Budidaya Gandum Manfaat Penelitian

15 Di Indonesia lokasi yang memiliki kondisi iklim yang sesuai untuk pertumbuhan gandum dan telah digunakan sebagai lokasi pengembangan hingga tahun 2008 yaitu Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tiimur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan timur, dan Sulawesi selatan Ditjen Tanaman Pangan 2008

2.1.5. Budidaya Gandum

Pada dasarnya budidaya tanaman gandum memiliki syarat tumbuh dan teknik budidaya Direktorat Budidaya Serealia 2008 sebagai berikut : 1 Iklim Tanaman gandum dapat beradaptasi secara luas dimuka bumi, mulai dekat khatulistiwa sampai 60°LU dan 40°LS. Daerah-daerah penyebarannya adalah 30- 60°LU dan 25-40°LS. Di Indonesia gandum ditanam di daerah pegunungan diatas 800 meter diatas permukaan laut dpl. Suhu minimum untuk pertumbuhan adalah 2-4°C, suhu optimum sekitar 20-25°C sedangkan suhu maksimum 37°C. Tanaman gandum banyak ditanam pada daerah-daerah dengan kisar curah hujan 350–1.250 milimeter. Curah hujan efektif untuk pertanaman gandum adalah 825 milimeter per tahun memberikan produksi yang tinggi, dengan pelaksanaan pergiliran tanaman dan pembuatan saluran irigasi. Tanaman gandum dapat beradaptasi dengan baik pada kelembaban udara yang relatif rendah. Di daerah-daerah pegunungan yang ada di Indonesia kelembaban udara rata-rata adalah 90 persen dalam musim hujan dan 80 persen dalam musim kemarau. Waktu yang paling baik dalam menanam gandum di Indonesia adalah menjelang musim kemarau sehingga fase pematangan jatuh pada musim kemarau, karena pada bulan pertama dan kedua diperlukan air yang merata dan cukup jumlahnya dalam pembentukan tunas dan primordial. Sedangkan pada bulan ketiga mulai fase pematangan tidak memerlukan banyak air. Untuk daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur penanaman gandum dimulai bulan Maret sampai dengan bulan Juni dengan curah hujan 643-841 milimeter dan hari hujan 2,8-3,6 hari per bulan, sedang suhu berkisar antara 15,1-20,6°C. Intensitas matahari sangat mempengaruhi semua komponen hasil yaitu jumlah malai per satuan luas, jumlah butir isi per malai dan bobot rata-rata gabah. 16 Intensitas matahari sangat berpengaruh terhadap pembentukan karbohidrat melalui fotosintesis. Intensitas penyinaran kurang dari 60 persen menyebabkan turunnya hasil. 2 Tanah Adaptasi tanaman gandum terhadap jenis-jenis tanah juga sangat luas, akan tetapi jenis tanah yang baik adalah tanah yang dapat menahan air dalam jumlah yang cukup selama pertumbuhan tanaman. Umumnya jenis tanah untuk pertanaman gandum di Indonesia adalah Andosol, Regosol kelabu, Latosol dan Aluvial, pH tanah yang baik untuk pertumbuhan gandum adalah berkisar 6,8-7,5. Syarat tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman gandum adalah : 1 hara yang diperlukan cukup tersedia 2 tidak ada zat toksik 3 kelembapan mendekati kapasitas lapang 4 suhu tanah rata-rata berkisar 12-28°C 5 aerasi tanah baik 6 tidak ada lapisan padat yang menghambat penetrasi akar gandum untuk menyusuri tanah 7 pH tanah berkisar 6,8-7,5. 3 Benih Benih yang digunakan hendaknya benih bermutu, hal ini sangat penting disamping untuk menghasilkan produksi tinggi juga untuk ketahanan terhadap hama dan penyakit menyerang. Dalam memilih benih sebaiknya benih yang digunakan berasal dari malai yang matang pada batang utama, mempunyai bentuk dan warna yang seragam dan mempunyai bobot yang tinggi dan seragam serta bebas dari hama dan penyakit. Varietas yang ada dan pernah dikembangkan di Indonesia baru beberapa varietas saja diantaranya Nias, Timor, Selayar dan Dewata namun dari ke empat tersebut yang banyak ditanam oleh petani adalah varietas Selayar, Dewata dan Nias. Kebutuhan benih untuk setiap hektarnya tergantung dari daya tumbuh benih. Bila benih dengan daya tumbuh 95 persen cukup 2 butirlubang dengan jarak tanam 20 x 10 cm diperlukan 30 kg benihha. Sedangkan benih berdaya tumbuh kurang dari 95 persen, jumlah benihlubang leniih dari 2 butir sehingga jumlah benih yang dibutuhkan 35 kg benihha Direktorat Budidaya Serealia, 2006. 