Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien

135 4366 mgl dan kadar TDS stasiun IV yang merupakan Outlet PT. PDSU adalah sebesar 5176 mgl, sedangkan baku mutu untuk TDS adalah sebesar 4000 mgl. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kadar TDS pada kedua pabrik ini telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Disamping itu pH insitu yang juga menjadi salah satu parameter yang dianalisis pada uji Kualitas Limbah Cair Industri di beberapa stasiun di Kota Cilegon menunjukkan adanya pH pada salah satu stasiun yang hampir melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, dimana baku mutu pH insitu untuk limbah cair adalah 6,0 - 9,0. Adapaun stasiun yang pH institunya hampir melebihi ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan adalah pada stasiun III yang merupakan Outlet PT. Sentra Usahatama Jaya dengan hasil analisis laboratorium untuk parameter pH insitu adalah sebesar 8,9. Angka tersebut jelas menunjukkan bahwa pH insitu pada stasiun ini sudah sangat mendekati atau hampir melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Parameter uji berikutnya yang juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan adalah BOD5 dan COD. Pelanggaran terhadap baku mutu yang telah ditetapkan pada dua parameter ini terjadi pada dua stasiun yaitu stasiun II dan III yang masing-masing merupakan Outlet PT. Jawa Manis Rafinasi dan Outlet PT. Sentra Usahatama Jaya. Kadar BOD5 untuk limbah cair stasiun II adalah sebesar 1677 mgl dan kadar BOD5 untuk limbah cair stasiun III adalah 4062 mgl, sedangkan baku mutu untuk kadar BOD5 limbah pabrik adalah sebesar 150 mgl. Sementara itu untuk kadar COD dari kedua pabrik tersebuk adalah 4351 mgl untuk limbah cair stasiun II dan 10458 mgl COD untuk limbah cair stasiun III, padahal baku mutu yang telah ditetapkan untu kadar COD dari limbah cair adalah sebesar 300 mgl. Dari hasil analisis laboratorium pada kedua stasiun tersebut jelas menunjukkan bahwa kadar BOD5 dan COD limbah cair kedua stasiun ini telah melebihi baku mutu yang telah ditentukan.

7.3.2 Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien

Jenis pencemar udara yang dihasilkan oleh industri berbeda-beda, tergantung pada jenis industrinya. Biasanya pencemar udara dari industri dibuang melalui cerobong stack yang tinggi, sehingga pencemar udara dapat terdispersi secara sempurna di udara. Industri minyak dan gas bumi migas menggunakan cerobong setinggi 75 meter atau Iebih. 136 Berdasarkan hasil uji laboratorium seperti terlihat pada Tabel 28, kualitas udara di sekitar Nirmala Optik menunjukkan bahwa ada dua parameter yang melebihi baku mutu yeng telah ditetapkan, kedua parameter yang dimaksud tersebut adalah HC dan debu. Kadar HC Triwulan III 2005 adalah 523 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 354 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 686 µgm3, Triwulan IV adalah 2006 758 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 656 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160 µgm3. Dari data tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar Nirmala Optik Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Demikian pula halnya dengan kadar debu pada udara ambien di sekitar Nirmala Optik. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kadar debu di sekitar Nirmala Optik Triwulan III 2005 adalah 399 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 629 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 686 µgm3, Triwulan IV 2006 adalah 278 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 656 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar debu pada udara ambien adalah 230 µgm3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar debu di sekitar Nirmala Optik Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. 