74 spasial untuk melihat luasan penggunaan dan penutupan lahan oleh ruang
terbuka hijau yang ada. Pola penyebaran dan perubahan ruang terbuka hijau diidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan analisis temporal yaitu dengan
membandingkan citra dari tahun 1983 hingga tahun 2006 yang berselang sekitar 10 tahun.
Kelas penutupan lahan yang digunakan dalam mengklasifikasikan citra landsat Kota Cilegon terbagi dalam 10 kelas antara lain : hutan, kebun, tegalan,
sawah, semak belukar, rawa, lahan terbangun, lahan terbuka, badan air, dan hutan mangrove. Dalam menentukan kelas pada citra landsat mengalami
kesulitan karena resolusi yang rendah dan terdapat beberapa kelas seperti awan dan bayangan pada citra yang dapat mendominasi penutupan lahan yang
diamati.
5.2.2. Gap di Kawasan Industri Cilegon dalam Rangka Menuju Eco industrial park
Untuk mengetahui gap yang terjadi pada kawasan industri menuju eco industrial park
digunakan metode analisis kriteria kecukupan eco industrial park. Untuk mendukung analisis ini digunakan metode analisis deskriptif terkait dengan
pengembangan industri di kawasan industri Cilegon termasuk perubahan penggunaan lahan. Dalam pengumpulan informasi digunakan pendekatan
triangulasi yang merukapan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan pada berbagai instasi terkait, wawancara terhadap responden terpilih, dan survey
langsung di wilayah studi. Untuk mengetahui gap dan konflik yang terjadi, data atau informasi yang terkumpul berdasarkan kondisi eksisting selanjutnya
dibandingkan dengan hasil kajian teoritik ideal eco industrial park dan hasil bechmarking konsep eco industrial park
yang telah di implementasikan di beberapa Negara sehingga dapat teridentifikasi gap dan konflik antara kondisi
ideal dengan kondisi riil di lapangan yang akan menjadi refrensi untuk meredesain secara konseptual kawasan industri eksisting menuju eco industrial
park .
Untuk analisis kriteria kecukupan eco industrial park, faktor dan kriteria yang akan dianalisis diambil dari batasan eko industrial park yang disampaikan
United States President’s Council untuk pembangunan berkelanjutan, yang telah
menyebutkan dua definisi penting untuk sebuah EIP. Pertama bahwa sebuah EIP merupakan suatu komunitas bisnis yang bekerja sama satu sama lain dan serta
75 melibatkan masyarakat disekitarnya untuk lebih mengefesiensikan pemanfaatan
sumber daya informasi, material, air, energi, infrastruktur, dan habitat alam secara bersama-sama, meningkatkan kualitas ekonomi dan lingkungan, serta
meningkatkan sumber daya manusia bagi kepentingan bisnis dan juga masyarakat sekitarnya. Definisi kedua adalah bahwa EIP merupakan suatu
sistem industri yang merencanakan adanya pertukaran material dan energi guna meminimalisasi penggunaan energi dan bahan baku, meminimalisasi sampah,
dan membangun suatu berkelanjutan, ekologi, ekonomi dan hubungan social. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat minimal tiga 3 faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menganalisis kecukupan eko industrial park, yaitu : landasan operasional kelembagaan kawasan indutri, proses produksi dalam eco
industrial park dan dampak dari aktivitas eco industrial park. Faktor pertama,
landasan operasional penyelenggaraan,meliputi empat 4 kriteria yang harus dipenuhi yaitu : konservasi, pemilihan lokasi dan kerjasama antar industri dalam
kawasan, serta partisipasi aktif masyarakat lokal sekitar kawasan industri. Faktor kedua, proses produksi dalam eco industrial park, harus mengandung kriteria
effisiensi penggunaan sumber daya, produktifitas, sustainable competitif advantage
. Faktor ketiga, dampak, kriteria yang harus dipenuhi adalah dampak minimum terhadap pencemaran lingkungan dan dampak peningkatan ekonomi
dan kesejahteraan yang positif bagi masyarakat sekitar kawasan, serta terjalin hubungan sosial kemasyarakatan yang harmonis dengan masyarakat sekitar
kawasan industri. Adapun kriteria kecukupan Eco industrial park secara skematis digambarkan seperti Gambar 16 berikut.
Gambar 16. Kriteria kecukupan eco industrial park
Pengembangan Industri yang
Berkelanjutan Eco industrial park
Komunitas Bisnis yang Melibatkan
Masyarakat Sistem Industri
dengan Pertukaran Materi dan Energi
Landasan Operasional Penyelenggaraan
- Konservasi - Pemilihan lokasi
- Kerjasama - Partisipasi Masy.
Proses Produksi dalam EIP
- Efisiensi - Produktivitas
- Sustainable Dampak dari aktivyas
Eco industrial park - Minimum pencemaran
- Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan
Masy - Hubungan sosial Masy
76
5.3. Kondisi Eksisting Kawasan Industri Cilegon Menuju Eco industrial park