mendirikan delapan kantor sebagaimana yang ditetapkan, maka pada tahun ini pun PT X masih berusaha untuk mendirikan delapan kantor
cabang lagi guna menunjang dan memperluas jangkauan proses bisnis perusahaan. Karena tercapainya antara target dan realisasi, yaitu
pendirian delapan kantor maka pencapaian target pun mencapai angka 100 persen dengan skor 300, yang merupaka hasil perkalian
pencapaian target 100 persen dengan bobot pendirian kantor cabang baru 3 persen. Sehingga total skor yang didapat adalah 500. Proses
bisnis ini merupakan realisasi pencapaian yang terkecil dibandingkan empat perspektif lainnya. Seharusnya perspektif ini bisa mencapai
1000 atau setara 10 persen bobot dari perspektif bisnis internal.
5.6.4 Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan learning
and growth
Perspektif yang menjadi fondasi bagi ketiga perspektif lainnya ini mempunyai tiga sasaran yang ingin dicapai. Peningkatan
kompetensi karyawan, peningkatan kepuasan karyawan, dan penambahan karyawan baru. Untuk mencapai ketiga sasaran tersebut,
PT X menetapkan satu ukuran strategis untuk masing-masing sasaran. Peningkatan kompetensi karyawan dimaksudkan agar karyawan
mempunyai suatu kemampuan baik di bidang pekerjaannya maupun di luar bidang pekerjaan agar ketika rotasi karyawan terjadi para
karyawan tidak merasa bingung atau bahkan tidak bisa mengatasi kesulitan beradaptasi dengan tugas baru karyawan. Kompetensi
karyawan PT X diasah melalui penyelenggaraan pelatihan atau karyawan tersebut diikutsertakan dalam pelatihan baik yang bersifat
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Selama tahun 2008 PT X menetapkan agar para karyawan dapat
mengikuti pelatihan paling tidak satu pelatihan. Memang ada beberapa karyawan yang mengikuti pelatihan namun karena bersifat peraturan
yang tidak wajib maka tidak semua karyawan dapat ikut serta. Maka pencapaian target peningkatan kompetensi karyawan dapat tercapai
100 persen dengan skor 200 karena dikalikan dengan bobot ukuran strategisnya sebesar 2 persen. Bobot pada ukuran strategis ini memang
yang terkecil dibanding dua bobot ukuran selanjutnya karena PT X lebih menitikberatkan pada pencapaian kepuasan karyawan dan
penambahan karyawan baru yang masing-masing berbobot 4 persen. Pada 2009, PT X mewajibkan para karyawannya untuk mengikuti
pelatihan paling tidak satu pelatihan untuk 1 orang karyawan guna mempersiapkan diri menghadapi tantangan.
Kompetensi yang dimiliki karyawan PT X tergambar pada Tabel 10 mengenai kapabilitas karyawan. Kapabilitas karyawan ini
merupakan salah satu variabel yang ditanyakan pada kuesioner penelitian. Dari tabel dapat diketahui bahwa karyawan PT X masih
jarang yang diikutkan dalam pelatihan. Hal ini cenderung disebabkan dua faktor, karyawan itu sendiri yang enggan mengikuti pelatihan atau
perusahaan yang memilih karyawan tertentu untuk diikutkan dalam pelatihan sehingga karyawan tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengikuti pelatihan yang diinginkan. Namun karyawan PT X umumnya memiliki keterampilan lain di luar bidang pekerjaan seperti
bernegosiasi dengan klien dan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai bidang pekerjaan mereka seperti karyawan bagian
Marketing, karyawan mengerti bagaimana harus memasarkan produk sesuai segmentasi konsumen dan melakukan survei kepuasan yang
kemudian hasil survei didiskusikan dengan bagian R D Research Development.
Selain itu, kapabilitas lain yang sudah dimiliki karyawan PT X adalah kemampuan menyampaikan informasi terbaru seputar
perusahaan kepada para klien perusahaan. Hal ini menandakan bahwa perusahaan sudah memiliki kualifikasi yang tinggi pada tahap
perekrutan karyawan, sebab mayoritas karyawan yang berada di PT X sudah mempunyai kemampuan yang dibutuhkan, terutama untuk
bidang pekerjaan yang dipilih.
Tabel 10. Tingkat kapabilitas karyawan PT X
No .