137 Tabel 28. Data kualitas udara ambien 24 jam di sekitar Nirmala Optik Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007 Tabel 29. Data Kualitas Udara Ambien 24 Jam Di Sekitar Simpang Tiga Polres Kota Cilegon Tahun 2005 - 2007 HASIL UJI LABORATORIUM TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 TW III 2007 No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007 1 HC µgm3 160 569 556 523 516 328 2 DEBU µgm3 230 293 258 382 305 310 3 CO µgm3 10000 4457 4800 4571 3886 3322 4 NO2 µgm3 150 22.08 16.72 27.3 33.34 26.96 5 SO2 µgm3 365 9.62 9.76 13.97 22.41 20.46 6 Pb µgm3 2 0.37 0.24 0.26 0.25 0.27 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg HASIL UJI LABORATORIUM TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 TW III 2007 No Parameter Satuan Baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007 1 HC µgm3 160 523 354 686 758 656 2 DEBU µgm3 230 399 629 686 399 278 3 CO µgm3 10000 4229 5143 5600 5943 5499 4 NO2 µgm3 150 16.82 18.51 37.81 34.01 29.18 5 SO2 µgm3 365 10.51 14.46 17.7 26.22 23.96 6 Pb µgm3 2 0.44 0.3 0.39 0.38 0.39 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg 138 Pada Tabel 29 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium kualitas udara di sekitar Simpang Tiga Polres menunjukkan bahwa juga terdapat dua parameter yang melebihi baku mutu yeng telah ditetapkan, kedua parameter yang dimaksud tersebut adalah HC dan debu. Kadar HC Triwulan III 2005 adalah 569 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 556 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 523 µgm3, Triwulan IV 2006 adalah 516 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 328 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160 µgm3. Dari data tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar Simpang Tiga Polres Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya kadar debu pada udara ambien di sekitar Simpang Tiga Polres. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kadar debu di sekitar Simpang Tiga Polres Triwulan III 2005 adalah 293 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 258 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 382 µgm3, Triwulan IV 2006 adalah 305 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 310 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar debu pada udara ambien adalah 230 µgm3. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kadar debu di sekitar Nirmala Optik Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Seperti hasil analisis sebelumnya terhdapa kulaitas udara ambien, Pada Tabel 30 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium kualitas udara di sekitar Ramayana kota Cilegon menunjukkan bahwa juga terdapat dua parameter yang melebihi baku mutu yeng telah ditetapkan, kedua parameter yang dimaksud tersebut adalah HC dan debu. Kadar HC Triwulan III 2005 adalah 458 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 562 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 588 µgm3, Triwulan IV 2006 adalah 536 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 258 µgm3, padahal seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160 µgm3. Fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar Ramayana Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Sama halnya dengan kadar HC, Hasil analisis laboratorium terhadap kadar debu pada udara ambien di sekitar Ramayana juga melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kadar debu di sekitar Ramayana Triwulan III 2005 adalah 254 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 233 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 239 µgm3, Triwulan IV 2006 adalah 268 µgm3 dan Triwulan III 2007 adalah 258 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar 139 debu pada udara ambien adalah 230 µgm3. Dengan demikian data tersebut jelas menunjukkan bahwa kadar debu di sekitar Ramayana Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tabel 31 yang menunjukkan hasil uji laboratorium kualitas udara ambien di sekitar sumur waluh atau jalan tol terlihat jelas bahwa ada dua parameter yang telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Parameter yang pertama adalah kadar HC udara amiben. Kadar HC Triwulan I 2004 adalah 980 µgm3, Triwulan III 2005 adalah 588 µgm3, Triwulan IV 2005 adalah 601 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 614 µgm3 dan Triwulan IV 2006 adalah 569 µgm3, dan Triwulan III 2007 adalah 335 µgm3, padahal seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah 160 µgm3. Fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar HC di sekitar sumur waluh atau jalan tol Tahun 2005 – 2007 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya untuk kadar debu di sekitar sumur waluh atau jalan tol, kadar debu melebihi baku mutu terjadi pada Triwulan I 2004 adalah 781 µgm3, Triwulan III 2006 adalah 551 µgm3 dan Triwulan IV 2006 adalah 373 µgm3, padahal baku mutu untuk kadar debu pada udara ambien adalah 230 µgm3. Fakta tersebut jelas menunjukkan bahwa Kadar debu di sekitar sumur waluh atau jalan tol Tahun 2005 – 2007 pada Triwulan I 2004, Triwulan III 2006, Triwulan IV 2006 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. 