Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

3 PT. Krakatau Steel dan industri kimiapetrokimia terbesar di asia seperti PT. Chandra Asri PetroChemical dan industri berat lainnya, harus terus dijaga dan dikembangkan keberlangsungannya, mengingat peran strategis dan penting sektor industri untuk mewujudkan tujuan pembangunan, disamping juga harus menjadi perhatian bahwa sektor industri saat ini memiliki tantangan berupa benturan aktifitas industri dengan dampak yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan dan kaitannya dengan proses pembangunan berkelanjutan. . Saat ini telah berkembang issu dan opini telah terjadinya degradasi lingkungan di sekitar kawasan industri Cilegon, terjadinya klaim dan konflik antara pihak industri dan masyarakat sekitar industri berkaitan dengan kesenjangan kesejahteraan serta potensi pencemaran lingkungan baik cair, gasudara, padatan akibat aktifitas industri, serta permasalahan teknis berkaitan dengan keterbatasan sumber air baku proses, sumber energi pembangkitan dan pengendalian pengelolaan limbah industri yang berdampak terhadap proses keberlanjutan industri. Dengan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas maka perlu dirumuskan suatu strategi dan pola kebijakan pengelolaan suatu kawasan industri untuk mewujudkan kawasan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Eco- Industrial Park. Dalam penelitian ini kajian dilakukan pada kawasan industri Cilegon di Propinsi Banten, yang hasilnya nanti dapat dijadikan rujukan dan model pengelolaan kawasan industri di daerah lainnya di Indonesia. Lingkup penilitian akan difokuskan pada wilayah Kota Cilegon, berkaitan dengan strategi pengelolaan kawasan industri Cilegon, dalam kerangka mewujudkan visi dan misi Kota Cilegon yaitu visi Kota Cilegon sebagai kota mandiri dan berwawasan lingkungan, dengan salah satu misinya yaitu mewujudkan keseimbangan dan keserasian tata ruang wilayah serta kelestarian lingkungan hidup, melalui salah satu prioritas pembangunan, pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan yang bernilai ekonomis.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah merumuskan strategi dan menyusun skenario yang tepat untuk pengelolaan suatu kawasan industri menuju Eco Industrial Park , dimana pelaku-pelaku industri dalam suatu kawasan industri 4 dapat secara bersama-sama meningkatkan performansi lingkungan, ekonomi dan sosial, melalui minimalisasi dampak lingkungan dan juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki keunggulan bersaing di pasaran, berdasarkan hasil kajian gap analisis kondisi eksisting dengan konsep ideal dan benchmarking Eco Industrial Park . Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, ditetapkan beberapa tujuan khusus sebagai berikut : 1. Menganalisis kondisi eksisting dan gap di kawasan industri Cilegon menuju Eco Industrial Park . 2. Menganalisis kepentingan dan pengaruh stakeholders dalam pengelolaan kawasan industri Cilegon yang berkelanjutan. 3. Menganalisis potensi dan kualitas limbah industri serta daya dukung lingkungan untuk mengetahui kualitas lingkungan kawasan dan rencana pengolahan limbah industri. 4. Mengembangkan model strategiskenario pengembangan kawasan industri eksisting menuju Eco Industrial Park.

