31 yang ingin dicapai. Pada tahap akhir unsur–unsur di atas dipadukan untuk
mendapatkan sebuah peta umum strategik yang akan diimplementasikan untuk jangka waktu yang telah dirumuskan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Konsumsi gandum di Indonesia semakin meningkat karena permintaan terhadap tepung terigu sebagai bahan olahan gandum yang merupakan bahan baku
utama bagi berbagai macam produk olahan pangan semakin meningkat. Produk olahan pangan berbahan baku tepung terigu mi, roti, dan kue dikonsumsi hampir
di setiap rumah tangga, yang meliputi segala lapisan masyarakat, mulai dari kalangan bawah sampai atas. Bahkan dalam kondisi bencana, bahan olahan
gandum terutama mi instan menjadi produk utama untuk dikirim ke daerah bencana. Kebutuhan gandum nasional hingga saat ini sepenuhnya masih dipenuhi
oleh impor. Peningkatan volume impor gandum yang terus meningkat dapat mengurangi devisa negara. Pada tahun 2004 pemerintah di Indonesia telah
mencanangkan program Gandum Berkibar untuk mengembangkan agribisnis gandum di Indonesia. Hal ini merupakan suatu upaya pemerintah untuk
mengembangkan agribisnis gandum di Indonesia. Penjelasan di atas menggambarkan suatu kondisi yang berhubungan
dengan agribisnis gandum di Indonesia saat ini. Gambaran diatas menjadi dasar penelitian ini yaitu menganalisis kondisi pengembangan agribisnis saat ini dan
merumuskan strategi untuk pengembangan agribisnis gandum lokal di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dayasaing agribisnis gandum lokal
di Indonesia menggunakan komponen Berlian Porter, kemudian dilakukan identifikasi SWOT terhadap komponen-komponen tersebut selanjutnya dari hasil
identifikasi tersebut dirumuskan suatu strategi pengembangan agribisnis gandum di Indonesia dengan menggunakan analisis SWOT. Setelah diperoleh strategi
maka strategi tersebut akan disusun ke dalam Rancangan Arsitektur Strategik. Semua hal yang telah dijelaskan sebelumnya terangkum dalam kerangka
pemikiran operasional yang terdapat pada Gambar 3.
32
Gambar 3.
Kerangka Pemikiran Operasional •
Gandum sebagai bahan pangan alternatif dan bahan baku bagi
berbagai macam olahan pangan mie, roti, kue yang
dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat
• Konsumsi gandum semakin
meningkat •
Adanya industri tepung terigu yang cukup berkembang di
Indonesia •
Tersedianya lahan untuk pengembangan di beberapa
provinsi di Indonesia •
Adanya Program Gandum Berkibar oleh pemerintah
• Tingginya volume
impor gandum •
Pertanian gandum belum membudaya
dikalangan masyarakat Indonesia
• Produksi gandum lokal
masih sangat sedikit jumlahnya
Analisis dayasaing agribisnis gandum di Indonesia
Teori Berlian Porter
Rancangan Arsitektur Strategik pengembangan agribisnis gandum lokal
di Indonesia Identifikasi SWOT agribisnis gandum di
Indonesia
Perumusan strategi pengembangan agribisnis gandum lokal di Indonesia
Analisis SWOT
33
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini membahas tentang kondisi sistem agribisnis gandum lokal di Indonesia, dayasaing agribisnis gandum lokal sebagai komoditi yang baru
dikembangkan di Indonesia dan strategi yang dapat dihasilkan untuk meningkatkan dayasaing gandum lokal nasional. Lingkup penelitian ini meliputi
pengolahan data gandum secara nasional makro. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Januari hingga Mei 2009.
4.2. Data dan Instrumentasi