140 Tabel 30. Data kualitas udara ambien 24 jam di sekitar Ramayana Kota Cilegon Tahun 2005 – 2007 HASIL UJI LABORATORIUM TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 TW III 2007 No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007 1 HC µgm3 160 458 562 588 536 258 2 DEBU µgm3 230 254 233 239 268 258 3 CO µgm3 10000 4000 4914 4800 4000 3322 4 NO2 µgm3 150 21.06 19.76 19.9 27.8 25.38 5 SO2 µgm3 365 11.44 9.96 13.95 15.09 19.78 6 Pb µgm3 2 0.24 0.22 0.2 0.21 0.23 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg Tabel 31. Data kualitas udara ambien 24 jam di sekitar sumur wuluh jalan tol Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007 HASIL UJI LABORATORIUM TW I 2004 TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 TW III 2007 No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007 1 HC µgm3 160 980 588 601 614 569 335 2 DEBU µgm3 230 781 209 277 551 373 209 3 CO µgm3 10000 2857 2857 2557 4914 4571 3437 4 NO2 µgm3 150 21.82 15.18 22.12 26.59 36.64 28 5 SO2 µgm3 365 47.93 10.04 11.31 20.58 23.31 18.1 6 Pb µgm3 2 0.22 0.29 0.3 0.34 0.31 0.28 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg 141 Hasil uji laboratorium pada Tabel 32 menunjukkan bahwa kualitas udara ambien di sekitar kantor bea cukai relatif lebih bersih dari lokasi yang diuji sebelumnya. Pada tersebut terlihat jelas bahwa hanya ada satu parameter yaitu kadar debu yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Kadar debu yang melebihi baku mutu tersebut adalah terdapat pada Triwulan I 2004 dengan kadar debu sebesar 366 µgm3 dan Triwulan III 2005 dengan kadar debu sebesar 514 µgm3. Hal ini dikarenakan baku mutu untuk kadar debu pada uadar ambien adalah sbesar 230 µgm3, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar debu di sekitar Kantor Bea Cukai Cilegon pada dua Triwulan ini telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil uji laboratorium untuk kualitas udara ambien di sekitar semang raya Citangkil Kota Cilegon seperti terlihat pada Tabel 31, parameter uji yang telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan adalah kadar HC. Kadar HC yang telah melebihi baku mutu terdapat pada Triwulan IV 2005 dengan kadar HC 163 µgm3, triwulan III 2006 dengan kadar HC 170 µgm3 sama halnya dengan kadar HC Triwulan III 2007 yang juga memiliki kadar HC 170 µgm3. Sementara itu baku mutu untuk kadar HC pada udara ambien adalah sebesar 160 µgm3, sehingga dapat dikatakan bahwa kadar HC di sekitar semang Raya Citangkil Kota Cilegon pada tiga Triwulan tersebut telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. 142 Tabel 32. Data kualitas udara ambien 24 jam di sekitar kantor bea cukai Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007 HASIL UJI LABORATORIUM TW I 2004 TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 1 HC µgm3 160 654 425 261 275 268 2 DEBU µgm3 230 366 514 140 204 228 3 CO µgm3 10000 4571 3086 2286 2400 2286 4 NO2 µgm3 150 12.58 17.8 13.51 19.45 24.55 5 SO2 µgm3 365 9.57 13.05 10.35 11.06 15.52 6 Pb µgm3 2 0.37 0.39 0.11 0.2 0.2 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg Tabel 33. Data kualitas udara ambien 24 jam di sekitar Semang Raya Citangkil Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007 HASIL UJI LABORATORIUM TW I 2004 TW III 2005 TW IV 2005 TW III 2006 TW IV 2006 TW III 2007 No Parameter Satuan baku Mutu Agustus 2005 Nov-05 Juli 2006 Nov-06 Juli 2007 1 HC µgm3 160 92 157 163 170 170 151 2 DEBU µgm3 230 202 118 115 102 146 114 3 CO µgm3 10000 371 1143 1371 1371 1486 1718 4 NO2 µgm3 150 7.47 12.08 9.36 11.71 13.63 15.52 5 SO2 µgm3 365 