1.3. Kerangka Pemikiran

Standardisasi nasional produk industri , pengembangan infrastruktur yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan industri, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja belum sepenuhnya berjalan optimal karena keterbatasan sumberdaya. Terpuruknya daya saing nasional, disebabkan karena membengkaknya biaya overhead produksi. Jika biaya produksi manufaktur diberi indeks 100, maka pada industri pengolahan, logam dasar dan mesin-mesin masih tinggi yaitu sebesar 85.8 bandingkan dengan perusahaan di Jepang dan Cina 62, Filipina 77 dan Malaysia 79. Padahal merujuk ke arah kebijakan industri nasional saat ini telah memasuki periode pemulihan dan pengembangan Renstra Departemen Perindustrian 2005-2009, dengan sasaran kualitatif yaitu: 1. Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan kesempatan kerja 2. Terselesaikannya program revitalisasi , konsolidasi dan rekstrukturisasi industri 3. Optimalisasi pasar dalam negeri dalam rangka pembangunan industri komponen lokal dan industri pengolah sumberdaya dalam negeri lainnya 4. Meningkatnya daya saing industri berorientasi ekspor 5. Tumbuhnya industri potensial yang menjadi motor pertumbuhan industri masa depan. 5 6. Meningkatnya pertumbuhan industri kecil menengah Strategi pokok untuk mencapai sasaran diatas adalah upaya peningkatan daya saing melalui: peningkatan nilai tambah, produktifitas, efisiensi dan pendalaman struktur industri; pengembangan industri kecil dan menengah; dan pembangunan industri berkelanjutan. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka perlu dilakukan evaluasi dan reorientasi serta optimalisasi pemanfaatan kawasan industri untuk mendukung dan sejalan dengan arah kebijakan perkembangan industri nasional serta secara konsisten turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Perkembangan kawasan industri di Indonesia, yang sudah dimulai sejak awal tahun 1970 mengemban dua misi. Pertama, merangsang tumbuhnya iklim industri. Kedua, menjadi sarana bagi pengaturan ruang, terutama untuk menghindari timbulnya kasus pencemaran lingkungan yang akan berakibat terhadap tuntutan biaya sosial yang tinggi . Dalam rangka melihat bagaimana pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan ke depan yang relative kompleks, maka dilakukan penelitian berdasarkan pendekatan system dengan konsep pembangunan berkelanjutan, dimana lokasi yang dijadikan sebagai studi kasus yaitu di Kawasan Industri Cilegon. Pengembangan di Kawasan Industri Cilegon perlu dikelola agar mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan kawasan industri dikatakan berwawasan lingkungan apabila secara ekonomis dinyatakan efisisen dan layak, secara ekologis dinyatakan lestari, dan secara sosial dinyatakan berkeadilan WCED, 1987. Dalam konteks tujuan pembangunan berkelanjutan ini, terdapat keragaman kebutuhan baik dilihat dari sisi manajemen di Kawasan Industri Cilegon, pemerintah daerah, investor pengusaha dan masyarakat, yang tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan keterbatasan sumberdaya limitation of resources. Salah satu alternatif adalah mengembangkan kawasan industri yang ada menjadi kawasan Eco Industrial Park EIP, dimana suatu komunitas bisnisindustri dapat bekerja sama satu sama lain dan melibatkan masyarakat di sekitarnya untuk lebih mengefisiensikan pemanfaatan sumber daya informasi, material, air, energi, infrastruktur, dan habitat alam secara bersama-sama, meningkatkan kualitas ekonomi dan lingkungan, serta meningkatkan sumber daya manusia bagi kepentingan bisnis 6 dan juga masyarakat sekitarnya, sebagai upaya mempertahankan keberlanjutan industri dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.Lowe, 2001. Menurut WCED 1987, pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana menyelenggarakan pembangunan yang memenuhi kebutuhan umat manusia saat ini, tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Didalamnya terkandung 2 gagasan penting: 1 gagasan kebutuhan yaitu kebutuhan esensial untuk memberlanjutkan kehidupan manusia, dan 2 gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan kini dan hari depan. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan terdapat perpaduan 2 kata yang kontradiktif yaitu pembangunan development yang menurut perubahan dan pemanfaatan sumber daya alam, dan berkelanjutan sustainable yang berarti tidak boleh mengubah lestari di dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Persekutuan antara kedua kepentingan ini sustainable dan development pada dasarnya mengembalikan ke alam lingkungannya sebagai dasar. Menurut Munasinghe 1993, pembangunan berkelanjutan digambarkan dalam segitiga sama sisi, dilambangkan dengan 3 dimensi, yaitu : ekonomi, ekologi, dan sosial. Pembangunan dikatakan berkelanjutan jika memenuhi ke tiga dimensi tersebut, yaitu: secara ekonomi layak dan efisien, secara ekologi lestari ramah lingkungan dan secara sosial berkeadilan. Makna dari pembangunan berkelanjutan dari dimensi ekologi memberikan penekanan pada pentingnya menjamin dan meneruskan kepada generasi mendatang sejumlah kuantitas modal alam natural capital yang dapat menyediakan suatu hasil berkelanjutan secara ekonomis dan jasa lingkungan termasuk keindahan alam. Untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, diperlukan analisis kondisi pengembangan di Kawasan Industri Cilegon saat ini, yang dapat direprenstasikan dengan: 1 analisis situasional aspek ekonomi, 2 analisis perilaku penduduk aspek social, dan 3 analisis potensi dan kualitas penanganan limbah industri serta daya dukung lingkungan dan tata ruang wilayah aspek ekologi. Tujuan analisis perilaku penduduk adalah untuk mengetahui signifikansi hubungan antara tempat bekerja di dalam dan di luar di Kawasan Industri Cilegon dengan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan secara umum masyarakat sekitar. Tujuan analisis potensi dan kualitas limbah industri serta daya dukung lingkungan adalah untuk 7 mengetahui kualitas lingkungan kawasan serta analisis sustainability proses industri dan rencana pengolahan limbah industri, serta melalui analisis citra landsat kawasan industri Cilegon. Untuk pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan melibatkan banyak stakeholders dengan kepentingan berbeda sehingga diperlukan analisis kebutuhan stakeholders dengan pendekatan sistem. Penelitian dengan pendekatan sistem pada prinsipnya dimulai dengan dilakukannya analisis terhadap adanya sejumlah kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Analisis kebutuhan stakeholders dilakukan dengan menggunakan Analisis Prospektif menggambarkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Selanjutnya, adalah merumuskan strategi dan skenario pengelolaan kawasan industri berwawasan lingkungan yang optimal, yaitu dengan cara mensintesa berbagai data dan pertimbangan dari suatu persoalan yang kompleks yang tidak teratur, stratejik dan dinamis, menjadi bagian-bagian yang ditata secara hirarki, guna ditetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut Marimin, 2005. Hasil prediksi kinerja sistem merupakan umpan balik informasi dalam rangka penyesuaian dan perbaikan scenario, sehingga system berdayaguna efektif sebagai bahan rekomendasi bagi stakeholders dalam pengembangan kawasan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Secara skematis kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. 8 Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

I.4. Perumusan Masalah