116 Limbah domestik cair yang langsung dibuang ke perairan akan berakibat
buruk terhadap ekosistem perairan, yakni dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem perairan serta dapat mengganggu estetika di lingkungan perumahan
dan di luar lingkungan perumahan tersebut. Hal ini disebabkan bahan-bahan pencemar yang terdapat pada limbah domestik cair dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan kadar oksigen yang terlarut dalam air dan terbentuknya gas-gas beracun yang terlarut dalam air seperti amoniak NH
3
, nitrit NO
2
dan hidrogen sulfida H
2
S serta munculnya bahan-bahan beracun dan berbahaya B
3
. Menurunnya kadar oksigen terlarut dan munculnya gas-gas beracun ini dapat mengakibatkan terjadinya kematian pada berbagai organisme air dan
kematian berbagai biota yang berperan penting dalam siklus rantai makanan, selain itu juga akan menurunkan estetika perairan karena terjadinya perubahan
warna air dan berbau. Di lain pihak munculnya limbah B3 juga akan menimbulkan berbagai dampak yang akan berpengaruh langsung pada
kesehatan organisme yang hidup di lingkungan tersebut. Bahan pencemar yang terdapat pada limbah domestik cair dapat berakibat
buruk pada ekosistem perairan penerimanya serta pada lingkungan sekitarnya, namun di lain pihak informasi mengenai kualitas limbah domestik cair baik pada
perumahan sangat sederhana dan pada perumahan mewah informasinya masih sangat minim. Oleh karena itu dalam rangka mengetahui kualitas limbah
domestik cair yang dihasilkan dari kawasan industri, kiranya perlu dilakukan penelitian mengenai kualitas limbah cair yang dihasilkan industri tersebut dan
melihat bagaiman pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kualitas limbah di kawasan
industri cilegon dalam rangka menuju eco industrial park.
7.2. Metode Studi Potensi dan Kualitas Limbah di Kawasan Industri Cilegon
Untuk mengetahui karakteristik fisik-kimia air pada beberapa kawasan industri di kota Cilegon maka digunakan metode deksriptif melalui kegiatan
survey lapangan pengambilan sampel di beberapa wilayah dan studi pustaka terhadap hasil-hasil kajian terdahulu baik pada lembaga penelitian maupun
instansi yang terkait terutama hasil-hasil kajian yang telah dilakukan oleh kawsan industri yang merupakan objek studi.
Kualitas limbah domestik cair termasuk kualitas air pada selokan dan sungai dianalisis dengan menggunakan metode analisis Laboratorium. Data-
117 data tersebut selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu limbah domestik cair
yang tercantum pada Kepmen LH No 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dan baku mutu limbah domestik cair yang ditetapkan oleh
UNESCOWHOUNEP, 1992; UNECE, 1994; Tchobanoglous and Burton, 1991; dan Rump and Krist, 1992 serta kriteria mutu air yang tercantum pada Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air untuk Kelas III.
Data-data yang berkaitan dengan karakteristik fisik dan kimia air meliputi pH, BOD, COD, DO, Total Fosfat sebagai P, Nitrat, Belerang sebagai H
2
S, Fecal coliform, minyak dan lemak, deterjen sebagai MBAS, DDT, Klorin bebas Cl
2
dan Amonia bebas NH
3
-N karena dianggap sangat berpengaruh terhadap kualitas air. Untuk memperoleh data-data karakteristik fisik dan kimia air pada
beberapa lokasi industri di kota Cilegon dilakukan analisis laboratorium dengan menggunakan metode analisis seperti pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17. Metode analisis karakteristik fisik dan kimia air pada beberapa lokasi No, Parameter Satuan
Metode Analisis
I, Fisika 1 Temperatur
Air
o
C Pemuaian 2
Residu Terlarut TDS mgl
Gravimetri 3
Residu Tersuspensi TSS mgl
Gravimetri 4 Kekeruhan
NTU Piring Secchi
Secchi disk II, KIMIA
5 pH mgl PotensiometriPH
meter 6 BOD
mgl Titrimetri 7 COD
mgl Titrimetri 8 DO
mgl Titrimetri 9
Total Phospat sebagai P mgl
Spektrofotometri 10 Nitrat
sebagai N
mgl Spektrofotometri
11 Besi Terlarut Fe
mgl Spektrofotometri
12 Nitrit sebagai N
mgl Spektrofotometri
13 Belerang sebagai H2S
14 Fecal Coliform
MPN100 ml MPN atau Filtrasi
Total Coliform MPN100 ml
MPN atau Filtrasi 15
Minyak dan Lemak µgL
Spektrofotometri 16 Deterjen
sebagai MBAS
µgL Spektrofotometri
17 DDT mgl
Kromatografi 18
Klorin Bebas Cl2 mgl
Titrimetri 19
Amonia Bebas NH3-N mgl
Spektrofotometri
Sumber : Wardana, 2001
118
7.3. Pembahasan Hasil Studi Potensi dan Kualitas Limbah di Kawasan Industri Cilegon