3.3 7.28 7.97 11.46 10.61 16.12 6 Pb µgm3 2 0.14 0.07 0.06 0.09 0.07 0.1 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg 143 Kualitas udara yang semua parameter ujinya telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan Tabel 33. Data pada tersebut menunjukkan bahwa kualitas uadra ambien pada beberapa tempat lainnya di kota Cilegon tidak ada yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dengan demikian udara di sekitar kawasan ini bisa dikatakan masih bersih atau aman. Pengamatan berikutnya adalah pengamatan terhadap kualitas udara ambien di kota Cilegon selama selang waktu tiga jam, pada pengamatan kali ini lokasi dibagi dalam beberapa stasiun-stasiun seperti yang terlihat pada Tabel 32 dan Tabel 33. Pada Tabel 32, Berdasarkan hasil uji laboratorium terlihat jelas bahwa ada satu lokasi dengan satu parameter yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Lokasi yang dimaksud adalah pada stasiun 7 yang merupakan kawasan depan PENI dengan kadar HC 3 jam 656 µgm3 padahal baku mutu yang telah ditetapkan untuk kadar HC adalah sebesara 160 µgm3. Hal yang sama juga terlihat pada data di Tabel 34 dimana ada satu lokasi yang kadar HC- nya juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, yaitu di Stasiun 9 yang merupakan kawasan Depan ASDP, diamna kadar HC pada lokasi ini adalah sebesar 492 µgm3, padahal seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa baku mutu untuk kadar HC pada uadara ambien adalah sebesar 160 µgm3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kadar HC di dua lokasi ini telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut ke depannya. 144 Tabel 34. Data kualitas udara ambien 24 jam pada beberapa tempat lainnya Kota Cilegon Tahun 2004 - 2007 No Parameter Satuan baku Mutu HASIL UJI LABORATORIUM sta 1 sta 2 sta 3 sta 4 TW I 2004 TW I 2004 TW I 2004 TW III 2007 1 HC µgm3 160 72 144 65 112 2 DEBU µgm3 230 70 98 27 151 3 CO µgm3 10000 343 686 343 1375 4 NO2 µgm3 150 5.36 4.27 3.16 10.03 5 SO2 µgm3 365 1.6 2.61 1.9 8.3 6 Pb µgm3 2 0.03 0.03 0.03 0.08 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg Lokasi : Sta 1 : Dekat Balai Desa Randasari, Sta 2 : Belakang PT. Chandra Asri, Sta 3 : Perumahan Bukit Palm, Sta 4 : Pondok Pesantren, Tegal Buntu Tabel 33 Data kualitas udara ambien 3 jam Kota Cilegon tTriwulan III Tahun 2004 - 2007 HASIL UJI LABORATORIUM No Parameter Satuan baku Mutu sta 1 sta 2 sta 3 sta 4 sta 5 sta 6 sta 7 sta 8 sta 9 1 CO 1 jam µgm3 30000 3208 2291 2520 1489 3322 1489 9165 2864 2291 2 NO2 1 jam µgm3 400 20.82 22.44 30.67 9.06 18.02 10.03 33.99 19.83 18.06 3 SO2 1 jam µgm3 900 16.56 15.85 21.24 11.26 14.57 13.73 41.42 13.39 15.88 4 HC 3 jam µgm3 160 164 151 157 79 276 112 656 164 157 5 TSP µgm3 - 231 197 223 108 191 109 518 306 209 6 Pb µgm3 - 0.2 0.21 0.19 0.04 0.17 0.04 0.42 0.07 0.014 145 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg Lokasi : Sta 1 : Kantor Bea Cukai, Sta 2 : Perumahan Krakatau Steeldepan Pusdiklat, Sta 3 : Depan Telkom Wanasari, Sta 4 : Komplek Alga Baja Pura, Sta 5 : Kampung Pabuaran Lor, Sta 6 : Kampung Kruwuk, Sta 7 : Ddepan PENI, Sta 8: Kampung Cikuasa Baru, Sta 9 : Kampung Cikuasa Lama Tabel 36. Data kualitas udara ambien 3 jam Kota Cilegon triwulan III Tahun 2004 - 2007 No Parameter Satuan baku Mutu HASIL UJI LABORATORIUM sta 1 sta 2 sta 3 sta 4 sta 5 sta 6 sta 7 sta 8 sta 9 1 CO 1 jam µgm3 30000 2177 1260 1604 1718 1031 1718 2291 1145 6874 2 NO2 1 jam µgm3 400 15.91 6.51 9.14 13 8.12 14.02 14.96 8.99 28 3 SO2 1 jam µgm3 900 16.93 10.85 13.25 11.47 11.94 16.12 13.34 7.65 55.75 4 HC 3 jam µgm3 160 98 79 98 118 115 112 112 85 492 5 TSP µgm3 - 264 138 209 210 67 125 207 96 385 6 Pb µgm3 - 0.2 0.03 0.1 0.12 0.03 0.12 0.11 0.03 0.44 Sumber : Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon Baku Mutu : PP No 41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional N= Kondisi Normal Hasil dikoreksi pada kondisi 250C dan 76 cm Hg Lokasi : Sta 1 : Desa Merak, Sta 2 : Desa Randakari, Sta 3 : Depan Pelindo, Sta 4 : Sebelum KBS, Sta 5 : Kampung Pengabuan Sta 6 : Kampung Cilodan, Sta 7 : PCI, Sta 8: Palem Hils, Sta 9 : Depan ASDP 146

7.3.3. Hasil dan Pembahasan Analisis Tingkat Kebisingan