Subsistem Penunjang Kondisi Agribisnis Gandum Lokal di Indonesia

54

5.2.4. Subsistem Penunjang

Keempat subsistem agribisnis gandum lokal yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pelaksanaanya didukung oleh subsistem penunjang agribisnis gandum lokal sebagai jasa dalam menunjang kegiatan subsistem agribisnis agribisnis gandum lokal. Saat ini yang termasuk dalam lembaga penunjang agribisnis gandum lokal antara lain: 1 Pemerintah Sebagai lembaga penunjang pemerintah mulai dari pusat dan daerah berperan dalam menunjang kegiatan pengembangan agribisnis gandum lokal di Indonesia. Adapun bentuk nyata dukungan dari pemerintah terhadap agribisnis gandum diantaranya: a Pelatihan gandum dilaksanakan pada tanggal 27 Mei-1 Juni 2007 oleh Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Ciawi Bogor. Peserta pelatihan berasal dari peserta pusat dan sebelas provinsi pelaksana pengembangan gandum yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur. Selain itu, kegiatan tersebut juga dilakukan kegiatan kunjungan lapangPKL ke lokasi PT. Indofood Bandung cabang Jawa Barat dan ke lokasi kebun percobaan gandum tempat penelitian mahasiswa UNPAD di desa Ciawi Tali Kec. Cimahi Utara Kabupaten Bandung. b Buku Sosialisasi Tanaman Gandum dilaksanakan setiap tahun Sosialisasi pengembangan tanaman gandum dilaksanakan mulai dari tingkat Provinsi sampai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Bahan sosialisasi disusun dalam bentuk buku. Bahan sosialisasi gandum digunakan sebagai bahan bagi petugas pusat maupun daerah dalam mensosialisasikan tanaman gandum kepada petugas dan petani. c Tahun 2007 : Koordinasi instansi terkait dalam rangka sosialisasi pengembangan gandum dilaksanakan di Hotel Maharaja Jakarta yang dihadiri wakil dari Instansi Lingkup Departemen Pertanian Biro Perencanaan, Pusat Pembiayaan, Pusat Konsumsi Pangan, Pusat Ketersediaan dan Kerawanan 55 Pangan Badan Ketahanan Pangan, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Badan Litbang Pertanian, Direktorat Perbenihan, Direktorat Sarana Produksi dan stake holder. d Sosialisasi tanaman gandum Sosialisasi pengembangan tanaman gandum pada tahun 2007 dilaksanakan di lima provinsi yaitu Provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Pelaksanaan sosialisasi tanaman gandum dilakukan bagi petugas ditingkat provinsi, kabupaten, petani pelaksana pengembangan gandum, dan petani disekitar lokasi pengembangan gandum. 2 Kelompok tani yang ada disetiap daerah pengembangan gandum lokal Peran kelompok tani di lokasi pengembangan gandum lokal yaitu menjadi wadah bagi kegiatan-kegiatan petani. Kelompok tani juga berperan dalam penyalur input benih dan pupuk bagi petani serta menjadi lembaga penyalur hasil panen petani. Di beberapa lokasi pengembangan terdapat alat penepung gandum yang digunakan secara bersama-sama oleh petani untuk mengolah gandum menjadi tepung. 3 Perguruan Tinggi Dalam menunjang agribisnis gandum lokal di Indonesia, perguruan tinggi berperan sebagai penghasil informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian-penelitian yang dilakukan baik yang berkaitan dengan budidaya maupun sosial ekonomi. Penelitian tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk proyek ataupun tugas akhir mahasiswa. Karena agribisnis gandum baru dikembangkan di Indonesia maka peran perguruan tinggi sangat diperlukan. Saat ini Fakultas Pertanian di UKSW memiliki Pusat Studi Gandum yang kegiatannya meliputi penelitian teknologi budidaya, pengembangan galur-galur calon varietas baru, pengembangan teknologi processing benih, dan pengolahan pangan berbasis gandum lokal. Hasil penelitian oleh perguruan tinggi merupakan sumber informasi bagi masyarakat umum secara luas yang dapat mendukung pengembangan agribisnis gandum lokal di Indonesia. 4 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan Litbang Pertanian. Badan Litbang berperan dalam hal menyediakan inovasi teknologi melalui pengkajian-pengkajian dalam rangka pengembangan gandum, melakukan 56 uji multilokasi di beberapa daerah dari sumber–sumber genetik yang sudah ada sehingga dihasilkan beberapa varietas gandum, melakukan penelitian untuk menciptakan beberapa varietas gandum, melakukan identifikasi lokasi yang sesuai untuk pengembangan gandum dan melakukan analisa seberapa jauh dampak dari pengembangan gandum dapat meningkatkan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja dan keuntungan lainnya. 5 Badan Tenaga Atom Nasional BATAN Peran BATAN adalah melakukan pemuliaan tanaman gandum dengan teknik mutasi induksi dengan sinar gamma sehingga nantinya akan di hasilkan galur–galur baru. Sementara itu lembaga pendukung lain seperti perkreditan belum ada dalam agribisnis gandum di Indonesia karena pengembangan gandum masih baru sehingga dalam hal permodalan petani masih menggunakan modal pribadi dan sebagian memperoleh bantuan dari pemerintah.

5.2. Impor Gandum Indonesia