Pertanyaan Kapabilitas Rataan
Skor Keterangan
Interpretas i
Pelaksanaa n
1 Mengikuti pelatihan untuk
meningkatkan keahlian kerja 3,25
Kurang setuju
Kurang baik
2 Memiliki keterampilan lain di luar
keahlian kerja 3,72
Setuju Baik
3 Memiliki pengetahuan yang memadai
3,84 Setuju
Baik 4
Mampu menyampaikan informasi dengan cepat kepada klien
4,06 Setuju
Baik
Total 3,72
Setuju Baik
Peningkatan kepuasan karyawan adalah sasaran selanjutnya yang ingin dicapai perusahaan. Sejauh ini, berdasarkan kuesioner yang
disebarkan kepada 67 responden yang kesemuanya adalah karyawan PT X sudah menunjukkan kepuasan. Namun tetap saja ada beberapa
karyawan yang tidak puas sehingga mereka lebih memilih mengundurkan diri sebesar 15 persen pada tahun 2008. Padahal di
awal perencanaan, PT menargetkan hanya sebesar 10 persen karyawan saja yang mengundurkan diri. Sehingga target pencapaian hanya 85
persen dan menyumbang skor sebesar 340 bagi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Skor yang besar tersebut pun karena
adanya bobot yang tinggi dari perusahaan untuk kepuasan karyawan. Variabel mengenai kepuasan pelanggan tergambar dalam 13
pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Pertanyaan tersebut antara lain kepuasan kerja, kepuasan dengan bonus dan insentif, dan
kesesuian antara pekerjaan dengan kemampuan. Berdasarkan hasil pengolahan, ketiga pertanyaan tersebut menunjukkan ketidakpuasan
karyawan terutama sistem pemberian gaji dan tunjangan yang diterima dan mengenai penempatan karyawan. Perusahaan memang masih
kurang tepat dalam menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Mungkin maksud perusahaan agar
karyawan bisa bekerja pada bidang pekerjaan di luar kemampuan namun yang terjadi adalah ketidakpuasan karyawan. Oleh sebab itu
hendaknya perusahaan
lebih memprioritaskan
menempatkan karyawan sesuai bidang pekerjaan yang dikuasai.
Kesepuluh pertanyaan lain adalah kesempatan menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan kemampuan karyawan sebaik-
baiknya, kebebasan
waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan,
perusahaan memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, kepuasan terhadap kebersihan lingkungan kerja, kepuasan
terhadap fasilitas, tersedianya peralatan kantor untuk bekerja, hubungan yang erat dengan atasan, hubungan yang erat dengan rekan
kerja, atasan memperhatikan ide, kepastian jam kerja. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa karyawan telah puas dengan berbagai
sarana dan fasilitas yang mereka terima sebagai karyawan PT X. Tabel 11. Tingkat kepuasan kerja karyawan PT X
No Pertanyaan Kepuasan
Rataan Skor
Keterangan Interpretasi
Pelaksanaan
1 Kepuasan kerja
3,10 Kurang setuju
Kurang puas 2
Kepuasan dengan bonus dan insentif 2,66
Kurang setuju Kurang puas
3 Kesesuian antara pekerjaan dengan
kemampuan 3,12
Kurang setuju Kurang puas
4 Kesempatan menyelesaikan pekerjaan
dengan menggunakan kemampuan karyawan sebaik-baiknya
3,72 Setuju
Puas 5
Kebebasan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan
3,78 Setuju
Puas 6
Perusahaan memperhatikan aspek K3 3,76
Setuju Puas
7 Kepuasan terhadap kebersihan
lingkungan kerja 3,48
Kurang setuju Kurang puas
8 Kepuasan terhadap fasilitas
3,66 Setuju
Puas 9
Tersedianya peralatan kantor untuk bekerja
3,67 Setuju
Puas 10
Hubungan yang erat dengan atasan 3,72
Setuju Puas
11 Hubungan yang erat dengan rekan kerja
3,84 Setuju
Puas 12
Atasan memperhatikan ide 3,66
Setuju Puas
13 Kepastian jam kerja
3,84 Setuju
Puas
Total 3,54
Setuju Puas
Kepuasan kerja karyawan juga berkaitan erat dengan motivasi yang dimiliki tiap karyawan. Maka variabel selanjutnya yang ditanyakan adalah
mengenai motivasi karyawan yang berisi delapan pertanyaan yang terbagi dua, yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik yang masing-masing empat
pertanyaan. Hasil pengolahan menunjukkan ketidaksetujuan atas persepsi karyawan terhadap variabel motivasi ekstrinsik. Sedangkan motivasi intrinsik
secara keseluruhan menunjukkan kesetujuan terhadap variabel motivasi intrinsik.
