36 akan membantu meningkatkan citra ramah lingkungan hijau dari para penyewa
bagi klien-klien potensial. Pebisnis di lokasi ini melaporkan bahwa berusaha di tempat seperti itu sejalan dengan tujuan perusahaan dan nilai-nilai yang
menunjukkan pemikiran perusahaan kedepan. Karena kebanyakan penyewa telah mempunyai nasabah klien yang berwawasan lingkungan, berlokasi di
gedung tersebut membuat pemasaran yang bagus dan membantu penyewa untuk mengekspresikan komitmen mereka pada lingkungan.
6. The Cape Charles Sustainable Technology Park di Northampton County, Pada tahun 1994, sebagai respon atas tantangan masalah lingkungan
dan ekonomi, kantor pemerintah di Northampton County menginisiasikan sebuah proses perencanaan yang menghasilkan sebuah strategi dibidang
pembangunan yang berkelanjutan, termasuk rencana untuk membangun suatu taman industri yang ramah lingkungan. Pada tahun 1999, bangunan pertama
telah selesai dan telah disewakan kepada Energy Recovery, sebuah perusahaan manufakturing, riset dan pengembangan.
Karakteristik Hijau Berlokasi di daerah tanah coklat di pantai Cape Charles, bangunan taman
seluas 31.000 squarefoot dilengkapi dengan solar panel, lampu hemat energi, dan pertemuan air, melindungi tanah basah dan tata tanah asli. Bangunan telah
memenuhi persyaratan dari Green Building Council’s Leadership in Energy and Environmental Design LEED Amerika.dengan peringkat perak. Sebagai
tambahan, sumber daya air daerah telah dilindungi melalui sistem daur ulang air yang inovatif. Taman eco-industri juga memberikan perlindungan kepada habitat
alam, termasuk 30 acre Coastal Dune Natural Aarea Preserve dan 60 tambahan acre untuk daerah alam. Tempat pejalan kaki dan trak, termasuk Chesapeake
Bay Overloo k, juga dibangun di daerah ini.
2.6. Pencemaran Lingkungan
Menurut UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
37 lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Indikator pencemaran air dapat diketahui melalui : perubahan suhu, pH,
warna, bau dan rasa air, timbulnya endapan koloidal, bahan terlarut, jumlah pendapatan, nilai BOD, COD, mikroorganisme, kandungan minyak, logam berat
dan meningkatnya radioatifitas air lingkungan Manahan, 2002. Bahan buangan limbah dikelompokan sebagai berikut : limbah padat,
limbah organik, limbah anorganik, limbah olahan bahan makanan, limbah cairan berminyak, limbah zat kimia, dan limbah berupa panas.
Menurut Sunu 2001 polutan limbah cair dibedakan atas 2 jenis, yaitu: limbah biodegradable dan limbah non-biodegradable. Limbah biodegradable
yaitu limbah yang dapat terdekomposisi atau dapat dihilangkan dari perairan dengan proses biologis alamiah, seperti limbah organik. Sedangkan limbah non-
biodegradable adalah limbah yang tidak dapat dihilangkan dari perairan dengan proses biologis alamiah, seperti limbah radiologi B
3
. Kandungan oksigen terlarut di dalam limbah cair dapat ditentukan oleh
beberapa jauh tingkat pencemaran limbah cair yang terjadi dengan melakukan uji :
1. Kebutuhan oksigen biologis atau Biological Oxygen Demand BOD, yaitu : jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mendegradasi
bahan organik dalam limbah cair pada suhu dan periode waktu tertentu. Pengukuran BOD bertujuan mengevaluasi jumlah oksigen yang diperlukan
oleh bakteri mikroba untuk menguraikan bahan organik dalam airair limbah. BOD adalah suatu analisis empiris untuk mendekati secara global proses
mikrobiologis yang terjadi dalam limbah cair. Penguraian bahan organik melalui proses oksidasi oleh mikroorganisme dalam limbah cair merupakan
proses alamiah yang mudah terjadi apabila limbah cair mengandung oksigen yang cukup. Dalam penguraiannya, bakteri mampu menghabiskan oksigen
terlarut sehingga berdampak pada kematian biota dan menimbulkan bau. Untuk proses stabilisasi diperlukan waktu lama, maka banyaknya oksigen
yang dibutuhkan oleh bakteri tersebut juga semakin bertambah. Aktivits mikroorganisme akan meningkat pada suhu diatas 60
°
C. Nilai BOD dipengaruhi oleh suhu karena suhu memberi pengaruh pada kebanyakan
reaksi biokimia dalam limbah. Selain suhu, nilai BOD juga dipengaruhi oleh
38 pH limbah, karena organisme yang merombak bahan organic akan
menyesuaian diri pada pH 6,5-8,3. BOD merupakan indikator pencemaran organik yang banyak digunakan
untuk mengendalikan kualitas limbah cair atau untuk nilai kepekatan limbah. Analisis BOD dilakukan untuk menentukan beban pencemaran dan
merancang sistem penanganan limbah cair secara biologi didasarkan atas reaksi oksidasi.
2. Kebutuhan oksigen kimiawi atau Chemical Oxygen Demand COD, yaitu : jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi
seluruh bahan organik secara kimiawi dalam limbah. Kriteria limbah industri B3 secara umum mengikuti PP No 191994
mengenai Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya. Limbah B3 mempunyai satu atau lebih sifat-sifat seperti, mudah meledak, mudah terbakar,
reaktif tidak stabil, beracun, menyebabkan korosi dan menimbulkan penyakit.
2.7. Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan