukuran kinerja berbasis Balance Scorecard yang disesuaikan antara gambaran peta strategi Balance Scorecard dengan visi, misi, dan strategi PP Kecap Maja Menjangan. Dengan metode Balance Scorecard yang digunakan sebagai alat analisis, penelitian ini mengukur kinerja yang telah dicapai PP Kecap Maja Menjangan pada tahun 2005. Sari 2006, melalui penelitiannya mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal perusahaan untuk melihat posisi perusahaan dan melakukan pengukuran kinerja pada Restoran Papa Ron’s Pizza, Bogor. Dengan menggunakan analisis SWOT dan matriks IFE, EFE, dan IE, peneliti merumuskan strategi dan sebuah sistem pengukuran kinerja alternatif bagi perusahaan yang tentunya sesuai dengan konsep Balance Scorecard. Melalui pendekatan metode Balance Scorecard, peneliti kemudian mengukur kinerja yang telah dicapai perusahaan pada tahun 2005 dan menganalisis hasilnya. Persamaan penelitian ini dengan empat penelitian sebelumnya adalah menggunakan analisis kualitatif sebagai metode pengolahan data. Sedangkan yang membedakan adalah penelitian ini lebih menitikberatkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan melalui variabel kapabilitas, kepuasan, dan motivasi karyawan. Dari keempat penelitian di atas, penelitian Ismarson 2002 di Divisi Es Krim Wall’s PT Unilever, Tbk saja yang telah menerapkan Balance Scorecard sebagai metode pengukuran kinerja dan instrumen pelaksanaan manajemen strategis walaupun pada skala divisional saja. Pada awal penerapannya, ditemukan berbagai kendala antara lain keraguan dari para sebagian manajer divisi, baik itu karena terbatasnya pengetahuan mereka mengenai Balance Scorecard ataupun kekhawatiran kegagalan penerapan metode pengukuran kinerja berbasis Balance Scorecard. Namun banyak hal juga yang menjadi pendorong sehingga sampai saat ini Divisi Es Krim Wall’s PT Unilever, Tbk sukses meraih pangsa pasar dan mempertahankannya. Sedangkan pada perusahaan lainnya yang belum menerapkan Balance Scorecard sebagai metode pengukuran kinerja, peneliti mencoba merumuskan Balance Scorecard sebagai alternatif pengukuran kinerja yang tentunya disesuaikan dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual

Penerapan metode pengukuran kinerja mempermudah perusahaan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian kinerja yang telah dicapai perusahaan selama ini. Metode Balance Scorecard sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang melakukan pengukuran kinerja dengan mempertimbangkan aspek finansial dan non finansial perusahaan sehingga pengukuran dapat dilakukan secara komprehensif. Proses pengukuran kinerja dengan metode Balance Scorecard dimulai dengan menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif Balance Scorecard. Penerjemahan ini berupa pernyataan kualitatif mengenai kondisi yang ingin diwujudkan oleh perusahaan di masa depan. Kemudian penerjemahan kualitatif tersebut ditetapkan menjadi sasaran strategis perusahaan. Setelah menetapkan sasaran strategis perusahaan, selanjutnya adalah menentukan ukuran strategis yang memungkinkan sasaran tersebut terukur sehingga dapat diwujudkan. Ukuran strategis tersebut berupa ukuran hasil lag indicator dan ukuran pemicu lead indicator. Target perusahaan ditetapkan untuk menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam pencapaian sasaran strategis. Setelah menetapkan target, perusahaan menentukan inisiatif strategis guna mewujudkan sasaran strategis mereka. Kemudian dilakukan pengukuran kinerja berdasarkan metode Balance Scorecard dan dianalisis hasilnya, sehingga dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan mengenai aspek mana yang tidak sesuai dengan target pencapaian perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan kerangka pemikiran pada Gambar 7.