4 Pengolahan Tanah Karena penanaman gandum dilakukan pada musim kemarau setelah musim hujan maka tanah diberakan untuk menjaga aerasi tanah. Pengolahan 17 dilakukan dua kali yaitu: 1 Pengolahan pertama pencangkulanpembajakan dengan tujuan menggemburkan tanah dan membasmi gulma; 2 Pengolahan tanah kedua yaitu satu minggu setelah pengolahan pertama, sekaligus pemberian pupuk organik bila diperlukan kemudian tanah dibiarkan selama 7-10 hari. 5 Penanaman Sebelum penanaman terlebih dahulu dibuat lubang pertanaman dengan cara ditugal, kemudian benih dimasukan 2-3 butirlubang dan ditutup dengan tanah halus. Jarak tanam tergantung dari tingkat kesuburan tanah. Jarak tanam yang sering digunakan adalah 20 x 10 cm, 25 x 10 cm, dan 30 x 10 cm. 6 Pemupukan Waktu pemupukan dapat dilakukan sebelum tanam atau pada saat tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk pertama yang harus diberikan adalah TSP dan KCl serta sebagian pupuk N. Dosis pemupukan dapat ditentukan oleh jumlah hara yang tersedia di dalam tanah. Jumlah pupuk organik yang biasa digunakan sebanyak 20 tonha. Sedangkan pupuk organik sebanyak 120 kg Nha, P 45-90 kgha dan 30-60 kg Kha. Pemberian pupuk Urea dapat diberikan 2-3 kali. 7 Penyiangan Penyiangan dilakukan 2-3 kali tergantung banyaknya populasi gulma. Penyiangan pertama, kedua dan ketiga dilakukan pada saat tanaman berumur 1 bulan, 3 minggu setelah penyiangan pertama dan selanjutnya tergantung pada jumlah populasi gulma. 8 Pengendalian Hama dan Penyakit Di Indonesia hama yang menyerang tanaman gandum dan cukup berbahaya adalah Aphhids, Walang sangit, Ulat grayak, Penggerek batang, Sundep dan Nematoda. a Aphids Berbadan lunak dan transparan menyerang dengan cara menghisap dan menyebabkan daun berwarna kekuningan dan mati premature. b Walang sangit Menyerang jaringan batang dan biji yang sedang tumbuh dengan cara merusak. Bila walang sangit memakan titik tumbuh tanaman pada biji maka tanaman akan steril. 18 c Ulat grayak dan penggerek batang Menyebabkan kerusakan berat pada areal yang cukup luas. Gejala serangan berupa rusaknya pinggir daun sampai ke bagian tengah daun ataun ujung tanaman, larva ulat grayak dan penggerek batang dapat merusak bagian leher tanaman bahkan beberapa speies memakan bagian akan atau bagian dalam akar. d Sundep Sundep dapat mematikan tanaman, gejala yang ditunjukan pucuk tanaman berwarna putih, bila pangkal tanaman dibelah akan didapati ular. e Nematoda Dapat mengurangi vigor tanaman dan menyebabkan luka, busuk dan pembengkakan akar. Sedangkan penyakit tanaman gandum yang sering ditemui adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit utama pada tanaman gandum yaitu penyakit karat, bercak daun, busuk akar, dan penyakit busuk pangkal batang. 9 Panen Gandum siap dipanen setelah 80 persen dari rumpun telah bermalai, jerami batang dan daun mengering dan menguning. Jika 20 persen dari bagian malai telah matang penuh, butir gandum cukup keras bila dipijit ditangan. Jika gandum yang terlalu matang cenderung rebah dan rontok disamping itu akan menurunkan bobot butir gandum. Untuk menentukan gandum cukup untuk dipanen yaitu dengan cara menggosok butir–butir gandum dengan tangan dan terlepas dari malainya. Batang gandum dipotong 30 cm dari ujung malai kemudian diikat. Malai yang baru dipanen dikeringkan, dijemur dipanaskan matahari 1-2 hari agar malai mudah dirontokan. Gandum dirontokan dengan irik, diinjak-injak atau dipukul pada kisi-kisi kawat. Setelah perontokan biji gandum dikeringkan sampai kadar air 14 persen.

2.2. Desa Industri