Karyawan PT X memiliki motivasi yang cukup tinggi didalam dirinya. Motivasi intrinsik yang tinggi ini disebabkan karena karyawan yang sudah
memiliki kemampuan terhadap bidang pekerjaan sehingga motivasi karyawan pun tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT X
mempunyai tingkat motivasi yang tinggi terutama yang berasal dari dalam diri. Berikut Tabel 12 yang menyajikan tingkat motivasi kerja karyawan PT X.
Tabel 12. Tingkat motivasi kerja karyawan PT X
No Pertanyaan Motivasi
Rataan Skor
Keterangan Interpretasi
Pelaksanaan Motivasi Ekstrinsik
1 Kepuasan dengan gaji yang
diterima 2,64
Kurang setuju
Kurang baik 2
Atasan yang selalu memberikan bimbingan kerja
3,37 Kurang
setuju Kurang baik
3 Pemberian motivasi oleh atasan
3,30 Kurang
setuju Kurang baik
4 Pemberian motivasi oleh rekan
kerja 3,48
Kurang setuju
Kurang baik
Motivasi Intrinsik
5 Loyalitas tinggi terhadap
perusahaan 4,16
Setuju Baik
6 Tanggung jawab tinggi terhadap
pekerjaan 4,15
Setuju Baik
7 Komitmen tinggi kepada atasan
4,12 Setuju
Baik 8
Termotivasi jika mendapat pengakuan prestasi
3,90 Setuju
Baik
Total
3,64 Setuju
Baik Penambahan karyawan baru merupakan sasaran terakhir dari
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Pada 2008 PT X menyediakan 30
jabatan kosong yang siap diisi oleh karyawan baru namun hanya terisi oleh 27 orang saja di jabatan yang berbeda-beda. Maka persentase pencapaian target
hanya 90 persen saja. Hal ini mungkin terjadi karena orang-orang yang melamar ke PT X kurang memenuhi persyaratan yang diajukan oleh PT X dan
perusahaan tidak ingin menerima resiko memperkerjakan karyawan yang kurang memenuhi kualifikasi karena dikhawatirkan menghambat pertumbuhan
organisasi. Jika dikalikan dengan bobot 4 persen yang telah ditetapkan untuk sasaran ini maka didapat skor 360. Total skor perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan adalah 900 atau mencapai 90 persen dari target. Berikut Tabel 20 yang berisi pengukuran kinerja karyawan dengan BSC.
5.7 Persepsi Karyawan Berdasarkan Karakteristik Terhadap Variabel Kapabilitas, Kepuasan, dan Motivasi
Karakteristik karyawan PT X digambarkan pada faktor jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat jabatan, divisi kerja, lama bekerja, serta
gaji dan tunjangan yang diperoleh setiap bulan. Berdasarkan karakteristik ini dapat dilihat pengaruhnya terhadap variabel kapabilitas, kepuasan, dan
motivasi.
5.7.1 Persepsi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Terhadap Variabel Kapabilitas, Kepuasan, dan Motivasi
Berdasarkan Tabel 13, dapat dilihat bahwa baik pria maupun wanita mempunyai persepsi yang sama terhadap variabel kapabilitas.
Hal ini menandakan bahwa kemampuan dan kecakapan yang dimiliki karyawan PT X sudah maksimal terutama mengenai bidang pekerjaan
yang dipilih. Sedangkan untuk kepuasan, skor yang diperoleh wanita lebih tinggi daripada pria. Karyawan pria PT X memandang kepuasan
hanya berdasarkan sistem gaji dan tunjangan yang diterapkan perusahaan. Sedangkan bagi karyawan wanita, kepuasan bukan hanya
sekedar gaji dan tunjangan melainkan faktor lingkungan kerja, kelengkapan fasilitas, dan adanya pengakuan prestasi dari perusahaan,
sehingga skor yang diperoleh pun lebih tinggi. Semakin tinggi kepuasan maka semakin tinggi pula motivasi kerja karyawan
Sumarsono, 2003. Oleh sebab itu, persepsi karyawan wanita untuk
variabel kepuasan lebih tinggi daripada karyawan pria. Sehingga kinerja yang dihasilkan karyawan wanita lebih baik daripada
karyawan pria. Tabel 13. Persepsi karyawan berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
Skor Kapabilitas
Interpretasi Pelaksanaan
Skor Kepuasan
Interpretasi Pelaksanaan
Skor Motivasi
Interpretasi Pelaksanaan
Pria 3,72
Baik 3,42
Kurang baik 3,47
Kurang baik Wanita
3,72 Baik
3,63 Baik
3,78 Baik
Rataan Skor
3,72 Baik
3,53 Baik
3,63 Baik
5.7.2 Persepsi Karyawan Berdasarkan Usia Terhadap Variabel Kapabilitas, Kepuasan, dan Motivasi