151
7.3.5. Hasil dan Pembahasan Kualitas Air Laut Kawasan Industri Cilegon
Sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 40 sd 51, data hasil analisis air laut, seperti pada tabel 40 menunjukkan hasil uji laboratorium terhadap Kualitas
Air Laut di Sekitar Pelabuhan Merak. Pengujian dilakukan terhadap sifat Fisik, Kimia dan mikrobiologi yang dilakukan pada waktu yang berbeda-beda dalam
selang waktu antara tahun 2004 sampai dengan 2007. Berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa terdapat dua parameter pada waktu yang sama
telah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Hal tersebut terjadi pada Triwulan III 2004, dimana pada Tabel 36 terlihat bahwa tingkat kecerahan dari air laut adalah
sebesar 2,5 meter padahal baku mutu yang ditetapkan adalah 3 meter. Selain itu juga terlihat pada nilai pH insitu air laut pada waktu yang sama adalah
sebesar 8,89 padahal baku mutunya adalah 6.5 - 8.5. dari kedua data tersebut jela smenunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut sekitar merak tidak
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, demikian pula halnya dengan nilai pH insitunya telah melebihi baku mutu yang ada.
Tabel 41 di atas menunjukkan data kualitas air laut di sekitar PLTU I. Berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa Tingkat kecerahan air
laut di sekitar PLTU I pada Triwulan I 2004, Triwulan III 2004 dan Triwulan IV 2005 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai kecerahan air laut
pada masing-masing triwulan tersebut berturut-turut adalah 2 meter; 2 meter; 2,5 meter padahal baku mutu untu tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Fakta
tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut di sekitar PLTU I tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Selain itu nilai pH insitu pada Triwulan III 2004 juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dimana kadar pH insitunya adalah sebesar 8,9
sementara baku mutu untuk pH insitu adalah 6,5-8,5. Parameter lainnya yang juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan adalah kadar Amonia total
NH3. Hal tersebut terjadi pada Triwulan I 2004 dimana kadar Amonia total NH3 pada saat itu adalah sebesar 0,36 mgl sementara baku mutunya adalah
0,3 mgl.
152
Berdasarkan data pada Tabel 42 yang menunjukkan data kualitas air laut di sekitar Hotel Merak Beach dapat diketahui bahwa ada beberapa parameter di
beberapa waktu yang berbeda yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa Tingkat kecerahan air laut di sekitar
Hotel Merak Beach pada Triwulan I 2004 dan Triwulan III 2004 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai kecerahan air laut pada masing-masing
triwulan tersebut berturut-turut adalah 2,5 meter dan 2,5 meter padahal baku mutu untu tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Hal tersebut jelas
menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut di sekitar Hotel Merak Beach tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Di samping itu nilai pH insitu pada Triwulan III 2004 dan Triwulan III 2005 juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan dimana kadar pH insitunya
adalah masing-masing sebesar 8,87 dan 8,5 sementara baku mutu untuk pH insitu adalah 6,5-8,5. Parameter lainnya yang juga telah melebihi baku mutu
yang telah ditetapkan adalah kadar Amonia total NH3. Hal tersebut terjadi pada Triwulan I 2004 dimana kadar Amonia total NH3 pada saat itu adalah sebesar
0,74 mgl sementara baku mutunya adalah 0,3 mgl. Data pada Tabel 43 menunjukkan data kualitas air laut di sekitar
Dermaga Rover. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa diketahui bahwa Tingkat kecerahan air laut di sekitar Hotel Merak Beach pada Triwulan I 2004
dan Triwulan IV 2005 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai kecerahan air laut pada masing-masing triwulan tersebut berturut-turut adalah
1,5 meter dan 2,75 meter padahal baku mutu untu tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air
laut di sekitar Dermaga Rover tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Selain itu nilai pH insitu di sekitar Dermaga Rover juga telah melebihi baku mutu
ayang telah ditetapkan, dimana nilai pH insitu air laut di lokasi ini adalah sebesar 8,8 padahal seperti sudah disebutkan sbelumnya bahwa baku mutu untuk pH
insitu air laut adlah 6,5-8,5. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Tingkat kecerahan dan nilai pH insitu di sekitar Dermaga Rover tidak sesuai dengan baku
mutu yang telah ditetapkan.
153 Tabel 44 menunjukkan data kualitas air laut di sekitar PT. Peni.
Berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa tingkat kecerahan pada Triwulan 1 2004 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, dimana
tingkat kecerahan air laut pada waktu tersebut adalah sebesar 2,5 meter padahal baku mutu untuk tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Selain itu pH insitu
pada TW III 2004 dan TW III 2005 juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, dimana pH insitunya masing-masing adalah 8,84 dan 8,5 padahal
nilai baku mutu untuk pH insitu air laut ditetapkan sebesar 6,5-8,5. Pada Tabel 45 di atas menunjukkan data kualitas air laut di sekitar KDL.
Berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa pada Triwulan 1 2004, tingkat kecerahan air laut tidak memenuhi baku mutu yang ada dimana tingkat
kecerahan pada waktu tersebut hanya mencapai 2,5 meter padahal baku mutu untuk tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Selain itu nilai pH insitu
Triwulan III 2004 adalah 8,83 padahal nilai baku mutu untuk pH insitu air laut ditetapkan sebesar 6,5-8,5. Dengan demikian baik tingkat kecerahan maupun
nilai pH insitu dari air laut di sekitar KDL tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.
Ketidak sesuaian antara baku mutu dengan hasil uji air laut juga terjadi pada kualitas air laut di sekitar Polyprima seperti yang terlihat pada Tabel 44.
Berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa tingkat kecerahan pada Triwulan 1 2004 tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan, dimana
tingkat kecerahan air laut pada waktu tersebut adalah sebesar 2,5 meter padahal baku mutu untuk tingkat kecerahan air laut adalah 3 meter. Selain itu pH insitu
pada TW III 2004 juga telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, dimana pH insitunya adalah 8,88 padahal nilai baku mutu untuk pH insitu air laut
ditetapkan sebesar 6,5-8,5. Hal yang menarik lainnya untuk diamati pada table 44 adalah kadar Seng
Zn air laut, karena berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa kadar Seng Zn pada
Triwulan IV 2006
adalah sebesar 0,249 mgl padahal baku mutu untuk kadar Seng Zn air laut adalah sebesar 0,1 mgl. Hal ini jelas menunjukkan
bahwa kadar Seng Zn pada air laut di sekitar Polyprima telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan.
154 Tabel 47 menunjukkan data kualitas air laut di sekitar Dermaga
Asahimas. Dari hasil ujilaboratorium dapat diketahui bahwa pada Triwulan III 2004 terdapat dua parameter yang melebihi atau tidak sesuai dengan baku mutu
yang telah ditetapkan. Pada Triwulan III 2004 dapat dilihat bahwa tingkat kecerahan dari air laut adalah sebesar 2,5 meter padahal baku mutu yang
ditetapkan adalah 3 meter. Selain itu juga terlihat pada nilai pH insitu air laut pada waktu yang sama adalah sebesar 8,89 padahal baku mutunya adalah 6.5 -
8.5. dari kedua data tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat kecerahan air laut sekitar Dermaga Asahimas tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan,
demikian pula halnya dengan nilai pH insitunya telah melebihi baku mutu yang ada. Pada Tabel 46 menyajikan data kualitas air laut di sekitar PT. Dongjin.
Penyimpangan baku mutu hanya terjadi pada hasil pengukuran pH insitu di Triwulan III 2004, dimana berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui
bahwa nilai pH insitu pada saat itu adalah 8,88 padahal baku mutu untuk nilai pH insitu adalah 6,5-8,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pH insitu air laut di
sekitar PT. Dongjin telah melebihi baku mutu yang ada. Sama halnya dengan pembahasan untuk Tabel 48 di atas, pada Tabel 47
yang merupakan data kualitas air laut di sekitar PT. Sriwi, penyimpangan baku mutu juga hanya terjadi pada hasil pengukuran pH insitu di Triwulan III 2004,
dimana berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui bahwa nilai pH insitu pada saat itu adalah 8,8 padahal baku mutu untuk nilai pH insitu adalah 6,5-8,5.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai pH insitu air laut di sekitar PT. Sriwi telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. Selain pada beberapa
perusahaan di atas, pengujian kualitas air laut juga dilakukan di beberapa lokasi industri lainnya yang berada di kota Cilegon. Tabel 48 diatas menunjukkan data
kualitas air laut di beberapa lokasi industri lainnya yang dibagi menjadi delapan stasiun. Berdasarkan hasil ujil aboratorium dapat diketahui bahwa pH insitu pada
Stasiun 3, Stasiun 5, stasiun 7 telah melebihi baku mutu yang telah ditetapkan. pH insitu stasiun 3 yang merupakan kawasan depan PT.Castrol bernilai 8,77,
Stasiun 3 yang merupakan kawasan yang berada sekitar 100 M dari Pelindo memiliki pH insitu senilai 8,5 dan stasiun 7 yang merupakan kawasan yang
berada sekitar 100 M dari PT.Unggul juga memiliki pH insitu senilai 8,5. Seperti telah diketahui bersama bahwa baku mutu untuk pH insitu air laut adalah sebesar
6,5-8,5; sehingga dengan demikian pH insitu di ketiga stasiun ini hampir melewati melewati baku mutu yang telah ditetapkan.
155
7.4. Kesimpulan